logo seputarnusantara.com

Azam Azman Natawijaya : Kita Ikuti Arahan Ketua Umum SBY Soal Pilpres

Azam Azman Natawijaya : Kita Ikuti Arahan Ketua Umum SBY Soal Pilpres

Ir. H. Azam Azman Natawijaya (paling kanan), Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

22 - Mei - 2014 | 15:16 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Pemilihan Presiden (Pilpres) akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014. Dua pasangan Capres dan Cawapres siap bertarung dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia tersebut. Pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo- Jusuf Kalla diusung oleh empat partai yaitu : PDI Perjuangan, Nasdem, PKB dan Hanura. Sedangkan pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto- Hatta Rajasa diusung oleh enam partai yaitu : Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, Golkar dan PBB.

Sedangkan Partai Demokrat menyatakan akan bersikap netral atau tidak akan bergabung secara formal dengan kubu capres Jokowi atau kubu capres Prabowo dalam pemilu presiden nanti.

” Sungguh pun tidak bergabung secara formal baik ke Jokowi atau Prabowo, namun tidak berarti kader Partai Demokrat menjadi golput,” ungkap Ir. H. Azam Azman Natawijaya, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat kepada seputarnusantara.com di Gedung Komisi VI DPR- Senayan, pada Rabu 21 Mei 2014.

Menurut Azam, suara Partai Demokrat akan diberikan kepada capres dan cawapres yang memiliki platform, visi dan solusi yang segaris dengan Partai Demokrat. Partai Demokrat tidak ingin mendukung capres yang janjinya hampir pasti tidak dapat dilaksanakan. Atau jika tetap dipaksa dilaksanakan, akan dapat membahayakan kehidupan berbangsa di masa depan.

” Sekitar 56% pimpinan dan kader Partai Demokrat dalam Rapimnas, menginginkan bahwa Partai Demokrat bersikap netral dalam pemilu presiden 2014 ini. Anggota Partai Demokrat diarahkan oleh Ketua Umum agar tidak Golput dan agar memilih pasangan yang mau dan mampu melanjutkan pemerintah sekarang, yang tentu berpihak kepada rakyat. Jadi pasangan yang meneruskan 10 tahun program pemerintahan SBY, akan kita dukung,” terang Azam.

Menurutnya, Partai Demokrat secara resmi tidak masuk koalisi. Namun akan mendukung pasangan yang meneruskan program SBY dengan melihat kampanye- kampanye Capres dan Cawapres. Ketua Umum akan memberikan arahan setelah mendengar dan mencermati kampanye Capres. Partai Demokrat membebaskan kader, anggota dan simpatisannya dalam memilih Capres, tetapi Ketua Umum nantinya akan memberikan arahan.

” Sebagai kader Partai, kita akan loyal mengikuti arahan Ketua Umum. Sebab Capres yang meneruskan program- program SBY akan mendapat dukungan kita. Program itu misalnya UU Desa, Jaminan Kesehatan Nasional, UU Pendidikan dll…program- program yang pro- rakyat. Karena program SBY yang pro- rakyat sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegas Azam dengan lantang.

Menurutnya, Capres yang akan melakukan renegosiasi kontrak pertambangan, harus dengan cara yang tidak melanggar UU. Itu semua bisa dilakukan dengan tetap memegang teguh UU dan konstitusi. Kedua Capres memang punya kelebihan masing- masing, tetapi belum jelas program dan visi misi mereka.

” Yang penting bahwa, kita perlu peran militer, peran militer masih sangat diperlukan mengingat teritorial Indonesia yang begitu luas. Militer memang sudah dididik lebih komplit dari sipil mengenai pengamanan wilayah. Diupayakan agar memilih Capres yang satu visi dan misi Demokrat serta mau melanjutkan program pemerintahan SBY,” tambahnya.

Untuk menghadapi Pilpres 9 Juli 2014, Azam Azman Natawijaya berpesan, pertama, dari pengalaman Pemilu Legislatif 9 April kemarin, masih banyak ketidak- aturan dan kekacauan dimana- mana. Seperti KPPS menghitung saja tidak bisa, itu perlu diperbaiki. Padahal 5 tahun yang lalu sama saja, orangnya itu- itu saja. Tetapi mengapa Pemilu 2014 ini permasalahannya begitu kompleks. Artinya, Caleg- Caleg lebih canggih, modus operandi juga lebih canggih, petugas Pemilu juga seperti itu, sehingga persaingan sangat ketat.

Kedua, bahwa inikan Pilpres, hanya diikuti 2 pasang Capres, sehingga saksi tidak terlalu banyak, simple. Mudah- mudahan Pilpres ini harus aman, karena pertarungan head to head hanya 2 pasang Capres. Smoga Pilpres aman, tidak terjadi kerusuhan, walaupun tahun ini adalah tahun kuda. Tahun kuda menurut Fengsui kurang baik, tetapi kita harus berbuat lebih baik, khususnya bagi kader dan simpatisan Partai Demokrat. Tunggu arahan dari Ketua Umum Partai Demokrat, kemudian kalau masih ingin berkarier di Partai Demokrat, ikuti arahan Ketua Umum. Tetapi kalau memang mau keluar dari Partai Demokrat dipersilahkan, karena SBY- pun sudah mengatakan seperti itu.

” Kalau saya sebagai kader Partai Demokrat sejak tahun 2003, saya selalu loyal kepada Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Karena saya dibesarkan oleh Partai Demokrat dan mempunyai tanggung- jawab terhadap partai dan punya tanggung- jawab kepada Ketua Umum. Mudah- mudahan Pilpres 2014 ini aman, dan kita harus tetap menjaganya. Dan kami kader Partai akan turun ke bawah untuk melakukan sosialisasi sesuai dengan arahan Ketua Umum. Kami ikut menjaga keamanan di daerah pemilihan masing- masing,” pungkas Azam di penghujung wawancara. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline