Budidaya Pupuk Kohe Majukan Perekonomian Desa di Subang
7 - Mar - 2011 | 00:42 | kategori:NasionalSubang. Seputar Nusantara. Siapa sangka kotoran hewan (Kohe)dari Sapi tak ada gunanya namun tidak berlaku bagi warga yang bermukim di dua kampong yakni kampong babakan ngantai dan kampong babakan pintu desa Kadawung Kecamatan Pabuaran, Subang Jawa Barat, justru mata pencaharian warga setempat mengandalakan Kotoran Hewan untuk di sulap menjadi pupuk organik yang siap di pasarkan di jabar bahkan bisa merambah ke luar jawa.
Sudah setahun ini warga setempat mulai membudidayakan pupuk Kohe sapi yang di rubah dan dikemas menjadi pupuk organic, meski menjalankan usahanya ini masih terbilang muda di desa Kadawung ini namun kemajuannya sudah di rasakan wargaterbukti dari gudang kotoran hewan (KOHE) yang sudah mencapai sembilan Gudang bisa menyerap tenaga kerja ratusan warga setempat ini menandakan prospek perekonnomian desa ke depan semakin cerah.
Oman salah seorang pengusaha Kohe asal desa Kadawung, kecamatan Paburan, Subang pada wartawan mengungkapkan sejak di terapakanya bisnis tersebut warga merasa terbantu pasalanya penganngguran di desa setempat dapat terkikis dengan di pekerjakan warga di Gudang Kohe ini.
‘’Bukan hanya itu dampaknya juga di rasakan bagi petani yang berada di sekitar gudang kohe yang lebih percaya menggunakan pupuk alamiah dari kotoran sapi ini, panen padi terlihat meningkat bisa mencapai belasan ton bahkan puluhan ton di bandingkan memakai pupuk kimia.’’tegas Oman
Oman menandaskan untuk mempercepat kemajuan di bidang pupuk kotoran hewan ini bersama warga berancana akan mendirikan semacam Kantor Badan Usaha perekonomian dan perkreditan rakyat di area Gudang Kohe yang bekerja sama dengan beberapa perusahaaan Pupuk seperti PT.Bio Industri Nusantara, MB Plus Argo serta pihak Instansi terkait dari Pusat .
‘’ kami upayakan kerjasama ini bermanfaat bagi kemaslahatan warga di kampong, kami juga minta dukungan pemerintah kabupaten subang dalam hal ini Bupati Eef Hidayat untuk memberikan kebijakan bantuan sarana seperti jalan akses yang kini masih rusak untuk di perbaiki hal ini guna menunjang perekomian desa supaya lebh maju lagi.’’harap petani Kohe ini.
Sementara itu terkait keberadaan budidaya Pupuk kohe ini menururt Ir. Udoy Sudaryat Dirut Produksi MB Plus Argo di sela-sela kunjunya di gudang kohe mengatakan bahwa kelompok budidaya kohe dibangun yang terdiri dari gabungan beberapa rekanan pengusaha tani asal dari bandung dan Jakarta merencanakan kohe ini selain menjadi bahan baku pupukorganik, kohe juga akan di manfaatkan menjadi Biogas untuk menjadikan bahan bakar.
’’diharapkan dengan pembuatan bio gas ini bisa menekan biaya produksi karna saat ini produksi pupuk kohe mencapai 300 ton, sehingga kami bisa berkiprah lebih baik lagi ke depan, selain itu kami juga akan membudidayakan tanaman Nilam namun masih tahap perencanaan, untuk suksesnya hal tersebut kami minta dukungan warga semua.’’ Ungkapnya.
Udoy menandaskan alasan para petani saat ini yang beralih dari pupuk kimia menjadi pupuk hewan lebih di sebabkan bahwa dengan memakai pupuk organic ini selain bisa meningkatkan produksi hasil padi dampak yang di timbulkan tidak merusak tanah.’’sebenarnya pupuk kohe ini sudah ada sejak dulu namun para petani belum bisa memanfaatkannya secara sempurna.’’papar Udoy
Sedangkan proses pembutan pupuk kohe ini terbilang relatif mudah yakni terlebih dahulu kotoran sapi di jemur hingga kering setelah itu di giling dengan menggunakan mesin molen di campur obat secara fermentasi selama waktu yang di tentukan di campur lagi dengan bahan lainya, , lalu di kemas mengunakan karung.(Saeful R.Sutedjo/Purwakarta-Subang)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Nasional | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Nasional
- Kemhan Dorong Industri Dirgantara
- Partai Gerindra Tidak Masalah Jika PDI Perjuangan- Golkar Berkoalisi Usung Airin Rachmy Diany di Pemilihan Gubernur Banten
- Lubang Hilang Jelang Jokowi Datang
- Anindya dan Aburizal Bakrie Buka Suara Soal Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Terjerat Narkoba
- Indonesia Bidik Porsi Energi Terbarukan Sebesar 23%, Realisasinya Sudah Sampai Mana?
- Telkomsel Jabotabek-Jawa Barat Pastikan Layanan di Jalur Mudik Idul Fitri Prima
- Kepala KSP Moeldoko : Deklarasi Relawan Jokowi Tidak Ada Kaitannya dengan KSP
- PT. Telkom Indonesia Jual Surat Utang Rp 7 Triliun Untuk Masa 30 Tahun
- PDI Perjuangan Menilai, Biaya Satu Ruangan Anggota DPR RI Sebesar Rp 800 Juta Sangat Tidak Wajar dan Melukai Hati Rakyat
- Budidaya Pupuk Kohe Majukan Perekonomian Desa di Subang
- Mahasiswa Asal Purwakarta Di Mesir Terjebak, Keluarga Menunggu Resah
- Hari Penyandang Cacat
- Dirut Jamsostek, Hotbonar Sinaga Apresiasi Kebijakan Bupati Purwakarta
- Ny. Ani Yudhoyono Hari Ini Akan Resmikan Desa Sejahtera Binaan SIKIB- UGM di Kulon Progo- Jogjakarta
- Rina Fahmi Idris ( Ketua Umum IWAPI ) : Saya Berharap Komisi VIII DPR RI Agar Dapat Menjadi Fasilitator dan Motivator serta Apresiator Bagi IWAPI
- IWAPI Rapat dengan Komisi VIII DPR
- Air Mata Habibie Tumpah di Pusara Ainun
- Cinta Ainun Habibie Pada Mata
- Istri Jenderal Nasution Tutup Usia
- Rhani Juliani; Gadis Manis Mimpikan Karier Mapan,Kini Hidup Dalam Cibiran