logo seputarnusantara.com

Ferrari Roemawi, MBA. : Indonesia Produsen Kakao Terbesar Ke- 3 di Dunia

Ferrari Roemawi, MBA. : Indonesia Produsen Kakao Terbesar Ke- 3 di Dunia

Ferrari Roemawi, MBA., Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

17 - Mar - 2011 | 05:19 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Kakao merupakan tanaman tropis tahunan yang berasal dari Amerika Selatan.  Dari Amerika Selatan tanaman ini menyebar ke Amerika Utara, Afrika, dan Asia (Anonymous, 2005). Di Indonesia, budidaya kakao diusahakan oleh perusahaan Perkebunan Negara dan Swasta serta Perkebunan Rakyat.  Lokasi perusahaan perkebunan skala besar yang diusahakan negara terletak di Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa timur.

Beberapa produk olahan yang dapat dihasilkan dari komoditas kakao antara lain yaitu : cocoa liquor, cocoa butter, cocoa cake dan cocoa powder. Sehingga komoditas kakao dari Indonesia sangat dibutuhkan oleh dunia internasional untuk memenuhi kebutuhan yang berbahan dasar kakao.

Menurut Ferrari Roemawi, MBA, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, bahwa kakao merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan dan juga salah satu komoditas ekspor utama sektor pertanian di Indonesia.  Pengembangan kakao ke depan secara global diarahkan pada upaya mewujudkan agribisnis kakao yang efisien dan efektif, sehingga akan tercipta peningkatan pendapatan petani (khususnya petani kakao) dan hasil kakao yang berdaya saing di dunia internasional.

” Indonesia merupakan produsen kakao dunia pada urutan ke-tiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Saat ini karena Pantai Gading sedang mengalami gejolak internal yang mengakibatkan produksi kakao agak menurun, kemungkinan besar Indonesia berada pada urutan ke- dua setelah Ghana,” ungkap Ferrari Roemawi kepada seputarnusantara.com di Gedung DPR RI- Senayan pada Rabu, 16 Maret 2011.

Menurutnya, pemerintah sekarang ini sudah membuat kebijakan dengan memberikan insentif pajak/ keringanan pajak bagi para investor yang mendirikan industri di daerah yang produksi kakao- nya masih memerlukan perhatian dari pemerintah. Tujuan insentif pajak tersebut agar didaerah yang belum maksimal produktifitas kakao- nya, menjadi bergairah dan meningkat dari segi produksinya.

” Pemerintah juga sudah mencanangkan Gerakan Nasional Kakao ( Gernas Kakao ), tujuannya pertama adalah untuk peningkatan jumlah produksi kakao. Kedua, pemerintah menginginkan agar industri yang berbahan dasar kakao agar segera dibangun di daerah penghasil kakao. Sehingga industri tersebut akan berkembang dengan baik,” imbuh Ferrari Roemawi.

Ferrari Roemawi memaparkan, agar petani kakao sejahtera maka harga kakao harus ada kepastiannya sehingga petani dalam merencanakan penanaman kakao akan dapat menghitung dengan cermat. Jangan sampai ada keraguan dari para petani.

” Para petani kakao sekarang ini sudah bisa menikmati hasil dari menanam kakao dan juga bisa meningatkan taraf hidupnya,” pungkasnya. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline