logo seputarnusantara.com

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo Galakkan Gerakan Tanam Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional dan Mendukung Program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto MBG (Makan Bergizi Gratis)

13 - Agu - 2025 | 14:30 | kategori:Headline

Keterangan foto : Tri Astuti Andayani, S.TP., MM., PLT. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah (kiri) didampingi oleh Sri Lastuti, Penyuluh Ahli Madya DKPP (kanan)

Purworejo. Seputar Nusantara. DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Kabupaten Purworejo – Provinsi Jawa Tengah menggalakkan program Ketahanan Pangan untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Hal ini sejalan dengan program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang sedang gencar menggalakan Ketahanan Pangan.

Menurut Tri Astuti Andayani, S.TP., MM., PLT. Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah bahwa saat ini DKPP Kabupaten Purworejo dibantu oleh instansi lain menggalakkan Ketahanan Pangan. Untuk tambah tanam komoditas padi dibantu oleh Kodim 0708 Purworejo, kemudian untuk tambah tanam komoditas jagung dibantu oleh Polres Purworejo, dan ada juga tambah tanam dari Rutan Kelas IIB Purworejo.

” Kami DKPP mempunyai Tupoksi (Tugas pokok dan fungsi) dalam hal Ketahanan Pangan. Disamping dibantu oleh Kodim, Polres dan Rutan, ada juga alokasi Dana Desa yang mencapai 20 persen/ Desa untuk program dan kegiatan Ketahanan Pangan di masing- masing Desa tersebut,” ungkap Tri Astuti kepada Media Online seputarnusantara.com di ruang kerjanya, pada Rabu 13 Agustus 2025.

Lebih lanjut dia berharap agar Ketahanan Pangan di Purworejo semakin baik ke depannya dengan dibantu oleh berbagai program kegiatan, stakeholder, komunitas- komunitas peduli pangan, dan masyarakat Kabupaten Purworejo pada umumnya.

” Bentuk- bentuk program kegiatan dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Purworejo, ada bantuan ternak kambing, domba, kambing Kaligesing, ada bantuan dana untuk pembangunan Jaringan Irigasi Tersier dan ada juga JUT (Jalan Usaha Tani),” imbuhnya.

Tri Astuti berpesan kepada masyarakat agar pertama, manfaatkanlah lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam komoditas yang mendukung Ketahanan Pangan, seperti, singkong, ubi, pisang, dan lain- lain. Kemudian kedua, manfaatkanlah bantuan- bantuan dari pemerintah melalui DKPP untuk dikembangkan dalam rangka mendukung Ketahanan Pangan.

Selain itu, menurut Sri Lastuti, SP., Penyuluh Ahli Madya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, bahwa DKPP melalui para penyuluh menggiring dan mengarahkan kepada para KWT (Kelompok Wanita Tani) di Kabupaten Purworejo untuk memanfaatkan lahan pekarangan menjadi 5 fungsi.

” 5 fungsi tersebut adalah : pertama sebagai warung hidup, kemudian kedua, sebagai apotik hidup, ketiga sebagai lumbung hidup, keempat sebagai estetika dan kelima sebagai tabungan hidup. Jika masing- masing anggota KWT sudah melaksanakan 5 fungsi ini, Inshaa Allah Ketahanan Pangan di masing- masing keluarga akan terwujud,” ucap Sri Lastuti.

Lebih jauh Sri Lastuti memaparkan bahwa para penyuluh DKPP sudah sangat massif dalam membimbing dan mengarahkan anggota KWT untuk mengoptimalkan 5 fungsi tersebut. Dan pada tahun ini sudah ada bantuan P2B (Pekarangan Pangan Bergizi) dari Pemerintah. Pada tahun ini di Kabupaten Purworejo ada 21 kelompok yang mendapatkan bantuan P2B, yang masing- masing kelompok mendapatkan bantuan sebesar Rp 12 juta.

” Jadi, arah dari bantuan P2B ini dalam rangka mendukung program Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yaitu MBG (Makan Bergizi Gratis). Hasil dari P2B diarahkan bisa masuk ke program MBG. Sedangkan untuk pemanfaatan lahan sempit di sekitar rumah, bisa ditanami tumbuhan yang menghasilkan pangan,” terang Sri Lastuti dengan gamblang.

Sri Lastuti menjelaskan bahwa pertama, Warung Hidup adalah setiap rumah tangga menanam tanaman yang dibutuhkan oleh kebutuhan dapur mereka, seperti cabe, bayam, kangkung, dll, jadi apa saja yang dibutuhkan untuk kebutuhan dapur, ditanam di sekitar rumah. Jadi ketika masak, tidak perlu membeli karena sudah tersedia di sekitar rumah.

” Kemudian yang kedua adalah Apotik Hidup yaitu tanaman jahe, kunir, sere, dll. Tanaman ini disamping untuk bumbu dapur, juga berfungsi sebagai P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang alami. Ketiga adalah Lumbung Hidup yaitu tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat pengganti padi, seperti singkong, ubi- ubian, talas, telo muntul, dll,” ucapnya dengan detail.

Sedangkan keempat, lanjutnya, adalah Estetika, jadi tanaman tersebut ditata dengan rapi sehingga menarik dan dapat memberikan kebahagiaan tersendiri bagi pemiliknya. Dan kelima adalah Tabungan Hidup yaitu tanaman tahunan seperti buah- buahan dan tanaman lainnya yang menghasilkan uang.

” Tabungan Hidup ini juga bisa berbentuk ternak ayam, ikan, dan tanaman buah- buahan, jadi disebut Tabungan Hidup karena tabungan yang bernyawa atau hidup. Tabungan Hidup ini bisa menghasilkan uang,” pungkas Sri Lastuti di penghujung wawancara dengan Media Online seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline