Totok Daryanto : Atasi Macet, Tingkatkan Kualitas & Kuantitas Transportasi Umum
H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional)
Jakarta. Seputar Nusantara. Jika tak mampu mengurai kemacetan, Jakarta dinilai akan menderita kerugian materiil hingga Rp 65 Triliun per- tahun pada tahun 2020. Hal tersebut diungkapkan dalam Study on Integrated Tranportation Master Plan Phase II (SITRAMP II). Studi gabungan Bappenas dan JICA ini dijadikan oleh PT Mass Rapid Transportation sebagai gambaran untuk mendesak penambahan moda transportasi angkutan umum.
Dalam paparan studi itu dirincikan, kerugian materiil akibat waktu yang terbuang akibat kemacetan mencapai Rp 40 triliun per- tahun pada 2020. Sementara Rp 35 triliun kerugian lain didapat dari biaya operasi kendaraan akibat terjebak macet. Kerugian hampir Rp 65 triliun ini belum mencakup kerugian kesehatan dan lingkungan akibat polusi berlebihan yang ditimbulkan oleh kemacetan.
Angka ini bertambah pesat dari taksiran kerugian akibat macet pada 2005. Di tahun itu, Yayasan Pelangi pernah merilis penelitian yang menyebut angka kerugian akibat macet mencapai Rp 12,8 triliun. Dalam paparannya, Dr. Heru Sutomo dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) menyatakan saat ini kerugian akibat macet mencapai hampir Rp 35 triliun per- tahun. Hal itu didapat dari biaya bensin yang sia-sia mencapai Rp 12 triliun per- tahun dan biaya operasional kendaraan Rp 23 triliun per- tahun.
Menurut H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), bahwa memang kerugian akibat kemacetan di Jakarta sangat besar, masalah angka kerugian berapa triliun, itu hanya masalah teknis saja. Bisa jadi kerugian yang diderita akibat kemacetan di Jakarta, bisa lebih dari angka Rp 50 Triliun.
” Karena itu kerugian dari segi BBM (bahan bakar minyak) yang sia- sia saja akibat kemacetan, belum lagi kerugian akibat produktifitas manusia yang menurun akibat kemacetan, itu bisa berlipat- lipat kerugiannya. Jadi, memang harus segera diatasi persoalan kemacetan di Jakarta ini. Memang ada persoalan yang bisa diatasi dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Harus ada program- program yang signifikan untuk mengatasi kemacetan, karena persoalan kemacetan ini bisa diatasi dalam program jangka panjang,” ungkap Totok Daryanto kepada seputarnusantara.comdi Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Kamis 11 Juli 2013.
Totok memaparkan bahwa, program ganjil- genap yang akan diterapkan di Jakarta bagi kendaraan pribadi roda empat, tidak akan berdampak signifikan untuk mengurai kemacetan.
” Sebab, menurut saya kuncinya adalah, bagaimana menyediakan transportasi umum yang aman dan nyaman. Jadi bagaimana orang itu tidak serta merta menggunakan mobil pribadi, tetapi mau menggunakan transportasi umum yang aman, nyaman dan murah, itu kuncinya menurut saya,” tegas Totok.
Lebih lanjut Totok menjelaskan, sistem ganjil- genap itu kalau tidak dikaji secara komprehensif dan integral, maka justru akan berdampak negatif. Dikhawatirkan dengan sistem ganjil- genap, jika tidak ada kontrol yang ketat dan terintegrasi, itu justru akan memicu bertambahnya kendaraan bermotor. Itu akan memicu orang- orang kaya berperilaku konsumtif dengan membeli banyak mobil. Sekarang mungkin punya 4 mobil bernopol genap, maka akan membeli 4 mobil lagi yang bernopol ganjil supaya setiap hari bisa keluar mobil- mobilnya.
” Membatasi satu keluarga hanya punya 1 mobil sangat susah. Juga jika membatasi usia mobil yang boleh beroperasi, itu sangat tidak populis, karena yang punya mobil tua itu adalah orang- orang menengah kebawah, ini akan timbul diskriminasi. Hal ini juga akan menimbulkan kesan bahwa Jakarta hanya boleh dinikmati oleh orang- orang kaya saja,” tegasnya.
Jadi, lanjut Totok Daryanto, untuk meminimalisasi dampak kerugian ini, ada tiga hal yang bisa dilakukan. Pertama adalah peningkatan kualitas dan kuantitas transportasi umum. Kedua adalah aturan penggunaan kendaraan, dan ketiga adalah penambahan ruas jalan. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Bangga Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-b23, Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku
- Laporan Keuangan PT. Telkom Kuartal I/ 2024, Kuartal Pertama Tahun 2024 Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp 6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
- Cermati Polemik Realisasi Proyek di Daerah, Filep Wamafma Dorong Stakeholder Papua Barat Tegas Awasi
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung Penuh Obligasi Daerah, Tetapi Harus Ketat dan Terukur
- Telin Milik Telkom dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional. Kolaborasi Diharapkan Dapat Mempelopori Pendekatan Transformatif Untuk Melindungi Jaringan Komunikasi dan Membangun Kepercayaan di Era Digital
- Tiga Tahun Berturut- Turut, Telkom Indonesia Kembali Meraih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
- Sebagian Wilayah Purworejo- Jateng Diserang Hama Wereng, Petugas POPT pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lakukan Gerdal OPT
- Apa Kabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Dipercepat