Aria Bima : Jika PDI Perjuangan & Jokowi Menang Adalah Sejarah Monumental
Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan
Jakarta. Seputar Nusantara. Jokowi adalah Calon Presiden RI 2014- 2019 dari PDI Perjuangan. Gubernur DKI Jakarta ini sudah secara resmi menjadi Capres dari PDI Perjuangan. Banyak kalangan yang menilai bahwa gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat, bisa memuluskan langkah Jokowi menjadi Presiden RI.
Menurut Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, bahwa masalah gaya/ style seorang pemimpin adalah hal yang tidak terlalu prinsip. Gaya kepemimpinan Jokowi yang tidak terlalu protokoler itu bagus. Atau gaya kepemimpinan yang protokoler tetapi tetap bisa mencair dan dekat dengan rakyat seperti Bung Karno, itu juga bagus.
” Itu bukan hal yang terlalu prinsip bagi seorang pemimpin. Kalau sudah menjadi Presiden tentu ada protokolernya, karena itu perintah UU. Beda kalau masih menjadi Walikota atau Gubernur. Jadi saya tidak melihat protokoler atau tidaknya,” ungkap Aria Bima kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Rabu 2 April 2014.
Gaya kepemimpinan seperti Jokowi itu memang bagus, karena merakyat. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana gaya kepemimpinan yang merakyat itu dibarengi dengan ide- ide dan kebijakan yang pro terhadap rakyat. Kalau mengenai gaya dan leader seorang pemimpin itu rakyat menginginkan yang original.
” Artinya begini, seorang Jokowi itu memang original merakyat dan suka blusukan, karena itu memang sudah menjadi karakter dan gaya kepemimpinan Jokowi. Jangan seperti yang lain, tidak biasa blusukan, tiba- tiba blusukan, nah itu yang tidak original,” tegas Aria Bima.
Aria Bima menjelaskan, yang penting adalah antara gaya kepemimpinan dengan kebijakannya sesuai. Kalau Jokowi ini sudah sesuai antara gaya kepemimpinan dengan kebijakan. Jokowi adalah pemimpin yang bersih, tidak koruptif dan kebijakannya selalu berorientasi ke publik, tidak kapital.
” Yang penting adalah seorang pemimpin yang tidak menindas rakyat. Satu hal yang penting menurut saya, kemenangan PDI Perjuangan dan Jokowi adalah sebuah hal yang monumental. Ini adalah sebuah proses yang merupakan bagian dari kita melakukan konsolidasi Demokrasi di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama, pada tahun 1999 PDI Perjuangan menang, kemudian pernah berkuasa. Terus pada Pemilu 2004 dan 2009 PDI Perjuangan kalah, dan menempatkan partai oposisi. Kalau pada Pemilu 2014 PDI Perjuangan berkuasa lagi melalui proses yang demokratis dan adil, bukan melalui cara- cara yang manipulatif, maka itu merupakan cara- cara yang luar biasa,” tegas Politisi PDI Perjuangan ini.
” Dan itu akan memberikan contoh bagi partai- partai lain dan aktor- aktor politik lain, yang sekedar hanya mengejar kekuasaan. Bahwa yang terpenting dalam politik adalah komitmen dan konsistensi untuk mendapatkan kepercayaan rakyat kembali. Itu adalah suatu proses yang lebih berorientasi pada ideologi, daripada orientasi kekuasaan. Itu harapan saya, kalau PDI Perjuangan dan Jokowi menang, hal tersebut merupakan sejarah yang legendaris bagi Demokrasi di Indonesia. Dimana partai yang 2 kali Pemilu kalah dan tidak berkuasa, kemudian bisa mendapatkan kepercayaan rakyat kembali untuk berkuasa dan memimpin negeri ini,” pungkas Aria Bima di penghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Warga Aceh Utara Meninggal Dunia Diduga Akibat Dianiaya Oleh Oknum Polisi, Anggota DPD RI Haji Sudirman Minta Polda Aceh Tangani Serius
- RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Fokus Transformasi dan Pertahankan Kinerja Operasional. Telkom Bagikan Dividen Rp 17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
- Dalam Rangka Memperkuat Sinergitas, DPD RI Menerima Delegasi DPRD Kabupaten Klaten- Provinsi Jawa Tengah
- Kades dan Perangkat Desa Dihadiahi Tunjangan Purna Tugas/ Uang , Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Berharap Desa Semakin Mandiri
- PT. Telkom (Persero) Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon. Sepanjang Tahun 2023, Telkom Telah Melaksanakan Pemulihan Lahan Kritis di 4 Provinsi
- Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri Berharap Kepada Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka Agar Libatkan Tokoh Kalimantan Dalam Kabinet
- Krusial Jelang Pilkada 2024, Senator DPD RI Filep Wamafma Uraikan Definisi Orang Asli Papua Dalam Perspektif Antropologi Hukum Hingga Politik Hukum
- Perkuat Cybersecurity Indonesia, Telkom Bersama F5, Pemain Global Multicloud Application Security and Delivery, Kokohkan Kemitraan Yang Strategis
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Bangga Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-b23, Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila