Rumah SetNov di Wijaya Rp 200 M, di Pondok Indah Kok Cuma Rp 81 M?
Setya Novanto, Tahanan KPK kasus Korupsi
Jakarta. Seputar Nusantara. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto punya rumah di dua kawasan berbeda yang terbilang elit. Nilainya pun cukup fantastis.
Pertama, Novanto memiliki rumah di Jalan Wijaya XIII No. 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah itu dibangun dengan model moderrn yang terdiri dari 4 lantai di atas lahan seluas 1.600 meter persegi. Rumah tersebut diperkirakan berharga hingga Rp 204,8 miliar.
Sementara untuk di Pondok Indah lahannya seluas 1.800 meter persegi yang terdiri dari 4 kavling. Setelah dihitung dengan kisaran harga tanah dan bangunan di wilayah Pondok Indah, rumah itu diperkirakan nilainya mencapai Rp 81 miliar.
Menurut Country General Manager Rumah123, Ignatius Untung, perbedaan harga yang cukup jauh dari kedua rumah tersebut lantaran posisinya. Kebayoran Baru lebih mahal sebab lebih dekat dengan tengah kota Jakarta.
“Pondok Indah lebih murah karena Wijaya itu lebih ke tengah Jakarta. Harganya tentu lebih mahal,” tuturnya, Senin (20/11/2017).
Selain itu, kata Untung, rumah Novanto di Pondok Indah meski terlihat megah tapi terbilang bangunan lama. Berbeda dengan di Kebayoran Baru yang merupakan bangunan baru dengan desain modern.
Bangunan memang menentukan dalam membeli rumah. Semakin lama umur bangunan maka akan semakin murah harga bangunannya.
Rumah123 mencatat, saat ini rata-rata harga rumah baru di kawasan Wijaya dengan luas tanah 1.000 meter persegi dan luas bangunannya 1.500 meter persegi harganya sekitar Rp 100 miliar. Namun jika kondisi rumah sudah tua lebih murah Rp 20 miliar yakni Rp 80 miliar.
Dengan tolak ukur harga tersebut, maka diperkirakan harga tanah di kawasan tersebut sekitar Rp 80 juta per meter dan harga bangunan Rp 20 juta per meter.
Diketahui rumah Setya Novanto terdiri dari 4 tingkat dengan luas lahan 1.600 meter persegi. Dengan asumsi 60% lahannya untuk bangunan maka luas rumah awal sekitar 960 meter persegi lalu dikalikan 4 tingkat berarti luas rumahnya sebesar 3.840 meter persegi.
Jika dikalikan dengan harga asumsi rumah di kawasan Wijaya, Kebayoran baru Rp 20 juta permeter maka harga bangunan rumahnya sekitar Rp 76,8 miliar. Namun itu belum dihitung dengan luas tanah.
Untuk luas tanahnya 1.600 meter persegi dikalikan Rp 80 juta harga acuan lahan per meter maka harga tanahnya mencapai Rp 128 miliar. Nah jika ditambah dengan harga rumah maka total nilai tanah beserta bangunan milik Setya Novanto itu sekitar Rp 204,8 miliar.
Sementara Direktur Marketing Era Graha, Raymond Gunawan mencatat, untuk harga tanah di Pondok Indah saat ini berkisar Rp 35-37 juta per meter. Jika dikalikan dengan luasan lahan 1.800 meter persegi berarti harga tanahnya saja sekitar Rp 63 miliar-66,6 miliar.
Sementara untuk harga bangunan per meternya diperkirakan mencapai Rp 8 juta, hal itu mempertimbangkan bangunan rumah Novanto yang sudah tidak dalam kategori baru.
Biasanya untuk luasan bangunan, kata Raymond memakan lahan 50% dari luasan tanah. Maka bisa diasumsikan luas bangunan 4 kavling rumah Novanto sebesar 1.800 meter persegi, sebab rumahnya dibangun 2 tingkat.
Jika dihitung dengan harga bangunan per meter itu, maka nilai bangunan rumah Novanto di Pondok Indah sebesar Rp 14,4 miliar. Berarti ditambah dengan kisaran harga tanahnya maka rumah Novanto secara keseluruhan di kisaran Rp 77,4 miliar sampai dengan Rp 81 miliar. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Warga Aceh Utara Meninggal Dunia Diduga Akibat Dianiaya Oleh Oknum Polisi, Anggota DPD RI Haji Sudirman Minta Polda Aceh Tangani Serius
- RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Fokus Transformasi dan Pertahankan Kinerja Operasional. Telkom Bagikan Dividen Rp 17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
- Dalam Rangka Memperkuat Sinergitas, DPD RI Menerima Delegasi DPRD Kabupaten Klaten- Provinsi Jawa Tengah
- Kades dan Perangkat Desa Dihadiahi Tunjangan Purna Tugas/ Uang , Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Berharap Desa Semakin Mandiri
- PT. Telkom (Persero) Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon. Sepanjang Tahun 2023, Telkom Telah Melaksanakan Pemulihan Lahan Kritis di 4 Provinsi
- Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri Berharap Kepada Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka Agar Libatkan Tokoh Kalimantan Dalam Kabinet
- Krusial Jelang Pilkada 2024, Senator DPD RI Filep Wamafma Uraikan Definisi Orang Asli Papua Dalam Perspektif Antropologi Hukum Hingga Politik Hukum
- Perkuat Cybersecurity Indonesia, Telkom Bersama F5, Pemain Global Multicloud Application Security and Delivery, Kokohkan Kemitraan Yang Strategis
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Bangga Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-b23, Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila