logo seputarnusantara.com

Rutan Kelas IIB Purworejo- Jawa Tengah Budidaya Perikanan, Persawahan dan Perkebunan Dalam Rangka Mendukung Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto Yakni Ketahanan Pangan

15 - Okt - 2025 | 11:25 | kategori:Headline

Keterangan foto : David Saptoaji Putra, Kepala Rutan (Rumah Tahanan) Kelas IIB Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah saat memimpin panen di Perkebunan milik Rutan Purworejo di lahan Lugosobo, pada Rabu 15 Oktober 2025

Purworejo. Seputar Nusantara. Rutan (Rumah Tahanan Negara) Kelas IIB Purworejo- Provinsi Jawa Tengah membudidayakan Perikanan, Persawahan, dan Perkebunan dalam rangka mendukung Program Unggulan Presiden Prabowo Subianto yakni Ketahanan Pangan.

Hal tersebut disampaikan oleh David Saptoaji Putra, Kepala Rutan (Rumah Tahanan) Kelas IIB Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah kepada Media Online seputarnusantara.com di areal Perkebunan Kelurahan Lugosobo- Kecamatan Gebang milik Rutan Purworejo.

David menjelaskan bahwa areal Perkebunan di Lugosobo milik Rutan Purworejo tersebut memiliki luas sekitar 1 Hektar. Di areal tersebut dikembangkan budidaya Perikanan, kemudian Budidaya tanaman Padi, Cabe, Terong, Pisang, Kelapa dan Kangkung.

” Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Instruksi dari Presiden Prabowo Subianto adalah Program Ketahanan Pangan Nasional. Selaras dengan Inpres tersebut yakni Instruksi dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Bapak Jenderal Pol. (Purn.) Agus Andrianto agar mendukung dan mengakselerasi Program Ketahanan Pangan, maka Rutan Kelas IIB Purworejo melaksanakan Instruksi- Instruksi tersebut dengan pemanfaatan lahan,” ungkap David di lokasi Perkebunan di Kelurahan Lugosobo- Kecamatan Gebang, pada Rabu 15 Oktober 2025.

Keterangan foto : David Saptoaji Putra, Kepala Rutan (Rumah Tahanan) Kelas IIB Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah (tengah), saat panen komoditas Cabe di lahan Lugosobo milik Rutan Purworejo, pada Rabu 15 Oktober 2025

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pemanfaatan lahan milik Rutan Purworejo tersebut dalam rangka Ketahanan Pangan dan juga untuk menyiapkan para WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) supaya mandiri ketika nantinya kembali ke tengah- tengah masyarakat. Sehingga setelah WBP bebas dari Rutan dan kembali ke masyarakat, mereka mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan lahan untuk Perikanan, Persawahan dan Perkebunan.

” Lahan di Lugosobo milik Rutan Purworejo memiliki luas sekitar 1 Hektar atau 10.000 meter persegi. Lahan ini kami manfaatkan untuk menanam padi, budidaya ikan, menanam cabe, terong, pisang, kelapa, dan kangkung. Budidaya ini dalam rangka kemandirian para WBP dan untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional,” terang David dengan gamblang.

Tujuan pemanfaatan lahan milik Rutan tersebut, lanjutnya, disamping untuk Ketahanan Pangan, juga sebagai sarana edukasi dan pembinaan bagi Warga Binaan. Dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan budidaya di lahan tersebut, maka diharapkan Warga Binaan bisa aktif, kreatif dan produktif ketika nantinya kembali ke tengah- tengah masyarakat.

” Dari hasil Budidaya Perikanan, Persawahan dan Perkebunan tersebut, selain untuk kepentingan Rutan dan WBP, juga masuk ke Devisa Negara berupa PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). WBP yang mengelola lahan tersebut mendapatkan Premi yang bisa dikirimkan ke keluarganya atau bisa disimpan sebagai modal usaha ketika nantinya sudah bebas dan kembali ke masyarakat,” ucapnya.

Keterangan foto : David Saptoaji Putra, Kepala Rutan (Rumah Tahanan) Kelas IIB Kabupaten Purworejo- Provinsi Jawa Tengah (kedua dari kiri), didampingi Staf dan WBP, saat panen komoditas Terong di lahan Lugosobo milik Rutan Purworejo, pada Rabu 15 Oktober 2025

David memaparkan bahwa syarat- syarat agar WBP bisa mengelola lahan di Lugosobo milik Rutan Purworejo adalah pertama, tentunya WBP yang memiliki minat dan bakat, kemudian yang kedua, WBP sudah masuk ke dalam Program Asimilasi yakni sudah menjalani setengah dari total masa tahanan, ketiga, WBP yang berkelakuan baik, keempat, sudah dilakukan assessment kepada mereka, dan selanjutnya kelima, adanya jaminan dari pihak keluarga WBP.

” Sedangkan untuk pemasaran hasil Perikanan, Padi dan Perkebunan, kita bekerjasama dengan para pedagang pasar untuk membeli hasil panen milik Rutan Purworejo. Selain pedagang, para pegawai Rutan juga biasa membeli hasil panen lahan di Lugosobo. Keluarga para Warga Binaan juga boleh membeli hasil panen tersebut. Kita juga mempunyai Program Bakti Sosial yakni secara rutin setiap sebulan sekali, hasil panen dari Perkebunan di Lugosobo kami berikan secara gratis kepada masyarakat yang kurang mampu,” ucap David.

Dia memaparkan bahwa mengapa pilihannya Budidaya Padi, Ikan, Cabe, Terong, Pisang, Kelapa dan Kangkung ? Argumentasinya, karena pertama, komoditas- komoditas tersebut merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Kemudian kedua, mudah dalam penjualan atau memasarkan, ketiga, komoditasnya variatif, sehingga WBP memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang variatif dalam mengelola perkebunan.

David memaparkan secara terperinci luasan lahan komoditas yang dimiliki oleh Rutan Purworejo adalah sebagai berikut :

  1. Komoditas padi seluas sekitar 1.000 meter persegi
  2. Komoditas Terong seluas 1.200 meter persegi
  3. Komoditas Cabe seluas 200 meter persegi
  4. Perikanan seluas 300 meter persegi
  5. Komoditas Pisang : 30 pohon
  6. Komoditas Kelapa : 25 pohon
  7. Panen padi setahun 2 kali panen, sekali panen : 5,5 kwintal
  8. Cabe : seminggu sekali panen 1,5 Kg
  9. Terong : seminggu sekali panen : 50 Kg
  10. Total hasil panen Perkebunan selama 4 bulan sekitar : 5- 6 Juta Rupiah.

Keterangan foto : 3 orang WBP Rutan Kelas IIB Purworejo sedang menjalani Program Asimilasi berupa pengelolaan lahan persawahan untuk Komoditas Padi di lahan Lugosobo, pada Rabu 15 Oktober 2025

Sedangkan jadwal WBP yang mengelola lahan di Lugosobo : dimulai pukul 08.00 pagi sampai 16.30 WIB dengan pengawalan petugas 2 orang/ harinya.

” Kami berharap dan berpesan kepada WBP agar pertama, tekunlah dalam mengelola Perikanan, Persawahan dan Perkebunan. Kemudian kedua, program asimilasi ini menjadi bekal bagi WBP untuk kembali ke masyarakat nantinya. Ketiga, agar WBP menyadari kesalahan mereka, mau memperbaiki diri dan tidak akan mengulangi lagi perbuatan kriminal, sehingga masyarakat mau menerima kembali mereka setelah bebas. Keempat, kami berharap agar masyarakat tidak mengucilkan atau memberikan stigma negatif kepada mantan WBP yang sudah kembali ke tengah- tengah masyarakat. Dan terakhir kelima, kami berharap keluarga dan lingkungan masyarakat memberikan dukungan kepada mantan WBP agar mereka bisa hidup normal kembali, aktif, peduli dan produktif sehingga bisa memberikan manfaat kepada keluarga, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara,” pungkas David di penghujung wawancara dengan Media Online seputarnusantara.com (Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline