Imam Suroso : Anggaran Kesehatan Seharusnya Minimal 5% Dari APBN 2015
Imam Suroso (kiri) saat salam Komando dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di DPR- Senayan
Jakarta. Seputar Nusantara. Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang disusun oleh jajaran pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikhawatirkan mempersulit pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo. Postur rancangan anggaran ini sudah membagi- bagikan 94,5 persen alokasi dananya.
” Hal ini bisa menjadi masalah karena harapan publik akan adanya perubahan setelah pemerintah baru terbentuk tidak dapat dipenuhi,” ujar Ekonom Universitas Gadjah Mada, Sri Adiningsih, di Jakarta, Selasa (19/8/2014). Dia menyarankan perlu segera ada lobi antara pemerintah dan DPR untuk memberikan ruang fiskal yang lebih longgar untuk pemerintahan baru mendatang.
Menurut Sri, RAPBN 2015 yang dibacakan Presiden SBY di Sidang Paripurna DPR dan DPD, Jumat (15/8/2014), memperlihatkan postur pengelolaan keuangan negara yang tak sehat. Indikasinya, sebut dia, pengeluaran yang lebih banyak teralokasi untuk kegiatan rutin dengan dampak multiplier yang rendah.
Sri menyoroti pula, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur dalam RAPBN 2015 juga lebih rendah dibandingkan alokasi serupa dalam APBN 2014. Setali tiga uang, sebut dia, anggaran untuk investasi pun minim.
Menurut Drs. H. Imam Suroso, MM., Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, bahwa seharusnya Presiden SBY mengalokasikan anggaran Kesehatan paling tidak minimal 5% dari APBN 2015. Kalau pemerintahan SBY mengalokasikan anggaran untuk Kesehatan minimal 5%, maka rakyat akan merasakan kesejahteraan di bidang Kesehatan.
” Karena bidang Kesehatan itu merupakan kunci dari segala sumber kehidupan. Orang kaya maupun orang yang tidak mampu, kalau sudah sakit maka menjadi tidak jelas. Sedangkan anggaran Pendidikan saja bisa mencapai 20%, kok anggaran Kesehatan cuma 2,1%, ini sangat minim. Bagaimana anak mau pintar kalau penyakitan, bagaimana negara mau maju kalau rakyatnya penyakitan,” ungkap Imam Suroso kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Selasa 19 Agustus 2014.
Imam Suroso lebih lanjut memaparkan, terkait juga dengan Tenaga Kerja Indonesia, pemerintah belum maksimal dalam memberikan pelayanan. Presiden SBY mengatakan bahwa TKI diluar negeri merupakan pahlawan devisa. Kalau memang pemerintah menganggap TKI sebagai pahlawan devisa, seharusnya pemerintah mengurus dan memperhatikan nasib para TKI.
” Baik itu penempatannya maupun perlindungannya harus diurus dan menjadi perhatian serius pemerintah. Kalau TKI pulang harus dikawal, jangan sampai ada pungutan liar, pemerasan, dipotong ini dan itu. Hal tersebut sangat tidak manusiawi, padahal para TKI merupakan tulang punggung keluarga,” terang Politisi PDI Perjuangan ini.
Selanjutnya Imam Suroso menegaskan bahwa, baik saat pemberangkatan maupun kepulangan para TKI harus dikawal oleh pemerintah. Karena TKI tersebut menyumbang devisa hingga Rp 100 Triliun lebih/ tahunnya. Mereka harus dilindungi, termasuk masalah Advokasi TKI harus menjadi perhatian serius pemerintah. Jangan sampai TKI yang mau dihukum mati dibiarkan, TKI yang mau digantung didiamkan, itu jangan terjadi lagi. Maka Advokasi bagi para TKI sangat penting dilakukan oleh pemerintah.
” Padahal TKI membunuh itu karena dianiaya atau mau diperkosa oleh majikan atau keluarga majikan. Tidak ada niatan untuk membunuh, mereka membunuh karena membela diri. Kalau tidak ada Advokasi dari pemerintah, maka mereka akan kesulitan terhindar dari hukuman mati/ gantung. Tetapi kalau di Advokasi, maka mereka akan bisa terbebas dari hukuman mati/ gantung. Maka perlu ada anggaran dari pemerintah untuk Advokasi pemerintah,” tegas Imam Suroso.
Menurutnya, harus ada sistem yang bisa melindungi TKI dari penganiayaan, pemerkosaan maupun pemerasan- pemerasan. TKI harus mampu dan secara psikologi harus siap menjadi tenaga kerja di luar negeri. Kalau ada calo- calo TKI harus diberantas, supaya TKI menjadi benar- benar profesional dan terhindar dari hal- hal buruk.
” Yang harus dilakukan oleh pemerintah baru adalah kerja keras. Seharusnya BBM saat ini naik karena hutang banyak. Tetapi karena pemerintahan SBY takut dicomplain dan didemo rakyat, maka kenaikan BBM ditunda. Biar seolah- olah pemerintahan yang sekarang tidak bermasalah dengan rakyat, tetapi pemerintahan baru nanti yang bermasalah dengan rakyat, karena mau tidak mau harus menaikkan harga BBM,” ungkapnya.
” Namun, masyarakat harus sadar betul bahwa supaya negara ini tetap eksis, kalau memang dipandang kenaikan harga BBM itu masuk akal dan demi kepentingan masyarakat, maka rakyat harus sadar. Karena kalau tidak naik, maka beban subsidi akan berat dan kita semakin repot ke depannya. Dengan masyarakat sadar, bahwa kenaikan harga BBM itu bertujuan baik dan pemerintah yang baru kan bersih, serta selalu diawasi KPK dan komponen- komponen lainnya. Karena uang itu dipergunakan betul untuk kepentingan rakyat,” pungkas Imam Suroso di penghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
satu komentar untuk “Imam Suroso : Anggaran Kesehatan Seharusnya Minimal 5% Dari APBN 2015”
-
adrian Says:
Agustus 23rd, 2014 at 01:53.…
tnx for info!…
Tulisan dengan Kategori Headline
- AdMedika Milik PT. Telkom Kembali Raih Predikat “Trusted Company” Pada CGPI Award 2025. Acara ini Menjadi Salah Satu Momentum Penting Bagi AdMedika Dalam Menegaskan Komitmennya Terhadap Penerapan Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
- Rutan Kelas IIB Purworejo- Jawa Tengah dan BNN Kabupaten Magelang Perkuat Program Rehabilitasi Narkoba Bagi WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan)
- Berangsur Pulih Di Atas 80%, TelkomGroup Terus Melakukan Percepatan Pemulihan Layanan di Lokasi Bencana Banjir dan Longsor Sumatera. Progress Perbaikan Infrastruktur Terus Berlanjut, Posko Layanan WiFi Gratis dan Bantuan Kemanusiaan Diperluas di Tiga Provinsi Terdampak
- Telkom Gandeng UNAIR Perkuat Pengembangan AI Center of Excellence. Kerjasama ini Memperkuat Sinergi Hulu– Hilir Antara Riset Akademik dan Pemanfaatan Teknologi di Industri
- Dari Layanan Publik hingga Industri, Papua Siap Terbang dengan Data Center Lokal. neuCentrIX Jayapura Milik PT. Telkom Memperkuat Daya Saing Ekosistem Bisnis dan Membuka Peluang Ekonomi Baru di Wilayah Papua
- Telkom Akses Gerak Cepat dengan Memulihkan Jaringan Terdampak Banjir dan Longsor di Wilayah Sumatera. Untuk Mendukung Percepatan Pemulihan, Telkom Akses Mengerahkan Total 320 Personel dari Berbagai Wilayah Terdampak Banjir Longsor
- Satuan Lalu Lintas Polres Purworejo- Jawa Tengah dan Instansi Terkait Melaksanakan Berbagai Persiapan dan Kesiapan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru. Pengendara Kendaraan Agar Utamakan Keamanan dan Keselamatan
- Aksi Sukarelawan Karyawan PT. Telkom (Persero) Lestarikan Alam Lewat Penanaman Mangrove. Earth Mission Mangrove Chapter Ajak Karyawan Telkom Lestarikan Ekosistem Mangrove di Kawasan Pesisir Jakarta Utara
- Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Aria Bima, Mengapresiasi Langkah Yang Ditempuh Oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/ BPN) Dalam Menyelesaikan Berbagai Konflik Pertanahan di Indonesia
- Telkom Indonesia dan Universitas Negeri Padang Resmikan Digistar Club, Cetak Talenta AI Unggul di Sumatera Barat. Komunitas ini Menjadi Wujud Nyata Kolaborasi Antara Industri dan Perguruan Tinggi Dalam Memperkuat Kapasitas dan Kompetensi Digital Talenta di Sumbar
- Layanan neuCentrIX Milik PT. Telkom Hadir di Jayapura, Mantapkan Papua Sebagai Hub Digital Kawasan Timur Indonesia. Dengan Sertifikasi Standar Internasional, neuCentrIX Jayapura Menjamin Stabilitas, Keamanan, dan Performa Layanan Digital Yang Andal
- Perkuat Infrastruktur Konektivitas Papua, TelkomGroup Resmikan Community Gateway Merauke. Hadir Pertama di Indonesia, Sebagai Garda Terdepan Layanan Satelit TelkomGroup, Telkomsat Tingkatkan Backup Akses Digital di Wilayah Paling Timur Indonesia
- Telkom Solution Menghadirkan Ekosistem Solusi Digital Yang Komprehensif Berbasis AI Untuk Enterprise Lintas Industri. Acara ini Menjadi Ajang Kolaborasi Ekosistem Antara Regulator, Pelaku Industri, dan Para Pemimpin Teknologi Yang Membahas Tentang Peta Peran AI Bagi Industri
- PT. Telkom (Persero) Pastikan Akses Free WiFi di Posko Bencana Tersedia Gratis bagi Masyarakat. Upaya Pemulihan Layanan Terus Berlangsung Untuk Memastikan Konektivitas di Wilayah Terdampak Kembali Normal
- Telkom Resmikan neuCentrIX Jayapura, Data Center Pertama di Papua. Fasilitas Edge Data Center Berstandar Internasional Untuk Menghadirkan Akses Digital Lebih Luas dan Perkuat Kapabilitas Layanan di Kawasan Timur Indonesia
- PT. Telkom (Persero) Tegaskan Peran Strategis Dalam Menghadirkan Kedaulatan Digital Yang Berkelanjutan Bagi Bangsa Indonesia
- Bethsaida Hospital Percayakan Admedika Milik Telkom Bangun Sistem Bridging Real-Time Guna Percepat Proses Layanan dan Klaim. Integrasi ini Memungkinkan Proses Verifikasi Peserta, Pengelolaan Klaim, hingga Rekonsiliasi Data Dilakukan Secara Otomatis, Real-Time, dan Tanpa Input Manual, sehingga Meningkatkan Kecepatan dan Akurasi Layanan Bagi Pasien Peserta Jaminan Kesehatan
- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah Salurkan Bantuan Hibah Ternak dan Alat Mesin Pertanian Guna Dukung Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Meninjau Pelaksanaan Program Pemagangan Nasional di PT. Telkom (Persero). Lebih dari 600 Peserta Program Pemagangan di TelkomGroup dari Berbagai Wilayah Indonesia Sebagai Wujud Komitmen Mencetak Generasi Siap Bersaing di Era Digital
- Rumah BUMN Telkom Mendorong Digitalisasi UMKM Pekalongan- Provinsi Jawa Tengah Naik Kelas. Pelatihan “Tips Menjinakkan AI Untuk UMKM” di Pekalongan Dorong Para Pelaku Usaha Lebih Melek Teknologi