logo seputarnusantara.com

Gedung Baru DPR RI Mewah dan Mahal Tapi Produktifitas Sangat Rendah

Gedung Baru DPR RI Mewah dan Mahal Tapi Produktifitas Sangat Rendah

27 - Mar - 2011 | 04:57 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Juni mendatang, pembangunan gedung DPR yang biaya per ruangannya nyaris mencapai Rp 800 juta akan dimulai. Saking mahalnya, ruang kerja ini dinilai berkelas apartemen. Apakah pembangunan gedung baru yang mewah berbanding lurus dengan produktivitas anggota Dewan?

“Angka ini tinggi sekali. Apakah ini kemudian berkorelasi positif dengan produktivitas DPR? Saya rasa tidak. Di gedung yang sederhana pun, kalau memang ingin melayani rakyat, produktivitas akan tetap tinggi,” kata pengamat politik dari UGM, Arie Sudjito, dalam perbincangan, Minggu (27/3/2011).

Menurutnya, politisi Senayan seharusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat agar tidak hidup bermewah-mewahan. Integritas yang tinggi justru dinilainya lebih dibutuhkan ketimbang pembangunan gedung mewah.

“Yang diperlukan itu kemewahan hati, bukan kemewahan fasilitas. Kemewahan hati itu ditunjukkan dengan banyaknya dukungan rakyat, kuatnya legitimasi. Kalau yang dikejar kemewahan fasilitas malah akan memiskinkan legitimasi. Ngawur itu,” lanjut pria yang menjadi Ketua Umum Pergerakan Indonesia ini.

Menurut Arie, gedung baru penting bagi DPR, lantaran ada penambahan tenaga ahli DPR. Namun nilai pembangunanya harus dievaluasi. Terlebih lagi dana total pembangunan yang keluar ke publik jumlahnya tidak seragam. Ada yang menyebut Rp 1,1 triliun dan ada yang menyebut Rp 1,3 triliun.

“Saya kira sebaiknya ini di-cancel dulu, ditinjau ulang perencanaan itu. Kalau tidak nanti bisa jadi bumerang. Nanti DPR di daerah bisa melakukan hal serupa. Kalau begitu ini kan preseden buruk,” ucap Arie.

Dia pribadi tidak menolak pembangunan gedung baru bagi DPR, namun tidak harus mewah dan besar. Lebih baik sederhana namun produktivitas tetap tinggi.

“Anggota Dewan harus memperbaiki citra, jangan sampai karena memaksakan pembangunan gedung mewah ini jadi menghapus kerja politik DPR yang telah ada. Kalau tetap ngotot semakin mengesankan kalau apa yang dilakukan DPR selama ini hanya manuver untuk mendapatkan hati rakyat,” beber Arie. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline