Mahasiswa Asal Purwakarta Di Mesir Terjebak, Keluarga Menunggu Resah
KH. Abdulah Joban, Ulama Purwakarta Yang Anaknya Kuliah di Mesir
Purwakarta. Seputar Nusantara. Kekhawatiran para orang tua mahasiswa asal Purwakarta yang kuliah di Mesir atas konflik yang terjadi di negara itu terus dirasakan.Setelah sebelumnya kekhawatiran dirasakan oleh Cucu Rohimah, orang tua Lutfi Iqbaludin yang sempat kehilangan kontak dengan anaknya, kekhawatiran juga dirasakan orang tua dari dua mahasiswa asal Purwakarta yang saat ini masih berada di Mesir.
Seperti yang dialami KH. Abdulah Joban, warga Kampung Simpang RT 36/11 Keluarahan Sindangkasih, Purwakarta. Abdulah Joban yang juga merupakan tokoh ulama di Purwakarta mengatakan, sebagai orang tua cukup mengkhawatirkan kondisi putra dan putrinya Muhamad Syaid (21) dan Lia Fatimah (19) yang tengah menuntut ilmu di negara itu.
Terlebih, kekhawatiran itu setelah dirinya mendengar kabar bahwa di negara tersebut telah terjadi konflik dan situasi keamanan yang mencekam atas tuntutan mundur Presiden Mesir Hosni Mubarak. Bahkan ia pun mengaku sempat kesulitan saat hendak menghubungi keluarganya.
“Tapi, Alhmadulilah meski sempat sulit menghubungi tapi saya sudah mendapatkan kabar dari anak saya. Dan mereka pun baik-baik saja,” jelas ust. joban pada wartawan, Jumat (4/1).
Sementara itu, pemerintah RI melakukan evakuasi warga negara Indonesia yang masih berada di Mesir. Selain itu, pemerintah juga tengah berusaha memenuhi kebutuhan logistik bagi ribuan warga yang masih berada di sana.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (3/2). “Ada dua kepedulian kita, evakuasi dan logistik. Kami memperoleh informasi bahwa bahan-bahan logistik dalam proses pengiriman pada pesawat yang tadi pagi berangkat,” jelas Marty.
Marty melanjutkan hal ini penting, mengingat dari 6.100 warga negara Indonesia di Mesir tidak semuanya langsung dievakuasi. “Jadi masalah logistik masalah yang sama pentingnya dengan evakuasi. Terlebih jumlah warga Indonesia yang besar. Tentu ini perlu dukungan,” ucapnya.
Sebelumnya sejumlah warga Indonesia yang berada di Mesir mengeluh karena semakin sulitnya logistik dan bahan pangan disana. “Yang susah persediaan sembako langka dan jadi mahal. Bank dan ATM masih tutup. Jam malam masih diberlakukan dengan ketat,” ungkap seorang warga di salah satu jejaring sosial.(Saeful R.Sutedjo/Purwakarta)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Nasional | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Nasional
- Kemhan Dorong Industri Dirgantara
- Partai Gerindra Tidak Masalah Jika PDI Perjuangan- Golkar Berkoalisi Usung Airin Rachmy Diany di Pemilihan Gubernur Banten
- Lubang Hilang Jelang Jokowi Datang
- Anindya dan Aburizal Bakrie Buka Suara Soal Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba
- Indonesia Bidik Porsi Energi Terbarukan Sebesar 23%, Realisasinya Sudah Sampai Mana?
- Telkomsel Jabotabek-Jawa Barat Pastikan Layanan di Jalur Mudik Idul Fitri Prima
- Kepala KSP Moeldoko : Deklarasi Relawan Jokowi Tidak Ada Kaitannya dengan KSP
- PT. Telkom Indonesia Jual Surat Utang Rp 7 Triliun Untuk Masa 30 Tahun
- PDI Perjuangan Menilai, Biaya Satu Ruangan Anggota DPR RI Sebesar Rp 800 Juta Sangat Tidak Wajar dan Melukai Hati Rakyat
- Budidaya Pupuk Kohe Majukan Perekonomian Desa di Subang
- Mahasiswa Asal Purwakarta Di Mesir Terjebak, Keluarga Menunggu Resah
- Hari Penyandang Cacat
- Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga Apresiasi Kebijakan Bupati Purwakarta
- Ny. Ani Yudhoyono Hari Ini Akan Resmikan Desa Sejahtera Binaan SIKIB- UGM di Kulon Progo- Jogjakarta
- Rina Fahmi Idris ( Ketua Umum IWAPI ) : Saya Berharap Komisi VIII DPR RI Agar Dapat Menjadi Fasilitator dan Motivator serta Apresiator Bagi IWAPI
- IWAPI Rapat dengan Komisi VIII DPR
- Air Mata Habibie Tumpah di Pusara Ainun
- Cinta Ainun Habibie Pada Mata
- Istri Jenderal Nasution Tutup Usia
- Rhani Juliani; Gadis Manis Mimpikan Karier Mapan,Kini Hidup Dalam Cibiran