logo seputarnusantara.com

Kerja Nyata Anak Desa Yang Tak Kenal Lelah Ini, Hasilkan Penghargaan

Kerja Nyata Anak Desa Yang Tak Kenal Lelah Ini, Hasilkan Penghargaan

H. Kasyadi, SH (tengah/ pakai peci) menerima Piala dari Ketua Dewan Pembina, Prof. DR. H.B Katili, MM, di Hotel Lumire, Jakarta

1 - Apr - 2014 | 14:55 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Jika sebuah perjuangan tak kenal lelah membuahkan hasil, tentu sangatlah wajar jika itu mendapatkan apresiasi. Apalagi perjuangan tersebut dari anak desa, yang sebelumnya tidak ada apa- apanya. Namun dengan tekad, kegigihan dan kesabarannya, maka keberhasilanpun tak bisa dipungkiri sebagai keniscayaan.

Itulah gambaran sepak terjang H. Kasyadi, SH., kelahiran Pati, Jawa Tengah ini, hingga akhirnya mencapai puncak karir dalam pengabdiannya. Tidak tanggung- tanggung, posisinya sekarang sebagai Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, dirintisnya dengan penuh lika- liku. Dia harus berjuang ketat dari bawah.

Diceritakan Kasyadi, sangkin senangnya dengan politik, bahkan sejak SMP (Sekolah Menengah Pertama), iapun bersekolah di lingkungan perguruan yang berlatar belakang faham idealisme, yakni SMP Marhaenis di Pati- Jawa Tengah. Sejak remaja, ia memang sudah menyukai politik, sebagaimana ayahnya yang juga politisi idealis waktu itu.

Setelah SMP, ia masuk ke SMOA (Sekolah Menengah Olahraga Atas). Selanjutnya ia jadi guru sejak lulus tahun 1970 hingga tahun 1973. Ia juga pernah mencatat prestasi di bidang olahraga balap sepeda, dengan beberapa predikat juara di tingkat provinsi. Kendati akhirnya gagal masuk ke tim PON (Pekan Olahraga Nasional) di Jakarta tahun 1973.

Tahun 1974 ia mulai mencoba peruntungan ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun kembali lagi ia menjadi guru olahraga di SLTA disana. Karena saat itu guru olahraga masih sangat laris. Namun, merasa tak seimbang antara pendapatan dengan biaya sehari- hari, ia melamar ke perusahaan Jepang bidang perkayuan.

Tak lama disitu, awal tahun 1975 dia masuk ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dan bekerja di perusahaan Astra Group di United Tracktor (UT) cabang Balikpapan. Hingga tahun 1985 dia dia bekerja dengan beberapa kali ditempatkan ke UT Samarinda, hingga pernah ke Lampung, Sumatera.

Namun, dari tahun 1985 hingga tahun 1992, Kasyadi harus kembali lagi ke kampung halamannya, karena pihak keluarga dan handaitaulan menginginkannya jadi Kepala Desa. Namun, karena waktu itu pengaruh zaman Orde Baru masih sangat kuat, maka iapun tak lolos jadi calon Kepala Desa karena aktivis Pemuda Demokrat (underbow PDI/ Partai Demokrasi Indonesia).

Pasca pemilihan Kepala Desa tahun 1988, ia bertekad, untuk membuktikan idealismenya, bahwa pada Pemilu 1992 kemudian, PDI harus menang di wilayahnya. Diapun rela menjadi petani kembali, untuk mencukupi hari-harinya, sambil terus berpartai hingga tahun 1992 itu.

Tahun 1993, ia kembali ke Astra Group, tapi masuk di Astra Agro Industri dan ditempatkan di Jambi. Belum sempat setahun, ia dipindah ke Pelalawan, Riau. Dan sejak itu, mulailah ia menjadi warga Pelalawan.

Kendati dirinya masih sebagai karyawan, namun jiwa politiknya tetap berkobar-kobar. Sebab itu, diluar perusahaan, dia aktif memupuk jaringan dengan membuka relasi baru di wilayah yang masih belum jadi Kabupaten waktu itu (karena kabupaten Pelalawan baru berdiri tahun 1999 dan Legislatif terbentuk tahun 2001).

Kemudian, dua tahun sebelum memasuki usia pensiun, iapun pasang kuda- kuda untuk bersiap jadi anggota Legislatif. Diapun minta ditempatkan di bagian Humas Astra Agro Lestari (Astra Group), dengan maksud untuk bisa mendekatkan diri dengan masyarakat.

Dan ketika Pemilu 2004, diapun ikut bertarung dalam pesta demokrasi itu, dan akhirnya lolos sebagai anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) tingkat II Kabupaten Pelalawan, dari PDI Perjuangan untuk periode 2004- 2009. Iapun langsung mengajukan pengunduran diri dari perusahaan, sebelum masa pensiunnya.

Begitu banyak lika-liku dalam perjuangannya, hingga pria tinggi langsing ini kembali terpilih untuk periode 2009- 2014. Ini sebenarnya merupakan bukti, bahwa dirinya dipercaya rakyat.


Prinsip Pegang Amanah Rakyat

Menanggapi pertanyaan wartawan, tentang bagaimana dirinya menjalankan amanah rakyat sehari- hari, hingga mampu bertahan dua periode, Kasyadi mengatakan, dirinya selalu memegang prinsip menjalankan sesuatu, sesuai dengan Undang- Undang dan SOP (Standar Operational Procedure).

“Dalam melaksanakan tugas sebagai Legislatif, saya selalu memegang prinsip sesuai dengan Undang- Undang dan SOP. Itulah patokannya. Saya tidak mau belok kiri, belok kanan atau kesana-kemari. Pokoknya apa kata Undang- Undang dan bagaimana SOP yang ada, ya itu dilaksanakan,” ujarnya kepada wartawan Sabtu (08/03/2014), usai menerima penghargaan.

Bahkan ia mengaku, tidak pernah ikut campur yang namanya urusan para eksekutif yang berkaitan dengan anggaran. Apalagi mencampuri urusan tender.

“Saya tidak mau mencampuri yang namanya urusan anggaran proyek di Pemerintah daerah atau tender-tender. Pokoknya, setelah diputuskan di DPRD, selanjutnya kita mengawasi pelaksanaannya, apakah sesuai dengan yang diputuskan atau tidak,” tandasnya.

Bersyukur Raih Penghargaan

Terkait adanya penghargaan yang diraihnya, Kasyadi sendiripun heran, kapan dirinya terpantau oleh sebuah lembaga independen penilai dan pemberi apresiasi itu.

Dia tak menyangka, Lembaga Anugerah Prestasi Insani (dibawah naungan Yayasan Anugerah Prestasi Insani) Jakarta, menominasikan dan selanjutnya menganugerahkan “Indonesian Awards of Parliament 2014’, Sabtu (08/03/2014), di Grand Ballroom, Hotel Lumire, Jakarta Pusat.

“Allhamdulillah…Saya bersyukur. Saya tidak menyangka, ternyata ada lembaga independen seperti ini, yang memperhatikan kinerja kita. Saya mengucapkan terimakasih kepada lembaga yang mengapresiasi anak bangsa yang berkarya di masyarakat,” jelasnya.

Kasyadi sempat penasaran, dan bertanya dalam hati, apakah benar penghargaan itu akan diberikan. Bahkan hingga masuk ke hotel tempat penyelenggaraan siang itu, diapun masih sempat menanyakan ke petugas hotel.

“Saya tanya ke petugas hotel setibanya saya di hotel. Eh, ternyata benar ada malam penganugerahan award,” ungkapnya tertawa.

Kasyadi merupakan salah satu penerima penghargaan dari 21 tokoh yang terpilih, periode Maret 2014, setelah sebelumnya terjaring 59 tokoh di awal, kemudian terseleksi menjadi 32 orang pada tahap kedua. Para tokoh ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan berbagai bidang masing-masing.

Malam itu, Lembaga Anugerah Prestasi Insani (API) memberikan Piala, Sertifikat Pigura dan Lencana kepada para penerima penghargaan, yang diserahkan Ketua Dewan Pembina, Prof. DR. H. B Katili, MM dan Chairman, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM, didampingi Ketua Pelaksana, Moody J. Prang, SE.

Dalam sambutannya, Chairman Lembaga API, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM., mengatakan, para peraih penghargaan adalah mereka yang telah memiliki track record di bidang masing-masing, yang penuh dengan dedikasi dan karya, serta layak jadi panutan masyarakat.

Adapun hiburan, dimeriahkan penyanyi kondang tahun 80-an, Endang S. Taurina berduet dengan adiknya yang juga artis lawas, Ratih Purwasih, serta mengajak beberapa penerima penghargaan nyanyi di kursi masing-masing.

Sementara itu, ditanya mengenai apa yang masih menjadi obsesinya ke depan, ayah 3 anak dan kakek tiga cucu yang sangat fanatis dengan figur Soekarno ini mengatakan, hak-hak rakyat yang semestinya, belum paripurna.

“Saya merasa, hak-hak rakyat yang semestinya belum paripurna. Masih jauh dari yang seharusnya. Kesejahteraan rakyat itu, masih akan kita perjuangkan ke depan ini,” imbuhnya.

Tentu, jika masyarakat masih memberi kepercayaan kepada Caleg Nomor 1 PDI Perjuangan Dapil 3 (meliputi : Kecamatan Kerumutan dan Ukui) ini, untuk kembali duduk di jajaran Legislatif 2014- 2019 mendatang.

“Insya Allah, masyarakat juga kiranya dapat melihat kinerja kita yang sudah terbukti dan teruji. Sehingga kitapun masih diberi kepercayaan untuk kembali mengabdi di periode mendatang,” pungkasnya. (Aziz/ Dans)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline