logo seputarnusantara.com

Agus Bastian : Dampak Lahar Dingin, Pembangunan Infrastruktur Diprioritaskan

Agus Bastian : Dampak Lahar Dingin, Pembangunan Infrastruktur Diprioritaskan

Agus Bastian, SE.,MM, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (memegang microphone)

6 - Apr - 2011 | 02:15 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Banjir lahar dingin Merapi sudah mengakibatkan kerusakan infrastruktur, seperti jaringan air bersih. Pasca bencana besar gunung Merapi meletus yang menelan cukup banyak kerugian, kini ancaman lain datang dari banjir lahar dingin gunung Merapi yang mengancam merusak jaringan air bersih para warga yang tempat tinggal- nya terlewati oleh arus lahar dingin tersebut. Banjir lahar dingin tak saja menghancurkan rumah, jembatan, bendungan, dan akses jalan raya antar-provinsi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, juga merusak jaringan pipa air bersih warga di lereng Gunung Merapi.

Akibat terjadinya banjir lahar dingin Merapi selama musim hujan ini setidaknya menghancurkan lebih dari 12 titik jaringan pipa air bersih. Sebagian besar jaringan pipa air bersih yang rusak berada di desa Wonokerto dan Girikerta, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DIY. Hal ini mengakibatkan warga disekitar Merapi kekurangan air bersih.

Hal tersebut disampaikan oleh Agus Bastian, SE.,MM, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat kepada seputarnusantara.com pada Selasa, 5 April 2011.

Agus Bastian menjelaskan bahwa lahar dingin Merapi sudah meluap hingga ke lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Sehingga hal ini sangat mengganggu aktifitas masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari- hari. Akibat lahar dingin Merapi tersebut juga mengakibatkan terhambatnya roda perekonomian masyarakat baik di Jogjakarta maupun Jawa Tengah.

” Kerusakan jembatan sangat mengganggu aktifitas warga termasuk perekonomian terhambat. Karena jembatan merupakan sarana akses masyarakat untuk membawa hasil bumin. Kerusakan jembatan ini sangat berdampak pada aktifitas warga,” ungkap Agus Bastian.

Dia memaparkan, lahar dingin Merapi juga beberapa kali meluap ke jalan raya antara Jogjakarta dan Magelang sehingga sangat menghambat transportasi lintas provinsi. Meluapnya lahar dingin ke jalan raya antar provinsi tersebut mengakibatkan terputusnya jalur utama Jogjakarta- Magelang yang mengakibatkan terhambatnya arus transportasi dan menimbulkan ekonomi biaya tinggi karena pengguna kendaraan harus berputar lebih jauh lagi.

” Menurut saya, prioritas yang harus dibangun adalah normalisasi sungai dengan membangun bronjong dan mengembalikan jalur sungai sesuai seperti dulu. Kemudian membangun jembatan sebagai sarana transportasi antar warga dan membuat dam- dam untuk menahan terjangan lahar dingin gunung Merapi,” tegas Agus Bastian.

” Yang tidak kalah pentingnya adalah untuk kembali memperlancar arus lalu lintas antara Jogjakarta- Magelang, maka normalisasi sungai sangat penting. Alur sungai harus diluruskan karena sekarang sudah tidak sesuai jalurnya, sehingga ketika terjadi banjir lahar dingin meluap ke pemukiman penduduk dan jalan raya. Ke depan semestinya jembatan ditinggikan supaya tidak terkena terjangan lahar dingin Merapi,” pungkasnya. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline