logo seputarnusantara.com

Ijazah Jokowi Jadi Taruhan di Mangga Besar- Jakarta

29 - Apr - 2025 | 15:00 | kategori:Headline

Keterangan foto : Martin Hutabarat, Mantan Anggota DPR 1987- 1992

Jakarta. seputarnusantara.com – Ijazah Jokowi jadi taruhan di Mangga Besar- Jakarta. Isu tentang ijazah mantan Presiden Jokowi Republik Indonesia sudah bergulir lama, hampir 10 tahun. Mulanya tidak banyak orang yang mempercayai isu ini. Tapi belakangan isu ini semakin deras bergulir.

Menurut Martin Hutabarat, Mantan Anggota DPR 1987- 1992, besarnya perhatian orang sekarang ini soal Ijazah Jokowi dipicu oleh keterangan DR. Rismon Sianipar, Ahli Forensik Digital yang mengatakan bahwa skripsi Jokowi cacat dan mengandung ketidakbenaran, sehingga ijazahnya pun patut dipertanyakan ke asliannya.

Martin menambahkan, banyak orang tersentak dengan pernyataan Rismon ini. Sebab orang tidak pernah membayangkan hal itu sebelumnya. Masa iya seorang Presiden yang dipercaya dan dihormati oleh 285 juta penduduk Indonesia, setega itu membohongi rakyatnya? Itu sebabnya ketika Bambang Tri dan Gus Nur ditangkap dan dihukum karena menggugat ijazah Jokowi yang diduga palsu di PN (Pengadilan Negeri) Solo, banyak orang tidak mempercayainya.

Namun, kata Martin Hutabarat yang dikenal sebagai Anggota DPR RI yang sangat vokal, setelah DR Rismon Sianipar, dan Roy Suryo, yang sama- sama Alumni UGM (Universitas Gajah Mada), dengan lantang menyuarakan hasil penelitian mereka ke publik, orang- orang mulai ada yang mempercayainya. Apalagi setelah mereka mengatakan siap di penjara apabila hasil penelitiannya tentang skripsi dan ijazah Jokowi tidak benar.

Orang- orang banyak bertanya sekarang, kenapa Jokowi tidak menunjukkan saja Ijazahnya ke publik, kan tidak ada salahnya kalau ditunjukkan, tidak ada yang dirugikan. Masyarakat tidak akan ribut dan terpecah opininya seperti sekarang. Apa untungnya keterbelahan opini masyarakat seperti ini bagi Jokowi ?

Karena, imbuhnya, hal tersebut akan membuat keterbelahan ini jadi bola salju, yang membuat semakin banyak orang membencinya. Lagi pula belum tentu skripsi dan ijazah Jokowi palsu.

” Mungkin saja ijazahnya hilang atau sengaja tidak diambil seperti saya,” tegas Martin Hutabarat.

Sebab menurut Martin Hutabarat, sejak lulus dari FHUI (Fakultas Hukum Universitas Indonesia) tahun 1977, dia pun tidak pernah mengambil ijazah atau salinan ijazah nya sampai sekarang. Jadi ijazah itu tidaklah penting sekali untuk membuat kita sukses. Jokowi juga bukan karena ijazah bisa sukses.

Menurut Martin Hutabarat, Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI ini, pertanyaan yang mempersoalkan ada tidak nya atau asli tidaknya skripsi dan ijazah Jokowi telah dijadikan pasar taruhan di Mangga Besar-Jakarta.

Menurut seorang teman yang ikut dalam permainan ini, katanya, pertaruhan ini sudah berlangsung hampir seminggu ini, dan peminatnya banyak, bahkan semakin bertambah setiap hari. Akhirnya skripsi dan ijazah Jokowi ini bisa jadi masuk Rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) nantinya sebagai ijazah yang paling banyak diperdebatkan dan dipertaruhkan di Indonesia. (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline