logo seputarnusantara.com

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Antisipasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) Hewan Ternak Agar Tidak Menyebar di Purworejo

30 - Jan - 2025 | 15:45 | kategori:Headline

Keterangan foto : Ir. Siti Lestari, MM., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah

Purworejo. Seputar Nusantara. DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah melakukan berbagai langkah dan antisipasi agar PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) tidak menyerang dan menyebar ke hewan ternak di wilayah Purworejo.

Menurut Ir. Siti Lestari, MM., Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah, bahwa DKPP sudah melakukan berbagai langkah dan antisipasi agar PMK tidak menyebar luas ke hewan ternak di wilayah Purworejo.

” Terkait dengan kejadian PMK yang menyerang beberapa hewan ternak di Kabupaten Purworejo, kita sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mengantisipasi menyebarnya PMK di Purworejo,” ungkap Siti Lestari kepada Media Online seputarnusantara.com di kantornya, pada Kamis 30 Januari 2025.

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diantaranya adalah yang pertama, melakukan sosialisasi tentang PMK kepada Bhabinkamtibmas, karena mereka ikut terjun ke desa- desa dan pelosok dalam rangka melakukan edukasi kepada peternak hewan.

” Kemudian kedua, untuk meminimalisir penyebaran PMK, kita menerbitkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan). SKKH ini bukan hanya sekedar formalitas dan administratif saja, namun ini dalam upaya mengendalikan penyebaran PMK yang dapat menyerang hewan ternak. Dengan SKKH ini, lalu lintas hewan ternak juga dapat dimonitor secara ketat, sehingga penyebaran PMK tidak meluas antar wilayah,” terangnya.

Siti Lestari berpesan kepada para peternak hewan di Kabupaten Purworejo agar pertama, dapat meningkatkan kewaspadaan, karena kejadian PMK sudah masuk di wilayah Purworejo. Kemudian kedua, peternak hewan harus bisa mengelola peternakannya dengan baik, baik itu sanitasinya, kebersihan kandangnya, gizi makanan ternaknya dan dapat melakukan pencegahan penularan Penyakit Mulut dan Kuku.

” Saya juga berpesan, ketika sudah ada gejala- gejala PMK menyerang hewan ternaknya, kami himbau agar peternak dapat menghubungi para medis hewan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Ini untuk deteksi dini dan juga untuk memutus mata rantai penularan PMK,” tegas Siti Lestari.

Keterangan foto : Drh. Widarti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo

Sedangkan menurut Drh. Widarti, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, bahwa sudah ada 3 kejadian PMK yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Purworejo, tepatnya di Jatimalang.

” PMK ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan penyakit ini menyerang hewan ternak yang berkuku belah seperti : sapi, kambing, kerbau, domba dan babi. Ciri- ciri khusus PMK adalah : ada luka melepuh di mulut, hidung dan tracak (antara belahan kuku). Jika yang melepuh itu sudah pecah, maka hewan tersebut akan mengeluarkan liur yang berlebihan, demam, dan nafsu makannya berkurang,” terang Widarti dengan detail.

Bahkan, lanjutnya, jika infeksinya sudah parah, maka hewan tersebut tidak akan sanggup berdiri karena kakinya sudah kesakitan akibat melepuh kena virus. PMK ini belum ada obatnya, karena berasal dari virus. Antisipasi dari PMK ini adalah meningkatkan stamina atau daya tahan tubuh ternak tersebut.

” Jika PMK segera diketahui oleh peternak dan langsung lapor ke DKPP Purworejo, Inshaa Allah bisa tertangani. Yang penting peternak ikut ‘ngopeni’ hewan ternaknya secara baik. Virus yang menyerang PMK itu bisa mati dengan zat- zat yang bersifat asam, jadi tidak semua ternak yang terserang PMK akan mati, tetapi dapat sembuh jika cepat penanganannya,” urai Widarti dengan gamblang.

Menurutnya, ada Pos Kesehatan Hewan di wilayah Kabupaten Purworejo, yaitu ada di Kecamatan Bagelen (ini menjadi kewenangan Provinsi Jawa Tengah), karena Pos Kesehatan hewan ini untuk memantau dan memperketat lalu lintas hewan ternak lintas Provinsi.

” Saya berpesan kepada para peternak di wilayah Kabupaten Purworejo agar pertama, berikan makan yang berkualitas, dalam artian makanan ternak yang mengandung nilai gizi yang tinggi. Kemudian kedua, agar memperhatikan kebersihan lingkungan ternak. Dan ketiga, melakukan vaksinasi kepada hewan ternak agar tidak terserang PMK,” himbaunya.

Widarti menegaskan bahwa PMK ini tidak dapat menular ke manusia, sehingga jika ada hewan ternak yang terinfeksi PMK, asalkan masih hidup kemudian disembelih dengan benar, maka dagingnya layak dan aman untuk dikonsumsi.

” Untuk bulan Januari, Februari dan Maret 2025, ada Program Vaksinasi PMK Bagi Hewan Ternak di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo. Tahap pertama awal Januari 2025 mendapatkan alokasi 500 Dosis Vaksin untuk sapi (hibah dari Kementerian Pertanian kepada APPSI/ Asosiasi Peternak Penggemuk Sapi Indonesia),” terangnya.

Selanjutnya, pada pertengahan bulan Januari 2025 mendapatkan 1.000 Dosis Vaksin sapi dari Kementerian Pertanian dan dilanjutkan pada bulan Maret 2025. Sudah ada 8 Kecamatan dan 25 Desa di wilayah Purworejo yang mendapatkan vaksin hewan ternak. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | TRACKBACK |

Silakan Mengisi Komentar

You must be logged in to post a comment.

Tulisan dengan Kategori Headline