logo seputarnusantara.com

H. Totok Daryanto : BBM Adalah Barang Yang Langka, Mari Kita Berhemat

H. Totok Daryanto : BBM Adalah Barang Yang Langka, Mari Kita Berhemat

H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN

14 - Jun - 2013 | 10:57 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Pemerintah berencana akan menaikkan harga BBM subsidi, untuk jenis premium menjadi Rp 6.500/liter, dan solar jadi Rp 5.500/liter. Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selambat-lambatnya pada tanggal 17 Juni 2013. Hal itu sesuai dengan selesainya rapat Paripurna soal Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP 2013).

” Kenaikan harga BBM subsidi akan dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 17 Juni 2013 sesuai berakhirnya pembahasan APBNP 2013,” kata Hatta Rajasa di Kantor Presiden seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet di Jakarta, Selasa (4/6/2013). Lebih lanjut, Hatta mengatakan bahwa pembahasan APBNP 2013 bukan hanya menjadi kepentingan pemerintah, melainkan juga negara. Dengan demikian, semua pihak terikat dengan jadwal ketat yang sudah ditetapkan DPR.

” Begitu selesai di DPR, pemerintah akan langsung mengumumkan penyesuaian harga BBM beserta kompensasinya,” kata Hatta. Penyesuaian harga BMM bersubsidi, kata Hatta, harus segera dilakukan secepatnya, dan yang penting masyarakat harus dibantu. Hatta mengingatkan kepada para spekulan untuk tidak main-main dengan harga dan tidak mencoba melakukan penimbunan BBM.

” Hentikan spekulasi seperti itu karena akan berhadapan dengan hukum. Jangan berspekulasi,” katanya. Dalam rangka menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang puasa, Hatta Rajasa mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan intervensi demi mencukupi ketersediaan pangan secara nasional.

Menurut H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), bahwa memang kenaikan harga BBM subsidi karena bertujuan untuk mengurangi beban subsidi di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belenja Negara, red). Hal itu merupakan pilihan yang terbaik bagi pemerintah. Karena memang subsidi BBM sekarang ini sudah sangat terlalu besar, sudah lebih dari Rp 300 Triliun, baik itu subsidi BBMnya maupun ke PLNnya.

” Nah, untuk menyehatkan APBN, maka pilihan terbaik pemerintah adalah menaikkan harga BBM. Sekarang ini yang perlu dicermati dan dikritisi adalah alokasi dari penghematan subsidi BBM itu. Jadi dengan naiknya harga BBM, maka anggaran yang tadinya untuk subsidi bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, memperbaiki infrastruktur bidang energi, memperbaiki pelayanan umum masyarakat dan juga untuk program- program peningkatan kesejahteraan masyarakat, saya kira itu yang penting,” ungkap Totok Daryanto kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Kamis 13 Juni 2013.

Lebih lanjut Totok Daryanto memaparkan bahwa, di banyak negara seperti di China yang sosialis, China bahkan tidak memberikan subsidi sama sekali terhadap harga BBM. Harga BBM di China Kira- kira Rp 12 ribu/liternya, padahal di China sudah berjalan pendidikan gratis, perumahan rakyat ditanggung oleh pemerintah dan kesejahteraan sudah sangat bagus, untuk urusan BBM tidak disubsidi.

” Sedangkan di Indonesia, kita masih melakukan subsidi terhadap BBM. Besaran subsidi BBM sekitar 30% dari harga ke- ekonomian/ harga pasar. Dengan harga Rp 6.500,-/ liter, itu masih sekitar 30%, itu masih baik. Artinya pemerintah Indonesia masih sangat baik dalam memberikan subsidi terhadap harga BBM itu,” tegas Politisi PAN asal Yogyakarta ini.

Menurutnya, mengapa harga BBM naik? Karena pertama, masalah anggaran negara tersebut. Kedua, masalah disparitas harga yang cukup tinggi, BBM subsidi harganya Rp 4.500,-/ liter, sedangkan harga BBM non- subsidi Rp 10.000,-/ liter, itu lebih dari separonya. Disparitas harga yang tinggi itu pasti akan mengundang orang- orang yang mencoba untuk mencari keuntungan dalam disparitas tersebut.

” Dengan disparitas harga BBM yang tinggi, maka akan marak penyelundupan BBM, apakah itu di laut lepas. Walaupun tidak ada beritanya, namun saya menduga hal tersebut terjadi. Ada juga yang dijual ke industri dengan harga ke- ekonomian, sehingga kebocorannya sangat besar. Dengan menaikkan harga BBM, maka akan menekan kebocoran, karena selisih harganya sudah tidak menggiurkan lagi. Setiap perbuatan illegal itu pasti bagi- bagi juga, jadi bagi para spekulan yang melakukan perbuatan illegal tersebut sudah tidak menarik lagi kalau harga BBM tinggi. Padahal para spekulan tersebut beresiko masuk penjara jika tertangkap,” ucap Totok Daryanto.

Totok Daryanto menyampaikan bahwa hal ini bukan masalah dukung atau tidak mendukung pemerintah, tetapi kita harus mengambil pilihan- pilihan yang rasional berapa harga BBM yang layak di Indonesia dan berapa subsidi yang masih kuat ditanggung oleh pemerintah.

” Kita juga harus menyadarkan kepada masyarakat bahwa BBM itu adalah barang yang langka. Barang yang langka seharusnya dihemat penggunaannya. Karena Indonesia sekarang ini bukan negara penghasil minyak yang besar. Bahkan Indonesia yang dulu pengekspor minyak, sekarang ini Indonesia menjadi negara pengimpor minyak dari luar negeri. Indonesia hanya mampu menyediakan minyak dari hasil sendiri sebesar kurang dari 50% untuk kebutuhan minyak nasional, sedangkan selebihya adalah impor,” ungkapnya.

Masalahnya adalah, pemerintah sudah dari dahulu memberikan subsidi BBM. Kalau BBM nantinya tidak disubsidi, maka masyarakat akan belajar untuk berlaku efisien terhadap penggunan BBM. Sekarang ini perilaku bangsa dan masyarakat Indonesia terhadap penggunaan BBM cenderung boros. Karena kesadaran masyarakat bahwa BBM adalah barang langka, belum ada.

” Masalah dampak kenaikan BBM terhadap naiknya harga kebutuhan sehari- hari, menurut saya, kalau pasokan komoditas bisa dijaga oleh pemerintah, maka tidak akan ada goncangan. Sebenarnya dampak inflasi dari kenaikan harga BBM itu tidak terlalu besar dan hanya bersifat sementara. Karena sebenarnya BBM itu pengeluaran yang sangat selektif, sehingga masyarakat nanti belanja BBM tidak banyak, akan mengurangi dengan sendirinya,” ucap Anggota Komisi Energi DPR RI ini.

Penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya BBM itu sangat perlu. Sehingga masyarakat akan berhemat dalam penggunaan BBM. Masyarakat tidak akan melakukan pemborosan BBM jika harga BBM naik. Mereka akan berpikir ulang terhadap penggunaan BBM yang tidak penting. Mayarakat akan berlaku hati- hati dan efisien terhadap penggunaan BBM.

” BBM itu adalah salah satu komponen dalam distribusi barang. Yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah seluruh komoditas yang terkait dengan kebutuhan masyarakat harus dipenuhi, pasar harus cukup pasokannya. Beras, minyak, terigu, dan semua kebutuhan sehari- hari masyarakat harus dipenuhi, jangan sampai ada kelangkaan. Pemerintah juga harus melakukan gerakan nyata dan tegas untuk membuat biaya- biaya siluman/ ekonomi tinggi, menjadi hilang. Pada sektor transportasi itu, di jalan masih banyak biaya siluman, seperti pungutan liar (pungli), banyak jalan yang rusak. Itu akan lebih banyak menguras waktu, tenaga dan biaya BBM, pajak- pajak tidak jelas itu lebih besar dari biaya BBM. Itu semua harus dihilangkan, baik itu perbuatan dari masyarakat maupun oknum aparat,” ungkap Totok Daryanto.

” Seluruh jalur utama transportasi untuk distribusi komoditas harus bagus, sehingga perjalanan lancar. Kalau perjalanan lancar, maka distribusi komoditas akan lancar dan menghemat BBM. Yang tadinya perjalanan memakan waktu 24 jam misalnya, kalau jalanan bagus maka bisa ditempuh dalam waktu hanya 15 jam, itu akan menghemat waktu, tenaga dan biaya BBM,” pungkas Totok Daryanto di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline