logo seputarnusantara.com

GRAy. Koes Moertiyah : Mengapa Kasus Andi Nurpati Baru Sekarang Diungkap?

GRAy. Koes Moertiyah : Mengapa Kasus Andi Nurpati Baru Sekarang Diungkap?

Dra. GRAy. Koes Moertiyah,M.Pd.,Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat

21 - Jun - 2011 | 04:22 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Nila setitik rusak susu sebelanga. Peribahasa ini cocok menggambarkan pemalsuan surat keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sengketa pemilu di daerah pemilihan Sulawesi Selatan antara Dewi Yasin Limpo dari Hanura dengan Mestariani Habie dari Gerindra.

MK memutuskan kursi jatuh kepada Mestariani Habie pada tanggal 17 Agustus 2009. Akan tetapi, KPU malah memutuskan kursi jatuh kepada Dewi Yasin Limpo, berdasar keputusan KPU tanggal 14, yang diduga adalah palsu.

Dengan adanya dugaan pemalsuan ini, para politisi Senayan patut curiga kepada Andi Nurpati. Karena kini, setelah keluar dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi dapat jabatan sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Publik di DPP Partai Demokrat.

Menurut Dra. GRAy. Koes Moertiyah, M.Pd.,Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, masalah Andi Nurpati tersebut adalah kasus sebelum dia masuk ke Partai Demokrat. Artinya, seandainya benar kasus tersebut, waktu itu Andi Nurpati masih anggota KPU dan belum menjadi kader Partai Demokrat.

” Waktu itu sudah pernah ditanyakan oleh Komisi II DPR kepada KPU. Sebab waktu itu Andi Nurpati masih menjadi anggota KPU, pada waktu itu Komisi II DPR Rapat Kerja dengan KPU,” ungkap Koes Moertiyah kepada seputarnusantara.com di Gedung DPR- Senayan, Senin 20 Juni 2011.

” Saya nggak tahu kenapa sekarang baru dibuat Panja (Panitia Kerja, red), mengapa tidak dari dulu waktu Andi Nurpati masih menjadi anggota KPU. Padahal waktu itu sudah dicecar masalah tersebut, namun kok baru sekarang dibuat Panja?” tanya Koes Moertiyah.

Koes Moertiyah memaparkan bahwa kemungkinan ada agenda politik yang terselubung dari kasus Andi Nurpati tersebut. Sebab menurutnya, seharusnya masalah tersebut diselesaikan sewaktu Andi Nurpati masih aktif di KPU, bukan sekarang setelah menjadi kader Partai Demokrat.

” Politik ini kan bersayap, dan nabrak sana nabrak sini. Jadi kemungkinan ada agenda politik terselubung. Tujuannya mungkin menjelang Pemilu 2014, kan partai- partai mulai saling serang,” tegasnya.

” Bagi saya, yang pernah mengikuti kompetisi di dalam Pemilu Legislatif, memang ada jalur- jalur yang sangat rawan dalam Pemilu. Kalau Caleg tidak mengawal suaranya dengan ketat, maka bisa kehilangan/ berkurang suaranya,” pungkasnya. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline