Anggota DPR Ferdiansyah : Faktor Terjadinya Pungli di Sekolah- Sekolah
23 - Sep - 2022 | 13:00 | kategori:HeadlineKeterangan foto : Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah
Jakarta. Seputar Nusantara. Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (Golongan Karya) Ferdiansyah menilai ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Pungutan Liar (Pungli) di sekolah. Yang pertama adalah ketidakpenuhan informasi, kemudian kedua, tidak ada transparansi dan ketiga, pengelolaan dana yang tidak akuntabel.
Hal tersebut disampaikan oleh Ferdiansyah, Anggota DPR RI senior ini, merespon isu Pungli yang terjadi belakangan ini di sejumlah sekolah negeri.
“ Jadi seharusnya pihak sekolah termasuk masyarakat harus bertanya. Misalnya, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah ini terimanya untuk berapa murid sih? Karena itu, jangan- jangan tidak seluruh murid (diminta pungli/ sumbangan). Padahal berdasarkan konstitusi kita dan juga diperjelas dalam Undang- Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional), terutamanya untuk wajib belajar 9 tahun, itu kan dibiayai oleh negara Bantuan Operasional Sekolah (BOS)- nya,” ujar Ferdi di Komplek Parlemen, Senayan,- Jakarta, baru- baru ini.
Terkait besaran BOS yang diberikan kepada sekolah, dirinya menemukan fakta di lapangan bahwa dana tersebut tidaklah cukup. Sehingga, dirinya mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk kembali membuat unit cost operational yang sesungguhnya untuk jenjang SD, SMP, SMA danSMK. Dia mengaku, hingga sekarang Kemendikbud Ristek belum memberikan respon terkait hal tersebut.
“ Sehingga apa? Ketika kita mendapatkan Bantuan Operasional Sekolah dan masyarakat tahu, misalnya untuk SD (sebesar) Rp 2,5 juta dibantu Rp 500 ribu, berarti masih kurang Rp 2 juta. Nah sumber pendanaannya bagaimana?” tanya Politisi Partai Golkar tersebut.
Ferdi juga menerangkan bahwa dalam Undang- Undang Sisdiknas yang masih existing, disebutkan bahwa sumber pendanaan dari APBN, APBD Provinsi atau APBD Kabupaten/ Kota, dan ketiga dari masyarakat.
Menurutnya, terkait pendanaan ini perlu transparansi dan inilah hal yang perlu dilakukan oleh sekolah.
” Diungkap penyelenggara Pendidikan, berapa sih unit cost di tempat tersebut, berapa sih bantuan yang diperoleh, termasuk bukan saja hanya BOS, tapi PIP atau Program Indonesia Pintar yang bentuknya Kartu Indonesia Pintar, berapa sekolah dapat dari sekian banyak siswa yang tidak ataupun yang berhak mendapatkan KIP tuh berapa, dan tentu disini ada persyaratannya lagi,” jelas Legislator Dapil Jawa Barat XI itu.
Dengan adanya transparansi terkait pemanfaatan dana, menurutnya, hal itu tentu akan lebih bisa diterima oleh masyarakat. Meski demikian, dia menilai perlu ada target- target yang dicapai sebagai bentuk komitmen dari kesepakatan itu.
“ Misalnya apalagi, anak ibu bisa menulis, anak bapak bisa menulis karangan dengan baik sebanyak 5 halaman, dengan baik, dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, target- target itu harus disampaikan, sehingga pertanyaannya yang selanjutnya, (bagaimana) kalau tidak mencapai target? Nah itu yang perlu didiskusikan, apakah harus ada pengembalian dari uang yang disetor pada kesepakatan awal,” terang Ferdi.
Terkait pengawasan bersama dari masyarakat, menurutnya hal ini harus ada dan tidak boleh tiada. Sebab, agar masyarakat dapat memahami secara lengkap darimana dana pendidikan berasal, apakah dari APBN, APBD Provinsi, atau Kabupaten/ Kota serta kekurangannya.
” Saya bilang tirulah seperti masjid- masjid, lembaga- lembaga pendidikan, lembaga- lembaga pendidikan agama, yang membuat pengumuman penggunaan dana secara transparan, baik itu penerimaan maupun pengeluaran,” lanjut Anggota Baleg DPR RI ini.
Ferdiansyah mengingatkan agar Kemendikbud Ristek sebagai mitra kerja supaya lebih intens berkomunikasi dengan Komisi X DPR RI tentang bantuan- bantuan yang turun dan tidak hanya berbicara soal Pungli saja. Menurutnya perlu ditelusuri bersama apa persoalan dan penyebabnya.
” Kan harus dipupuk kepedulian masyarakat untuk menanyakan sumber dananya darimana. Dan pemerintah dalam hal ini Kemendikbud Ristek, juga harus mensosialisasikan dan harus mengajak DPR RI, jadi kita tahu apa yang kita awasi. Nah selama ini saya anggap Kemendikbud Ristek sudah berupaya mengajak Dewan untuk turun bersama- sama,” tutup Ferdi. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Laporan Keuangan Telkom Kuartal I/2024, Kuartal Pertama 2024 Telkom Catat Laba Bersih Operasi Rp 6,3 Triliun atau Tumbuh 3,1% YoY
- Sebut Judi Online Sebagai Penyakit Sosial, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Apresiasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Blokir Rekening Pelaku
- Cermati Polemik Realisasi Proyek di Daerah, Filep Wamafma Dorong Stakeholder Papua Barat Tegas Awasi
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Mendukung Penuh Obligasi Daerah, Tetapi Harus Ketat dan Terukur
- Telin Milik Telkom dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis Untuk Kelola Layanan Terminasi Suara dan SMS Internasional. Kolaborasi Diharapkan Dapat Mempelopori Pendekatan Transformatif Untuk Melindungi Jaringan Komunikasi dan Membangun Kepercayaan di Era Digital
- Tiga Tahun Berturut- Turut, Telkom Indonesia Kembali Meraih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
- Sebagian Wilayah Purworejo- Jateng Diserang Hama Wereng, Petugas POPT pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lakukan Gerdal OPT
- Apa Kabar JLS Jatim, 23 Tahun Tak Selesai. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Dipercepat
- Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purworejo- Jawa Tengah : Jaga Mental, Kesehatan dan Patuhi Rambu- Rambu Lalu Lintas Supaya Selamat di Perjalanan
- Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah : Momentum Hari Raya Idul Fitri, Stok Pangan di Purworejo Mencukupi dan Harga Pangan Stabil
- Harga Minyak Diatas Asumsi Makro APBN, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Tidak Tempuh Kenaikan BBM Subsidi
- Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Hadir di Acara Open House Prabowo Subianto, Sebagai Ajang Silaturahmi dan Nostalgia Saat di Partai Gerindra
- BULD (Badan Urusan Legislasi DPD RI) Rekomendasikan Restrukturisasi Legislasi Tata Kelola Ketahanan Pangan
- Wakil Ketua DPD RI Mahyudin Gagas Pembangunan Kalimantan Timur Menyeluruh dan Sinkron Dengan IKN
- Komite IV DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI Minta RPJPN 2025- 2045 Munculkan Pertumbuhan Ekonomi Baru
- Komite I DPD RI Beri Catatan Penting Atas Pelaksanaan Pemilu Serentak 2024
- Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo : Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Stok Pangan di Purworejo Aman dan Masyarakat Dapat Nyaman Merayakan Lebaran
- Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 : TelkomGroup Berangkatkan Lebih Dari 2.000 Pemudik Melalui Jalur Darat dan Laut. TelkomGroup Melaksanakan Program Mudik Gratis Bagi Para Karyawan, Teknisi, Pelanggan, UMKM Binaan, Serta Masyarakat Umum
- Komite IV DPD RI : ”Pentingnya Zonasi Usaha Untuk Mendorong Pemberdayaan UMKM di Daerah- Daerah”
- Rayakan HUT ke- 18, Finnet Milik PT. Telkom Lakukan Program Penanaman Pohon di Bandung. Penanaman Pohon Jadi Salah Satu Bentuk Nyata Kepedulian Finnet Untuk Ciptakan Kesinambungan Bisnis Dengan Lingkungan