logo seputarnusantara.com

Ferrari Roemawi : Harga Elpiji Tidak Jadi Naik, Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan

Ferrari Roemawi : Harga Elpiji Tidak Jadi Naik, Jangan Sampai Terjadi Kelangkaan

Ferrari Roemawi, M. BA., Anggota Komisi VI DPR RI

8 - Mar - 2013 | 18:33 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Harga elpiji 12 kilogram tidak jadi dinaikkan Pertamina Maret ini. Pertamina masih mengkaji ulang waktu yang tepat untuk menaikkan elpiji 12 kilogram itu. Vice Presiden Corporate Communications Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya menghargai perhatian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Meski demikian, Ali tetap berharap harga gas elpiji 12 kilogram dapat dinaikkan setidaknya tahun ini. Karena, untuk subsidi elpiji saat ini saja Pertamina sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 3.000,- per- kg.

Selain itu, Ali juga mengatakan bila elpiji 12 kg naik, maka besaran kenaikannya Rp 25.400,- per- tabung. Dengan demikian harga per- tabung akan menjadi Rp 95.600,- dari harga semula Rp70.200,- Sebelumnya, Pertamina mengaku rugi dalam mendistribusikan elpiji 12 kilogram hingga US$ 470 juta atau sekitar Rp 4,46 triliun (kurs Rp 9.500). Pertamina berniat untuk menaikkan harga elpiji Rp 1.500 per- kilogram untuk ukuran 12 kg.

Ia mengungkapkan pemerintah hanya mensubsidi elpiji 3 kilogram, sedangkan Pertamina harus menanggung sendiri subsidi elpiji 12 kilogram. Saat ini harga jual elpiji 12 kilogram sebesar Rp 5.850 per- kilogram, sedangkan harga keekonomian elpiji Rp 12.500 per- kilogram. Untuk itu, Pertamina berniat untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram untuk mengurangi kerugian Pertamina. Ia menjelaskan kerugian Pertamina dapat dialihkan untuk investasi di hulu dan membangun sarana dan prasarana infrastruktur energi.

Kendati PT Pertamina (Persero) belum mengumumkan secara resmi kenaikan harga jual gas elpiji tabung ukuran 12 kilogram (kg), namun harga jual elpiji 12 kg ini sudah mengalami kenaikan di tingkat pengecer. Saat ini harga elpiji 12 kg dari Pertamina Rp 70.200 per- tabung. Tapi, harga di tingkat konsumen dari pengecer sudah mencapai Rp 98 ribu per- tabung di Jabotabek. Bahkan di Papua, harga telah menyentuh angka Rp 170 ribu per- tabung, dari sebelumnya Rp 140 ribu per- tabung. Bahkan di Bangka harga gas elpiji ukuran 12 kg dibanderol antara Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per- tabung sejak awal Februari.

Menurut Ferrari Roemawi, M. BA., Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa terjadinya kenaikan harga elpiji tabung 12 kg, dikarenakan terjadi kelangkaan ketersediaan elpiji di beberapa daerah. Jadi, kenaikan harga elpiji tabung 12 kg tersebut bukan karena kebijakan pemerintah, namun disebabkan oleh faktor kelangkaan elpiji.

” Oleh karena itu, sangat penting peningkatan pengawasan dari SKK Migas. Dan PT. Pertamina juga perlu menindaklanjuti mengapa terjadi kelangkaan. Itu bukan karena harga elpiji 12 kg naik, tetapi karena terjadi kelangkaan maka harganya menjadi mahal atau naik,” ungkap Ferrari Roemawi, Anggota Komisi VI DPR RI ini kepada seputarnusantara.com di lobby Nusantara 1 DPR RI- Senayan, pada Jumat 8 Februari 2013, sesaat menjelang naik mobil.

Ferrari Roemawi memaparkan bahwa, seharusnya SKK Migas dan Pertamina mengawasi distribusi elpiji tersebut hingga ke daerah- daerah, sehingga tidak terjadi lagi kelangkaan elpiji di beberapa wilayah Indonesia. Pertamina harus meningkatkan dari segi pengawasan, agar distribusi elpiji merata dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan.

” Saya pikir, walaupun harga elpiji tidak jadi naik, namun jangan sampai terjadi kelangkaan. Oleh karena itu, Pertamina harus lebih gencar lagi melakukan pengawasan. Pengawasan dari Pertamina, akan menjadikan distribusi elpiji merata dan akan menghindari penumpukan di suatu wilayah, namun pada sisi lain ada wilayah yang langka elpiji,” pungkas Ferrari Roemawi di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline