logo seputarnusantara.com

Ir. Nurdin Tampubolon : Jangan Bea Masuk Yang Dibebaskan, Tetapi Subsidi Petani Yang Harus Ditingkatkan

Ir. Nurdin Tampubolon : Jangan Bea Masuk Yang Dibebaskan, Tetapi Subsidi Petani Yang Harus Ditingkatkan

Ir. Nurdin Tampubolon, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat)

8 - Feb - 2011 | 02:29 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Berbagai komoditas pangan dari luar negeri bisa jadi akan segera membanjiri pasar-pasar di Indonesia. Ini menyusul program pemerintah membebaskan bea masuk bahan-bahan pangan untuk membuat stabilisasi harga pangan dan menekan inflasi. Pembebasan bea masuk impor komoditas pangan diterapkan untuk beras, gandum, dan komoditas yang berkaitan dengan pakan ternak. Ada 59 jenis bahan pangan pokok yang dibebaskan bea masuknya dari luar negeri ke Indonesia.

Namun, sejumlah kalangan menentang program pemerintah ini. Para pedagang di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, misalnya, pedagang khawatir kebijakan itu akan membuat mereka kesulitan menjual komoditas pangan dalam negeri. Bukan cuma itu, para petani juga dikhawatirkan akan dirugikan.

Menurut Ir. Nurdin Tampubolon, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, bahwa pada prinsipnya, setiap produk yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri tidak perlu impor. Yang masih perlu di impor adalah produk yang belum bisa diproduksi oleh Indonesia.

” Barang dan atau jasa yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri, tidak perlu kita impor. Yang terpenting adalah bagaimana pemerintah berupaya serius dalam peningkatan produksi dalam negeri agar harga dapat terjangkau tetapi tetap berkualitas dan meningkatkan daya saing produk,” ungkap Nurdin Tampubolon kepada seputarnusantara.com di Gedung DPR- Jakarta, Senin 7 Februari 2011.

Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam pembebasan bea masuk impor 59 jenis bahan pangan pokok, maka hal tersebut justru akan mematikan produksi dalam negeri. Sebab Indonesia akan dibanjiri produk bahan pangan pokok dari luar negeri, yang berakibat pada kurang lakunya hasil pertanian dalam negeri.

” Kalau pemerintah mengatakan ini hanya sementara, maka harus jelas sampai kapan? Jangan sampai kebijakan pemerintah ini mematikan para petani kita,” imbuhnya.

Dia memaparkan bahwa yang harus dipikirkan adalah apa dukungan pemerintah yang telah diberikan kepada para petani terkait masalah kualitas produksi, regulasi harga, distribusi dan harga pupuk yang terjangkau, dan peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) para petani.

Seharusnya, menurut Nurdin Tampubolon, pemerintah harus terus berupaya untuk meningkatkan produksi nasional, sehingga kebutuhan nasional dapat terpenuhi dari dalam negeri. Dalam kondisi darurat saja kita boleh melakukan impor.

” Action yang real dari pemerintah, terjadwal dan berkesinambungan, itu yang dibutuhkan masyarakat Indonesia. Jangan hanya menyatakan cuaca ekstrim dsb, yang penting adalah peningkatan kuantitas dan kualitas produksi para petani,” tegas Politisi Partai Hanura ini.

” Kalau pemerintah ingin menurunkan harga, jangan bea masuk yang dibebaskan, tetapi subsidi kepada para petani yang harus ditingkatkan. Kalau bea masuk dibebaskan, maka orang kaya yang menikmatinya. Tetapi kalau subsidi para petani yang ditingkatkan, maka rakyat kecil yang menikmatinya,” pungkas Nurdin Tampubolon. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline