logo seputarnusantara.com

Wasit Diono : Demi Kemajuan Pendidikan, Regrouping SDN Gunung Teges ke SDN Suko Gelap Berjalan Sukses

12 - Okt - 2022 | 13:25 | kategori:Headline

Keterangan foto : Wasit Diono, S. Sos., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. Regrouping siswa SDN Gunung Teges ke SDN Suko Gelap di Kecamatan Kemiri- Purworejo berlangsung dalam suasana penuh suka cita dan gembira pada hari Selasa, 11 Oktober 2022.

Menurut Wasit Diono, S. Sos., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah, bahwa saat dirinya berkunjung ke Sekolah tersebut, disambut oleh puluhan siswa dengan bersalaman dan dengan suasana penuh kegembiraan.

” Kemarin saya kesana didampingi oleh Camat Kemiri Taufik Bagus Setyoko, Kepala Desa dan para Guru. Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan tersebut, sehingga proses Regrouping dapat berjalan dengan lancar dan kondusif,” ungkap Wasit Diono kepada seputarnusantara.com di ruang kerjanya, pada Rabu 12 Oktober 2022.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa jumlah Siswa SDN Gunung Teges yang di Regrouping ada 31 siswa, dengan rincian 30 siswa masuk ke SDN Suko Gelap, dan 1 siswa masuk SDN Wanurojo. Jumlah siswa SDN Suko Gelap sebelum Regrouping 40 siswa, dan sekarang menjadi 70 siswa.

Wasit Diono menyampaikan bahwa nantinya anak- anak akan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Sehingga masih perlu perhatian dan pengawasan dari orang tua siswa.

” Dasar dari Regrouping Sekolah Dasar Negeri adalah Keputusan Bupati Purworejo Nomor : 160.18/ 654/ 2022 tanggal 29 Agustus 2022 tentang Penghapusan atau Penggabungan SD Negeri di Wilayah Kabupaten Purworejo,” tegas Wasit Diono dengan gamblang.

Dia menambahkan bahwa Pendidikan memang menjadi tanggungjawab Pemerintah, namun dukungan semua unsur yang terkait dunia Pendidikan sangat dibutuhkan, seperti dukungan dari orang tua siswa dan Komite Sekolah.

” Kami sampaikan bahwa perhatian dunia Pendidikan ke depannya akan semakin mendekati standar. Selain itu, sangat diperlukan adanya peningkatan kualitas pendidikan di Purworejo, termasuk sarana dan prasarana Pendidikan yang lebih memadai, sehingga dunia Pendidikan di Purworejo semakin maju dan berkualitas,” tegasnya.

Dirinya menambahkan bahwa Regrouping SD ini bertujuan untuk peningkatan kualitas Pendidikan. Dengan jumlah siswa yang sedikit di sebuah Sekolah, tentunya akan mempengaruhi kualitas Pendidikan. Mereka jadi kurang bisa dinamis dalam belajar kelompok, karena siswanya terbatas.

” Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mengapa jumlah siswa SD semakin sedikit, pertama, karena program KB (Keluarga Berencana), sehingga mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Kemudian kedua adalah Urbanisasi, dengan Urbanisasi penduduk Desa ke Kota, maka jumlah siswa semakin sedikit di Desa, karena mereka yang melakukan Urbanisasi secara otomatis menyekolahkan anaknya di perantauan,” terangnya.

Ke depan, lanjutnya, sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan fungsi Regrouping ini perlu lebih digencarkan lagi, supaya ada persamaan persepsi antara masyarakat dengan Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo.

” Pendidikan Sekolah Dasar ini menjadi tanggungjawab kita bersama, jadi jangan egosentris. Saya tahu bahwa perjuangan pendirian SD di sebuah Desa merupakan suatu sejarah, namun Regrouping ini juga sebuah sejarah,” ucapnya.

” Anak- Anak Sekolah Dasar merupakan generasi emas dan aset bangsa Indonesia. Maka perlu kita persiapkan Pendidikan yang berkualitas supaya mereka mampu menyongsong dan berkiprah dalam pembangunan Nasional,” pungkas Wasit Diono di penghujung Wawancara dengan seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline