logo seputarnusantara.com

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo- Jawa Tengah Salurkan Bantuan Pangan ke Masyarakat

8 - Mei - 2023 | 16:00 | kategori:Headline

Keterangan foto : Sri Sulastri, S. Sos., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo (kiri) dan Drh. Widarti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo

Purworejo. Seputar Nusantara. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah melaksanakan berbagai program kegiatan untuk kepentingan masyarakat. Hal ini dilakukan karena sebagai Dinas yang mengurusi masalah pangan dan pertanian, tentunya program dan kegiatannya yang bersentuhan dengan pangan dan pertanian.

Menurut Sri Sulastri, S. Sos., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo bahwa program kegiatan tersebut diantaranya adalah penyaluran bahan pangan kepada masyarakat. Bantuan pangan kepada masyarakat ini berupa beras.

” Program ini disebut Program Bantuan Cadangan Pangan Pemerintah. Bantuan ini berupa beras dan diberikan selama 3 bulan mulai April, Mei dan Juni 2023. Masing- masing orang atau KPM (Keluarga Penerima Manfaat) menerima 10 KG beras. Jumlah yang menerima bantuan beras adalah 73.267 orang KPM,” ungkap Sri Sulastri kepada seputarnusantara.com di ruang kerjanya, pada Senin 8 Mei 2023.

Sri Sulastri menjelaskan, disamping bantuan beras kepada masyarakat, ada juga bantuan daging ayam masing- masing 1 KG dan telur 10 butir/ bulan, program ini juga berlangsung selama 3 bulan. Bantuan daging ayam dan telur ini diberikan kepada KRS (Keluarga Resiko Stunting). Jumlah KRS yang menerima bantuan ini berjumlah 11.094.

” Program bantuan daging ayam dan telur bagi Keluarga Resiko Stunting ini masih dalam proses pelaksanaan. Kita menunggu pendistribusian dan pelaksanaannya oleh PT. Pos Indonesia dan bekerjasama dengan pihak ketiga. Anggaran dari program bantuan pangan inj berasal dari Pusat yaitu Bapanas (Badan Pangan Nasional),” terang Sri Sulastri.

Untuk pengadaan bantuan pangan tersebut, jelasnya, dilakukan oleh Pusat. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo menerima sudah berbentuk barang.

” Untuk Purworejo ini sudah termasuk surplus beras. Artinya, antara jumlah produksi beras dengan kebutuhan masyarakat, masih ada kelebihannya,” ucap Sri Sulastri.

Antisipas PMK

Sedangkan terkait dengan penanganan dan antisipasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo melakukan vaksinasi kepada ternak yang beresiko terkena PMK.

Menurut Drh. Widarti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo, bahwa untuk kasus penyakit ternak, khususnya PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), sampai hari ini tidak ada penambahan jumlah ternak yang terkena PMK.

” Hal tersebut dikarenakan untuk wilayah kantong ternak sudah dilakukan vaksinasi. Dan sampai sekarangpun program vaksinasi ternak masih terus berjalan. Karena tidak menutup kemungkinan para peternak membeli ternak baru yang belum divaksin,” jelas Widarti.

Lebih lanjut Widarti memaparkan, bisa juga saat program vaksinasi ternak, ada ternak- ternak yang belum divaksin disebabkan karena ternak sedang bunting atau karena kondisi lain sehingga tidak divaksin. Maka pada bulan Mei 2023 ini dan bulan- bulan berikutnya, ternak- ternak tersebut bisa divaksin.

” Kita juga nunggu droping vaksin dari Provinsj Jawa Tengah. Vaksin tetap kita laksanakan walaupun jumlah dosisnya masih sedikit, dikarenakan jumlah populasi ternak sangat banyak. Dari Pusatpun jumlah dosis vaksin ternak masih sangat terbatas,” ungkapnya.

Namun, lanjut Widarti, dengan upaya dan kerja keras jajarannya serta masyarakat pemilik ternak, vaksinasi ternak di Purworejo berjalan dengan lancar.

” Diharapkan para peternak di Kabupaten Purworejo perekonomiannya semakin meningkat jika memperhatikan dan memelihara hewan ternaknya dengan sebaik mungkin,” terang Widarti.

Widarti menyampaikan bahwa jumlah dosis vaksin hewan ternak di Kabupaten Purworejo yang telah dilaksanakan berjumlah : 6.448 ekor ternak untuk PMK dosis 1, kemudian 4.136 ekor untuk dosis 2. Saat ini sedang berjalan dosis 1, 2 dan 3 (booster).

” Kita sudah bantu komunikasi, edukasi dan informasi kepada masyarakat bahwa PMK dan LSD ini berasal dari virus. Dan untuk pencegahan virus adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak,” tegas dokter hewan ini.

Widarti merinci jenis- jenis ternak yang bisa masuk ke dalam program vaksin : untuk vaksin PMK adalah kambing, domba, sapi, kerbau dan babi. Namun kemarin baru sapi yang terkena program vaksin karena kebijakan dari Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk LSD adalah sapi dan kerbau, kemarin yang divaksin adalah sapi dan kerbau.

” Kita sampaikan kepada masyarakat agar memelihara ternaknya dengan bagus, pemberian pakan yang teratur, dan kebersihan lingkungan harus dijaga. Karena penyakit hewan ternak yang akhir- akhir ini muncul, disebabkan karena kurangnya kebersihan lingkungan ternak,” pungkas Widarti. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline