logo seputarnusantara.com

Komjen. Timur Pradopo Calon Kapolri

5 - Okt - 2010 | 01:40 | kategori:Keamanan

timur pJakarta. Seputar Nusantara. Melalui proses ‘dramatis’, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih Komjen Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri. Terpilihnya mantan Kapolda Metro Jaya ini cuma beberapa jam saja setelah dia mendapatkan kenaikan pangkat dan menduduki posisi baru sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan. Pengumuman terpilihnya Timur disampaikan oleh politisi Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Ketua DPR Marzuki Alie. Dengan terus menebarkan senyum, Marzuki mengaku baru beberapa menit saja menerima surat dari Presiden soal nama calon Kapolri.

“Presiden mengajukan Komjen Polisi Timur Pradopo,” kata Ketua DPR Marzuki Alie dalam keterangan pers di Gedung DPR, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (4/10/2010) malam.

Padahal, dalam waktu yang tidak lama juga, publik telah mendapatkan teka-teki siapa calon Kapolri pilihan SBY. Nama Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Ito Sumardi disebut-sebut calon terkuat pengganti BHD.

Nama Ito muncul saat Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum melalui akun twitternya @anasurbaningrum memberi petunjuk siapa calon Kapolri yang dipilih SBY. Dalam akun Twitternya, Anas menyebut yang akan menjadi Kapolri adalah yang tidak banyak diperbincangkan.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung melalui akun twitternya @pramonoanung malah lebih vulgar menyebut siap calon Kapolri. Menurut Pram, calon Kapolri yang dipilih SBY pernah jadi Kapolwil Surabaya. Bisa jadi yang disebut Pram adalah Ito. Sebab, Ito adalah jenderal bintang tiga yang pernah menjabat sebagi Kapolwiltabes Surabaya pada tahun 2001-2003.

Hingga, Senin (4/2010) siang nama calon Kapolri masih mengerucut ke Ito. Hingga pada Senin sore, ‘peta politik’ calon Kapolri berubah saat tiba-tiba Timur Pradopo mendapat kenaikan pangkat menjadi bintang tiga. Atas kenaikan pangkat inilah, Timur berhak atas pangkat Komjen dan otomatis ikut masuk dalam bursa pemilihan calon Kapolri.

Menjelang maghrib, tiba-tiba Presiden memanggil Kapolri ke Istana. BHD enggan bicara perihal pemanggilannya yang terkesan mendadak tersebut. Hingga pada akhirnya, tak lama setelah SBY memanggil BHD, Marzuki Alie mengumumkan bahwa SBY telah memilih Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri.

Pilihan SBY ini, seperti pilihan-pilihan sebelumnya, menimbulkan kontroversi. Mayoritas fraksi pendukung koalisi mendukung. Namun anggota FPKS Nasir Djamil menganggap pilihan SBY ini sangat politis. Menurut Nasir, perlu dipertanyakan kenapa Timur terpilih begitu ‘instan’, hanya beberapa jam saja dia mendapatkan kenaikan pangkat.

“Sangat politis, baru beberapa jam dilantik jadi Kabarhakam, langsung dipasang sebagai calon Kapolri. SBY dalam pandangan saya tidak terbuka dalam proses ini,” kata Nasir.

Lalu bagaimana dengan calon lain yang ‘kalah’? Sebut saja Komjen Ito Sumardi, Komjen Nanan Soekarna, ataupun Komjen Pol Imam Sudjarwo. Apakah para jenderal yang sebelumnya sudah sering disebut sebagai calon Kapolri tidak sakit hati hingga menimbulkan masalah baru di tubuh Polri?

Meski hal ini patut diwaspadai, namun diharapkan Timur mampu memimpin Polri secara obyektif dan mampu mempersatukan faksi internal Polri yang pecah menjelang pemilihan Kapolri.

“Pak Timur diharapkan menjadi solidarity maker Polri dan merangkul semua calon,” kata politisi PAN Tjatur Sapto Edy.

Pilihan SBY yang ‘berubah’ menjelang detik-detik terakhir ini seakan mengingatkan kita dengan kejadian-kejadian serupa sebelumnya. Sebut saja calon Menteri Kesehatan KIB II, Nila Anfasa Moeloek, yang telah menjalani serangkaian tes untuk menjadi Menkes. Namun pada last minutes, NIla tak jadi dipilih. SBY akhirnya memilih Endang Rahayu Sedianingsih. Saat itu, Nila sempat kecewa.

Hal yang sama juga dialami oleh calon Wakil Menkeu Anggito Abimanyu. Lama tidak dilantik, ternyata SBY justru memilih Anny Ratnawati sebagai Wakil Menkeu. Kecewa dengan keputusan SBY, Anggito mundur dari Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan dan memeilih kembali ke Yogyakarta, menjadi dosen di Fakultas Ekonomi UGM. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Keamanan | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.