logo seputarnusantara.com

Totok Daryanto : Harga Elpiji 12 Kg Melambung, Ada Spekulan Yang Bermain

Totok Daryanto : Harga Elpiji 12 Kg Melambung, Ada Spekulan Yang Bermain

H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI

21 - Mar - 2013 | 19:30 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Harga elpiji 12 kilogram tidak jadi dinaikkan Pertamina Maret ini. Pertamina masih mengkaji ulang waktu yang tepat untuk menaikkan elpiji 12 kilogram itu. Vice Presiden Corporate Communications Pertamina Ali Mundakir mengatakan pihaknya menghargai perhatian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Meski demikian, Ali tetap berharap harga gas elpiji 12 kilogram dapat dinaikkan setidaknya tahun ini. Karena, untuk subsidi elpiji saat ini saja Pertamina sudah mengeluarkan biaya sebesar Rp 3.000,- per- kg.

Selain itu, Ali juga mengatakan bila elpiji 12 kg naik, maka besaran kenaikannya Rp 25.400,- per- tabung. Dengan demikian harga per- tabung akan menjadi Rp 95.600,- dari harga semula Rp70.200,- Sebelumnya, Pertamina mengaku rugi dalam mendistribusikan elpiji 12 kilogram hingga US$ 470 juta atau sekitar Rp 4,46 triliun (kurs Rp 9.500). Pertamina berniat untuk menaikkan harga elpiji Rp 1.500 per- kilogram untuk ukuran 12 kg.

Ia mengungkapkan pemerintah hanya mensubsidi elpiji 3 kilogram, sedangkan Pertamina harus menanggung sendiri subsidi elpiji 12 kilogram. Saat ini harga jual elpiji 12 kilogram sebesar Rp 5.850 per- kilogram, sedangkan harga keekonomian elpiji Rp 12.500 per- kilogram. Untuk itu, Pertamina berniat untuk menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram untuk mengurangi kerugian Pertamina. Ia menjelaskan kerugian Pertamina dapat dialihkan untuk investasi di hulu dan membangun sarana dan prasarana infrastruktur energi.

Kendati PT Pertamina (Persero) belum mengumumkan secara resmi kenaikan harga jual gas elpiji tabung ukuran 12 kilogram (kg), namun harga jual elpiji 12 kg ini sudah mengalami kenaikan di tingkat pengecer. Saat ini harga elpiji 12 kg dari Pertamina Rp 70.200 per- tabung. Tapi, harga di tingkat konsumen dari pengecer sudah mencapai Rp 98 ribu per- tabung di Jabotabek. Bahkan di Papua, harga telah menyentuh angka Rp 170 ribu per- tabung, dari sebelumnya Rp 140 ribu per- tabung.  Sedangkan di Bangka harga gas elpiji ukuran 12 kg dibanderol antara Rp 180 ribu hingga Rp 200 ribu per- tabung sejak awal Februari.

Menurut H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), bahwa pemerintah seharusnya mengurangi subsidi elpiji 12 kg, karena elpiji 12 kg tersebut banyak dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas. Mestinya, kenaikan harga elpiji 12 kg tidak masalah, walaupun harus mempertimbangkan secara matang dari berbagai aspek. Daripada tidak menaikkan harga elpiji 12 kg, namun fakta di lapangan terjadi kelangkaan, yang itu juga mengakibatkan kerugian bagi masyarakat, karena harga menjadi melambung tinggi.

” Pertamina kan sudah mengusulkan kenaikan harga elpiji 12 kg pada beberapa waktu yang lalu, namun tidak disetujui oleh pemerintah. Kalau elpiji 12 kg yang dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas saja tidak disetujui pemerintah mengalami kenaikan, apalagi BBM (Bahan Bakar Minyak) yang dikonsumsi kalangan rakyat bawah dan banyak disoroti oleh berbagai kalangan bahwa subsidi BBM sudah tidak rasional,” ungkap Totok Daryanto kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR RI- Senayan, pada Rabu 20 Maret 2013.

Totok Daryanto memaparkan bahwa, sebenarnya subsidi BBM tersebut sudah sangat menggerus APBN kita, yang sebenarnya jika subsidi tersebut dikurangi atau bahkan dihilangkan, uangnya bisa untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas lagi. Tidak mungkin akan ada kenaikan harga BBM yang dikonsumsi kalangan rakyat bawah, jika menaikkan harga elpiji 12 kg yang dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas saja tidak berani menaikkan.

” Terjadinya harga elpiji 12 kg yang melambung tinggi di beberapa daerah, mungkin karena pertama, sudah ada berita kenaikan harga sehingga ada spekulasi untuk menaikkan harga. Seharusnya pemerintah berani menaikkan harga elpiji 12 kg, namun jangan terlalu memberatkan kenaikannya. Yang jelas beban subsidi itu bisa mulai dikurangi. Kemarin sudah ada kenaikan tarif listrik,  jadi mungkin dalam waktu beberapa bulan kedepan perlu dipertimbangkan kenaikan harga elpiji 12 kg, karena itu dikonsumsi oleh kalangan menengah keatas,” tegas Politisi PAN asal Jogjakarta ini.

Lebih lanjut Totok Daryanto menjelaskan, sebaiknya kalangan menengah keatas itu tidak menikmati subsidi, sehingga subsidi bisa dinikmati oleh kalangan rakyat bawah. Sebab, kalangan menengah keatas itu tidak terlalu terbebani dengan kenaikan harga elpiji 12 kg.

” Saya yakin bahwa pertamina belum tahu ada kenaikan harga di beberapa daerah, sebaiknya Pertamina segera turun tangan menangani masalah tersebut. Saya belum tahu apakah ada persoalan distribusi, artinya pasokan yang kurang, itu harus dikonfirmasi dulu, mengapa terjadi kenaikan. Dan keyakinan saya, kedua, ini ada permainan spekulan ditingkat distributor di bawah, yang mereka menaikkan harga agar jika benar ada kebijakan kenaikan harga, mereka tidak mengalami kerugian. Itu juga pelanggaran, itu tidak boleh terjadi,” pungkas Totok Daryanto di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline