logo seputarnusantara.com

Soepriyatno : Dibutuhkan Kerja Keras Untuk Sukseskan BPJS Kesehatan 2014

Soepriyatno : Dibutuhkan Kerja Keras Untuk Sukseskan BPJS Kesehatan 2014

Ir. Soepriyatno, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra

15 - Jul - 2013 | 10:56 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU BPJS) secara eksplisit menentukan tenggat waktu BPJS Kesehatan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 2014. Direktur Utama PT Askes (Persero) Gde Subawa dalam sebuah dikusi baru-baru ini dengan tegas menyatakan bahwa PT Askes (Persero) telah siap mengemban tugas menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan (JK) bagi seluruh penduduk.

Transformasi dari PT Askes (Persero) menjadi badan hukum publik BPJS Kesehatan memang memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran PT Askes (Persero), karena proses transformasi tersebut sangat kompleks. Bukan saja menyangkut struktur organisasi, tetapi juga kultur organisasi dan melibatkan kepentingan jutaan peserta yang harus mendapat pelayanan yang lebih baik.

Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan akan beroperasi pada 1 Januari 2014, oleh karena itu, pemerintah menyepakati besaran anggaran untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) di Januari 2014 sebesar Rp 16,07 triliun, dengan besaran iuran premi Rp 15.500/bulan/jiwa .

Semuanya akan menanggung jaminan kesehatan bagi masyarakat termasuk yang tidak mampu. Bagi yang tidak mampu preminya akan dibayarkan oleh pemerintah dalam bentuk PBI.

Menurut Ir. Soepriyatno, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), bahwa dengan hampir dilaksanakannya BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014, maka dibutuhkan kerja keras oleh pemerintah. Sebab waktu yang tinggal beberapa bulan lagi, sangat dibutuhkan kerja keras agar BPJS Kesehatan sukses terlaksana.

” Mau tidak mau, kita harus kerja keras untuk mewujudkan BPJS Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014. Yang tidak kalah pentingnya juga adalah dibutuhkan kerjasama yang bagus dikalangan stake holders agar dapat mensukseskan BPJS Kesehatan tersebut,” ungkap Soepriyatno kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 Komisi IX DPR RI- Senayan, pada Jumat 12 Juli 2014.

Lebih lanjut Soepriyatno menjelaskan bahwa kalau tidak ada kerja keras dan kerja sama yang bagus, maka akan terjadi kesulitan karena banyak masalah yang menghalangi. Masalah Jamkes, tenaga kesehatan dan sebagainya itu bisa menjadi persoalan yang pelik dalam mewujudkan BPJS Kesehatan, jika tidak dipersiapkan secara baik dan matang.

” Sejumlah langkah harus dipersiapkan, mulai dari perencanaan sumber daya manusia, perluasan jaringan organisasi, sistem informasi dan memperluas kerjasama dengan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta dan anggota keluarganya,” tegasnya.

” Tenaga dokter, tenaga perawat, tenaga medis dan apotekernya itu, kalau di daerah kan ada disparitas. Seperti di NTB dan NTT sana kan kekurangan tenaga dokter dan medis. Kalau di Jakarta kan sangat banyak tenaga medis, baik itu dokter, perawat maupun apoteker, jadi tidak menjadi persoalan yang berarti,” pungkas Soepriyatno di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline