Sahat Silaban : Setya Novanto Tetap Memimpin, Betapa Runyam Wajah DPR
Sahat Silaban, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem
Jakarta. Seputar Nusantara. Kredibilitas dan kepemimpinan Setya Novanto selaku Ketua DPR RI mulai dipertanyakan sejumlah pihak.
Setidaknya dalam waktu kurang dari setahun, kepemimpinannya mencatat dua preseden buruk bagi DPR.
Pertama, pelanggaran etika yang dilakukan awal September 2015 yang lalu ketika Setya Novanto bersama jajaran DPR hadir dalam kampanye peserta konvensi Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.
Kurang dari tiga bulan sesudahnya, nama Setya kembali terjerat kasus pelanggaran etika, terkait pencatutan Nama Presiden dan Wakil Presiden dalam renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport. Kasus yang kedua ini, bahkan terungkap dari peristiwa bulan Juni 2015, yang notabene dilakukan Setya sebelum pertemuannya dengan Donald Trump.
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Sahat Silaban turut mengomentari setahun kepemimpinan Ketua DPR yang dinilainya miskin integritas dan minim prestasi. Dalam wawancara singkat di kediamannya di Lebak Bulus, ia menyayangkan makin terpuruknya marwah DPR sebagai lembaga tinggi negara setingkat Presiden, dalam setahun kepemimpinan Setya Novanto.
Ia tak bisa membayangkan betapa runyamnya wajah DPR kalau Setya Novanto tetap menjabat Ketua DPR, dan terus memperagakan pengangkangan etika, amanah publik dan mandat konstitusi.
” Pimpinan itu yang dinilai kredibilitasnya, karena jabatan melekat pada pribadi dan kesehariannya. Dalam setahun saja sudah dua kasus pelanggaran etika. Kalau pimpinan DPR sudah cacat etik, dampaknya pada 559 anggota dewan yang lainnya dan juga 250 juta rakyat Indonesia,” tegasnya.
Sahat menyatakan, selama setahun menjabat Ketua DPR, Setya Novanto telah gagal memeragakan kepemimpinan yang memberi teladan kepada anak buahnya, berikut rakyat Indonesia yang direpresentasikannya.
Sebaliknya, ketua DPR sejauh ini lebih banyak mempertunjukkan gelagat yang kental nuansa kepentingan kelompok. Padahal menurut Sahat, jabatan Ketua DPR adalah milik publik, bukan milik segelintir elit dan kelompok semata.
” Ketua DPR itu bukan lagi milik kelompoknya lagi, bukan juga milik 10 Fraksi di DPR, tapi milik rakyat Indonesia. Bukti dari terkotak-kotaknya kelompok di DPR itu bahkan terlihat saat kunjungan ke Amerika. Selaku pimpinan DPR, dia cuma ngajak orang-orangnya (kelompoknya, red.). Coba cek saja, itu orang-orangnya sudah jelas kok,” kritik legislator Fraksi Partai NasDem ini.
Tak heran, ketika terakhir Setya Novanto terseret dugaan pelanggaran etika dalam kasus “papa minta saham,” para pendukung ketua DPR itu langsung riuh melontarkan pembelaan. Contohnya, Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang mati-matian pasang badan membela rekannya itu.
Keduanya seolah lupa akan jabatannya selaku wakil ketua DPR, dan lebih sibuk bersekongkol membela Setya Novanto, sembari menutup mata terhadap kasus Ketua DPR itu.
“ Masih saja (Fadli Zon dan Fahri Hamzah, red.) dukung tindakan tak patut itu. Sepertinya memang pimpinan DPR tidak punya hati nurani dalam menilai kebenaran,” pungkas politisi dari Sumatera Utara ini. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Fokus Transformasi dan Pertahankan Kinerja Operasional. Telkom Bagikan Dividen Rp 17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
- Dalam Rangka Memperkuat Sinergitas, DPD RI Menerima Delegasi DPRD Kabupaten Klaten- Provinsi Jawa Tengah
- Kades dan Perangkat Desa Dihadiahi Tunjangan Purna Tugas/ Uang , Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Berharap Desa Semakin Mandiri
- PT. Telkom (Persero) Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon. Sepanjang Tahun 2023, Telkom Telah Melaksanakan Pemulihan Lahan Kritis di 4 Provinsi
- Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri Berharap Kepada Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka Agar Libatkan Tokoh Kalimantan Dalam Kabinet
- Krusial Jelang Pilkada 2024, Senator DPD RI Filep Wamafma Uraikan Definisi Orang Asli Papua Dalam Perspektif Antropologi Hukum Hingga Politik Hukum
- Perkuat Cybersecurity Indonesia, Telkom Bersama F5, Pemain Global Multicloud Application Security and Delivery, Kokohkan Kemitraan Yang Strategis
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Bangga Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-b23, Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku