logo seputarnusantara.com

Sekarang Musim Kemarau Basah, Fenomena Unik, Hadapi Musim Penghujan Petani Bersiap Diri

20 - Sep - 2022 | 14:25 | kategori:Headline

Keterangan foto : Hadi Sadsila, SP., MM., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Sekarang ini adalah musim kemarau basah. Musim kemarau basah berarti masih terjadi hujan meskipun sudah memasuki musim kemarau.

Hal tersebut disampaikan oleh Hadi Sadsila, SP., MM., Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah kepada seputarnusantara.com di ruang kerjanya, pada Selasa 20 September 2022.

Lebih jauh Hadi Sadsila menjelaskan bahwa sekarang ini ada fenomena yang agak unik yaitu musim kemarau basah, pada saat musim kemarau namun masih terjadi hujan. Fenomena ini perlu menjadi perhatian para petani karena berkaitan erat dengan sektor pertanian.

” Perkiraan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) bahwa mulai bulan Oktober 2022 memasuki musim penghujan. Kita berharap kepada Allah SWT agar debit hujannya normal dan memberikan berkah kepada para petani, sehingga pertanian tetap bagus dan menghasilkan panen yang maksimal,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan bahwa yang perlu dipersiapkan oleh para petani adalah penyiapan lahan sawahnya, pupuknya, dan perawatan tanamannya. Kalau masalah resiko bencana alam di musim penghujan, itu tidak bisa diprediksi. Namun petani mempunyai kewajiban untuk berikhtiar supaya tanamannya bagus dan menghasilkan panen yang maksimal.

” Kalau terkait dengan masalah pupuk, karena terkadang ketersediaan pupuk kurang mencukupi, maka sebaiknya juga ada alternatif penggunaan pupuk organik. Kita sudah melatih bagaimana cara dan teknik membuat pupuk organik, supaya para petani tidak bergantung pada pupuk non-organik,” jelasnya.

Yang masih ada kendala, lanjutnya, terkait persoalan pengairan. Karena tanaman padi sangat membutuhkan pasokan air, sedangkan beberapa wilayah sedang membangun jaringan irigasi. Dia berharap agar pembangunan jaringan irigasi tidak mengganggu pengairan areal persawahan, sehingga pertanian tetap bagus karena mendapatkan suplai air yang cukup.

” Smoga para petani selalu semangat dalam mengelola pertaniannya. Dengan pembangunan jaringan irigasi, kita berharap suplai air ke areal persawahan tetap mencukupi, sehingga tanaman padi tetap bagus dan hasil panennya membanggakan petani,” tegasnya.

Hadi Sadsila memaparkan bahwa ada AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi). Dengan mengikuti AUTP, paling tidak ada penggantian ganti rugi ketika terjadi bencana alam. Walaupun AUTP ini tidak mengcover seluruh kerugian petani ketika terkena musibah bencana alam. Namun setidak- tidaknya meringankan dan mengurangi beban petani ketika terjadi bencana alam.

” Memang masih banyak petani yang kurang tertarik mengikuti Asuransi. Karena ada iuran yang harus dibayarkan dan berbagai syarat yang harus dipenuhi oleh petani. Maka Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo selalu mensosialisasikan kepada para petani tentang AUTP tersebut,” terangnya.

AUTP, lanjutnya, hanya mengganti ongkos tanam ketika terjadi bencana alam. Jadi tidak semua biaya produksi dari awal hingga panen yang dicover oleh Asuransi. Misalkan luas.areal persawahan per- hektar biaya tanamnya Rp 6 juta, maka ketika terjadi bencana alam, maka uang ganti rugi dari Asuransi juga sebesar Rp 6 juta.

” AUTP ini diperuntukkan bagi petani yang memiliki areal persawahan maksimal 2 hektar. Dan kategori yang dapat ganti rugi Asuransi antara lain : bencana kekeringan, banjir, puso, terserang hama seperti wereng dan tikus, ini yang bisa dapat klaim Asuransinya,” urainya.

” Kami berharap agar petani tetap bersemangat. Dan sebentar lagi memasuki musim penghujan, kita himbau para petani bersiap- siap diri dalam mengantisipasinya. Yang penting adalah selalu semangat dan smoga musim penghujan yang akan datang normal dan membawa berkah bagi para petani,” pungkas Hadi Sadsila di penghujung Wawancara dengan seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline