logo seputarnusantara.com

H. Totok Daryanto : Dewan Energi Nasional (DEN) Harus Kreatif dan Inovatif

H. Totok Daryanto : Dewan Energi Nasional (DEN) Harus Kreatif dan Inovatif

H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI

30 - Jan - 2014 | 15:09 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Dewan Energi Nasional atau DEN adalah suatu Dewan yang dibentuk oleh negara untuk mengurusi kebijakan-kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral. Dewan Energi Nasional sesuai dengan amanat UU No. 30 Tahun 2007 bertugas : Merancang dan merumuskan kebijakan energi nasional untuk ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR, Menetapkan rencana umum energi nasional, Menetapkan langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat energi, dan Mengawasi pelaksanaan kebijakan di bidang energi yang bersifat lintas sektoral.

Menurut H. Totok Daryanto, SE., Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional), bahwa DEN itu sebetulnya merupakan Lembaga yang sangat strategis karena bisa menentukan kebijakan di bidang energi baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk negara kita.

” Nah, memang benar, selama lima tahun ini DEN dinilai kurang berperan secara maksimal. Mungkin karena kurangnya inisiatif dari anggota DEN tersebut. Ke depan mereka harus didorong supaya mereka benar- benar berpikir berdasarkan pertimbangan- pertimbangan akademis dan objektif, sesuai dengan latar belakang mereka masing- masing untuk kepentingan kebijakan energi nasional kita, supaya bisa dimanfaatkan sebesar- besarnya untuk kemakmuran rakyat,” tegas Totok Daryanto kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Selasa 28 Januari 2014.

Totok memaparkan, DEN harus punya keberanian untuk mengambil kebijakan- kebijakan, kalau perlu berani melawan arus dengan Pemerintah dan pihak manapun. Seharusnya DEN tidak terlalu terjebak didalam pengaruh kekuasaan. DEN juga harus kreatif dan inovatif dalam menjalankan tugas bidang energi tersebut.

” Kalau kita berharap DEN bisa memecahkan masalah banjir menjadi sumber energi, itu terlalu berlebihan. Urus saja yang ada didepan mata. Kalau banjir itu persoalan yang bukan harus diatasi oleh DEN, itu tugas pemerintah. Bencana banjir itu karena regulasi kita yang tidak tegas, karena daerah yang seharusnya tidak ditempati penduduk, tetapi masih tetap dihuni oleh penduduk. Banjir itu bisa diatasi dengan 2 cara, pertama, mengendalikan banjir itu sendiri dan kedua, memindahkan penduduk di daerah banjir ke daerah yang aman dari banjir,” tegas Polistisi PAN ini.

Lebih lanjut Totok menjelaskan, yang harus diperhatikan oleh DEN itu adalah pertama, menyangkut kebijakan energi fosil. Energi fosil ini kan banyak terutama minyak dan batubara, yang sekarang masih tersedia melimpah adalah batubara. Sehingga yang harus dipikirkan oleh DEN adalah bagaimana agar batubara itu bisa dijadikan sumber energi. Kebijakannya seperti apa dari DEN? Itu harus dirumuskan, karena selama ini belum terlihat keberanian DEN mengenai masalah tersebut, mungkin karena banyak kepentingan disitu atau mungkin DEN mendapat tekanan dari pihak tertentu.

” Kemudian kedua, energi terbarukan. Kan rumusnya sudah jelas, bahwa energi terbarukan ini harus dipercepat. Baik itu dari panas bumi, matahari, angin, kemudian juga air. Kebijakan- kebijakan energi alternatif itu, mestinya ada insentif. Sekarang ini kan energi alternatif sangat diharapkan untuk menggantikan energi fosil, banyak ragamnya. Energi alternatif bisa dari tanaman semacam bioful, biogas, jarak dsb…Ini mesti menjadi perhatian dan harus ada insentif yang jelas. Prinsipnya, masyarakat bisa digerakkan melalui insentif, misalnya dari sisi harga, mestinya energi alternatif itu diberi harga yang merangsang supaya orang mau investasi disitu. Jangka panjangnya kalau investasi sudah pulih kemudian dikembalikan kepada harga yang normal. Jadi sekarang ini Pemerintah harus berani memberikan insentif kepada energi yang terbarukan,” pungkas Totok Daryanto di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline