logo seputarnusantara.com

Totok Daryanto : “Lobi Toilet”, Sensitivitas Kolektif Anggota DPR Dipertanyakan

Totok Daryanto : “Lobi Toilet”, Sensitivitas Kolektif Anggota DPR Dipertanyakan

H. Totok Daryanto, SE., Anggota Fraksi PAN DPR RI

25 - Sep - 2013 | 14:52 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Pada Rabu pekan lalu, Bachrudin Nashori (Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB) terlihat oleh seorang wartawan sedang bertemu dengan Sudrajad Dimyati (Calon Hakim Agung RI) di dalam toilet kompleks parlemen Senayan- Jakarta. Pertemuan itu berlangsung di sela-sela kegiatan uji kepatutan dan kelayakan calon Hakim Agung oleh Komisi Hukum DPR RI.

Saksi melihat Sudrajad Dimyati, yang telah berada di toilet terlebih dahulu, mengambil amplop di dalam tasnya dan menyerahkan kepada politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu. Saat dimintai konfirmasi, keduanya membantah telah melakukan suap. Tapi, mereka membenarkan adanya pertemuan singkat di dalam toilet.

Menurut H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), bahwa dengan adanya “kecelakaan politik yang disebut dengan lobi toilet” itu, sudah sangat mencoreng nama DPR. Sehingga proses seleksi terhadap calon Hakim Agung itu sudah sangat tercemar. Dan DPR sudah sangat kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Mungkin kalau diadakan survei sekarang ini tentang kepercayaan masyarakat terhadap DPR, angkanya mungkin bisa mendekati 90% masyarakat tidak percaya terhadap proses fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi III DPR terhadap para Calon Hakim Agung RI.

” Nah, sementara aneh, mengapa si calon Hakim Agung yang disebut melakukan “lobi toilet” masih mendapatkan 1 suara. Ini seolah- olah kan yang 1 suara itu berasal dari orang yang melakukan “lobi toilet” itu. Jadi “lobi toilet” itu sudah dibantah oleh pelaku, institusi DPR, Badan Kehormatan, Komisi dan bahkan Fraksi PKB, bahwa itu tidak ada muatan-muatan pelanggaran etis dan pidana, seperti suap dsb…Tetapi dengan si Sudrajad Dimyati mendapatkan 1 suara, itu seolah- olah membenarkan terjadinya “lobi toilet” yang ada muatan tertentunya,” ungkap Totok Daryanto kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara I DPR- Senayan, pada Selasa 24 September 2013.

Totok memaparkan, bahwa sudah tidak ada sensitivitas kolektif dari anggota DPR. Memang kita tidak tahu dari siapa 1 suara yang memilih Sudrajad Dimyati tersebut. Tetapi sebagai anggota DPR, kita sangat menyayangkan mengapa masih ada yang mendukung calon Hakim Agung yang terkena kasus “lobi toilet” itu. Jadi begini, sensitivitas kolektif anggota DPR kita tumpul.

” Jadi menurut saya, sensitivitas anggota DPR RI sudah patut dipertanyakan, karena masih ada yang mendukung calon Hakim Agung yang terkena kecelakaan politik “lobi toilet”. Nah mestinya, terlepas benar atau tidak, seharusnya bisa menghentikan dukungan terhadap calon Hakim Agung yang terkena “lobi toilet” tersebut. Bahkan, seharusnya Sudrajad Dimyati dibatalkan menjadi calon Hakim Agung. Karena oknum anggota DPR tersebut langsung dipindah ke Komisi lain, tetapi mengapa calon Hakim Agung tersebut masih ikut fit and proper test dan bahkan dapat  1 suara,” tegas Politisi PAN ini.

Totok menegaskan, kita menghimbau kepada teman- teman anggota DPR agar meningkatkan rasa sensitivitasnya. Jangan kita membiarkan diri kita menjadi hujatan masyarakat dan seolah- olah hujatan itu tidak memiliki arti apa-apa, menurut saya itu keliru.

” Kita memang tidak tahu 1 suara untuk Sudrajad Dimyati itu berasal dari siapa. Tetapi kok ya masih ada yang mendukungnya. Yang saya persoalkan bukan orang per- orang atau per- Fraksi, tetapi yang saya persoalkan adalah sensitivitas kolektif anggota DPR ini sudah tumpul. Menurut saya, menyangkut masalah etika DPR menjadi tanggung- jawab BK DPR, tetapi kalau masalah pidana itu menjadi tanggung- jawab penegak hukum. Jadi semua kasus yang menyangkut anggota DPR harus diumumkan secara transparan oleh BK DPR. Jadi keputusan- keputusan BK DPR harus diumumkan secara transparan, sehingga masyarakat menjadi tahu apa keputusannya,” pungkas Totok Daryanto di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline