Siti Mukaromah, S.Ag. : Regulasi Harus Bisa Berikan Kesejahteraan Petani Tebu
Siti Mukaromah, S. Ag., Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
Jakarta. Seputar Nusantara. Lesunya industri pergulaan dunia memberikan dampak terhadap industri gula nasional yang akhirnya juga berimbas pada petani tebu. Permasalahan sosial politik tanah air yang kurang kondusif saat ini, juga memberikan dampak negatif terhadap industri gula nasional.
Adapun permasalahan akut yang dihadapi oleh petani tebu khususnya di Jawa Barat sehingga produktivitasnya terus menurun adalah akibat alat produksi di pabrik gula telah berumur tua sehingga rendemen rata-ratanya rendah, sedangkan biaya produksinya tinggi, sementara harga di pasaran semakin turun. Akibatnya harga jual gula tidak mampu menutup biaya produksi yang akhirnya efisiensi dan daya saingnya rendah.
Sedangkan menurut Siti Mukaromah, S. Ag., Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), bahwa untuk mengatasi permasalahan gula dan petani tebu, yang pertama harus ada Revitalisasi, karena kalau kita teliti dan analisa lebih jauh lagi, sekarang ini banyak pabrik tebu baik itu milik pemerintah, swasta maupun BUMN yang mangkrak, tidak beroperasi dan dibiarkan begitu saja.
” Kedua, pabrik- pabrik tebu yang mangkrak tersebut harus dihidupkan kembali agar dapat beroperasi secara normal. Maka manajemen pabrik/ perusahaan tebu harus diperbaiki. Gedung pabrik maupun SDM- nya harus dibangun dan diperbaiki lagi. Kemudian para petani tebu juga harus kembali digerakkan untuk dapat berkiprah di dalamnya,” ungkap Siti Mukaromah kepada seputarnusantara.com di Gedung Komisi VI Nusantara 1 DPR- Senayan, pada Kamis 26 Maret 2015.
Lebih lanjut Siti Mukaromah memaparkan bahwa, Revitalisasi dan perbaikan- perbaikan dalam berbagai hal menyangkut tebu dan gula, harus memberikan nilai plus atau progres bagi kesejahteraan masyarakat. Kalau tidak bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani tebu, ya percuma saja ada Revitalisasi. Jadi, harus ada sisi perbaikan atau peningkatan kesejahteraan petani tebu.
” Kalau tadi saya ngobrol dengan para petani, mereka akan dapat kembali intens mengolah tebu, sepanjang harga jual tebu bagus dan dapat memberikan tingkat kesejahteraan pada mereka. Iya, artinya mereka menanam tebu bukan sekedar menanam saja, tetapi pada saat panen tebu harganya anjlok. Namun pada saat proses produksi, biaya produksi tinggi. Sehingga para petani tebu justru mengalami kerugian,” tegas Siti Mukaromah.
Siti Mukaromah menjelaskan, oleh karena itu diperlukan peranan pemerintah pada saat petani tebu panen. Pemerintah harus bisa menjaga stabilitas harga tebu saat panen, pemerintah juga harus mampu menjaga harga barang- barang produksi petani tebu, seperti pupuk dll. Sehingga petani tebu tidak mengalami kerugian, tetapi justru untung dan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan mereka.
” Pemerintah harus bisa menjamin harga tebu saat panen, sehingga para petani tebu tidak menganggap bahwa bertani tebu merupakan pilihan yang salah. Regulasi yang harus diatur diantaranya adalah pembatasan impor gula, kemudian Regulasi bagaimana memenuhi hak- hak masyarakat. Dengan adanya Regulasi tersebut, masyarakat merasakan bahwa haknya terpenuhi dan mendapatkan peningkatan kesejahteraan rakyat,” terang Politisi PKB ini.
” Pemerintah juga harus bisa menghidupkan kembali pabrik yang sudah mati. Contohnya di Dapil saya Jawa Tengah VIII, ada pabrik gula Kalibagor di Banyumas, itu pabrik gula yang beroperasi sejak tahun 1939 dan pabrik itu mati sejak 1996. Padahal sebenarnya pabrik gula Kalibagor merupakan pabrik gula terbesar di Karisidenan Banyumas, tapi sejak era reformasi ternyata habis dan mangkrak. Pertanyaannya adalah itu tanah milik siapa? dan ketika tanah itu milik Pemda, apakah terlindungi oleh Regulasi atau tidak? Kalau tanah tersebut dalam posisi sengketa, disitulah pentingnya Regulasi yang melindungi masyarakat. Sehingga pemerintah bisa andil dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Siti Mukaromah di penghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Bangga Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-b23, Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku
- Laporan Keuangan PT. Telkom Kuartal I/ 2024, Kuartal Pertama Tahun 2024 Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp 6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
- Cermati Polemik Realisasi Proyek di Daerah, Filep Wamafma Dorong Stakeholder Papua Barat Tegas Awasi
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung Penuh Obligasi Daerah, Tetapi Harus Ketat dan Terukur
- Telin Milik Telkom dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional. Kolaborasi Diharapkan Dapat Mempelopori Pendekatan Transformatif Untuk Melindungi Jaringan Komunikasi dan Membangun Kepercayaan di Era Digital
- Tiga Tahun Berturut- Turut, Telkom Indonesia Kembali Meraih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
- Sebagian Wilayah Purworejo- Jateng Diserang Hama Wereng, Petugas POPT pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lakukan Gerdal OPT
- Apa Kabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Dipercepat