logo seputarnusantara.com

Agustinus Tama, Dari Pegawai Penjaga Pintu Air Irigasi Hingga Kepala Dinas PU

Agustinus Tama, Dari Pegawai Penjaga Pintu Air Irigasi Hingga Kepala Dinas PU

Kepala Dinas PU Manggarai Barat- NTT, Agustinus Tama, ST., dengan piala penghargaan dari Lembaga Citra Prestasi Anak Bangsa (CPAB), di Jakarta

31 - Mar - 2015 | 20:26 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Jika seseorang sudah mencapai posisi Kepala Dinas, hampir bisa dipastikan, pejabat tersebut sudah punya segudang pengalaman.

Tapi mungkin tak banyak orang yang tahu, kisah apa yang ada dibalik itu. Dan yang paling penting, darimana awal merintisnya, hingga jadi pejabat?

Agustinus Tama, ST., Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengawalinya dari jabatan paling rendah, sebagai penjaga pintu air irigasi. Ia masuk di lingkungan PU, tahun 1979, dengan status pegawai harian. Dan baru tahun 1980 dia resmi menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kendati sebagai pegawai penjaga pintu air irigasi, Agustinus saat itu sudah merasa bangga. Karena di zaman awal tahun 80-an, lulusan STM (Sekolah Teknik Menengah) umumnya memang langsung cari kerja. Namun ketekunan dan dedikasinya tak pernah surut, sekalipun posisinya setara dengan pengantar surat di kantornya. Perjalanan karirnyapun tak secemerlang pegawai lulusan sarjana, yang masuk PNS. Penuh lika-liku dan tahapan, hingga 35 tahun berikutnya dipercaya sebagai Kepala Dinas.

Tak salah jika lembaga independen Citra Prestasi Anak Bangsa (CPAB), Jakarta, menganugerahkan penghargaan “The Best Achievement For Dedication In Development Award 2015”, kepadanya, karena dinilai memiliki dedikasi yang cukup dalam menunjang pembangunan. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Dewan Pembina CPAB, Prof. Dr. Djumarno, MA, didampingi Ketua Pelaksana, David Gosal, pada Sabtu, 28 Maret 2015 lalu di Hotel Lumire, Jakarta Pusat.

Agustinus merupakan salah satu penerima penghargaan dari 19 tokoh yang terpilih dari 39 orang yang terjaring sebelumnya, dari pelosok Nusantara. Para penerima penghargaan mendapatkan Piala, Lencana dan Sertifikat Pigura bertinta emas. Namun anehnya, hingga kehadirannya di Jakarta untuk menerima penghargaan, drinya masih diliputi rasa penasaran.

“Masih banyak sebenarnya yang lain yang lebih pantas menerima penghargaan ini. Tapi, saya terpilih juga ya? Saya masih penasaran,” katanya menjawab pertanyaan wartawan, usai menerima penghargaan di Hotel Lumire, Jakarta, malam itu.

Akan tetapi, mendengar pidato sambutan Danny PH Siagian, SE., MBA., MM., yang mewakili panitia penyelenggara, semua rasa penasaran terjawab. Bahwa penelusuran para tokoh dilakukan dari berbagai sumber, tanpa diketahui para tokoh sebelumnya. Tentu, ada beberapa kriteria ditetapkan untuk para calon penerima penghargaan.

Diceritakan Agustinus, masuk di PU, dia sebagai Staf Pembantu Pengawas Proyek, merangkap Penjaga Pintu Air untuk persawahan, di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat. Tugas itu dijalaninya selama 5 tahun (1983-1988). Sebagai penjaga pintu air irigasi, bertanggungjawab terhadap distribusi air ke sawah-sawah masyarakat.

Namun pada tahun 1990-1993, Agustinus mulai kuliah di LPPU Institut Teknologi Surabaya (ITS). Dan melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Pengairan, Universitas Brawijaya Malang, tahun 1995-1998, hingga meraih gelar Sarjana Teknik (ST). Sebagai pejabat eselon, karirnya mulai benar-benar terlihat ketika tahun 2000 menjadi Kepala Sub Seksi, dan tahun 2001-2007 menjadi Kepala Seksi Pengairan. Karirnya melaju terus menjadi eselon III, karena tahun 2007-2013, Agustinus diangkat menjadi Kepala Bidang Pengairan.

Puncaknya, pada bulan Juli 2013 Bupati Manggarai Barat mengangkatnya menjadi Kepala Dinas PU. Dan tantangannya waktu itu, 2 bulan kemudian diselenggarakan event Internasional ‘Sail Komodo 2013’ di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Tentu, sebagai Kepala Dinas PU, Agustinus tak mungkin tidak terlibat. Apalagi event ini berskala internasional, dan dibuka oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo selaku Ketua Panitia Pelaksana Tingkat Pusat, dan Menteri lainnya waktu itu.

Diketahui, Sail Komodo merupakan Sail ke-5 kalinya di Indonesia. Dimulai dari Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi- Belitong 2011, dan Sail Morotai 2012. Sail Komodo merupakan event tahunan yang diikuti peserta: Indonesia, Malaysia, Australia, Belanda, Thailand, Philipina, AS, dan lainnya. Sedangkan Taman Nasional Komodo merupakan salah satu Situs Warisan Dunia sehingga Pemerintah perlu melestarikan, mengembangkan, serta mempromosikannya. Sail Komodo 2013 juga bertujuan mempromosikan Taman Nasional Komodo sebagai kawasan konservasi perairan dalam rangka mengembangkan ekonomi kelautan.

Sementara itu, dari sisi masa kerja, Agustinus sesungguhnya sudah pensiun. Namun sesuai Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baru, usia pensiun PNS menjadi 58 tahun, dan eselon II bisa sampai 60 tahun, Namun setelah 2 tahun lagi, semua itu sangat tergantung kepada Bupati.

Dan untuk pengabdiannya selama 35 tahun itu, suami dari Ehok Maria Jetia ini sudah menerima Satyalancana Karya Satya dari Presiden SBY. Penghargaan ini biasanya diberikan kepada PNS yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara terus menerus, dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan dan pengabdiannya.

Terkait penghargaan dari CPAB, bapak yang dikaruniai 3 anak (2 laki-laki dan 1 perempuan) ini mengatakan beban baru baginya, untuk berbuat lebih baik lagi. “ Terus terang, penghargaan ini menjadi beban bagi saya, dalam artian harus bisa berbuat lebih baik lagi,” cetusnya penuh harap.

Sementara di acara yang sama malam itu, juga diserahkan penghargaan berbeda kepada 20 tokoh lainnya, pilihan Lembaga Anugerah Prestasi Insani (API). Penghargaan diserahkan oleh Ketua Dewan Pembinanya, Prof. DR. HB, Katili, MM., dan Chairman, Danny PH Siagian, SE., MBA., MM., serta Ketua Pelaksana, Moody J. Prang. Hiburan diisi artis lawas, Ratih Purwasih, dengan MC, Damas Mulyono. (Aziz/Dans)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline