logo seputarnusantara.com

Hanif Dhakiri : Kita Perlu Bangun Sekolah Khusus Untuk Anak Yang Ber-IQ Tinggi

Hanif Dhakiri : Kita Perlu Bangun Sekolah Khusus Untuk Anak Yang Ber-IQ Tinggi

Hanif Dhakiri, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB (Partai kebangkitan Bangsa)

20 - Jul - 2011 | 05:13 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan sebuah jenjang sekolah nasional di Indonesia dengan standar mutu internasional. Proses belajar mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan daya kreasi, inovasi, dan eksperimentasi untuk memacu ide-ide baru yang belum pernah ada. Pengembangan SBI di Indonesia didasari oleh Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 Ayat 3. Dalam ketentuan ini, pemerintah didorong untuk mengembangkan satuan pendidikan yang bertaraf internasional.

Standar internasional yang dituntut dalam SBI adalah Standar Kompetensi Lulusan, Kurikulum, Proses Belajar Mengajar, SDM, Fasilitas, Manajemen, Pembiayaan, dan Penilaian standar internasional. Dalam SBI, proses belajar mengajar disampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Menurut Hanif Dhakiri, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), bahwa kita memandang eksistensi SBI justru patut untuk dievaluasi. Karena kalau SBI itu untuk menampung anak- anak yang punya kemampuan khusus, masih masuk akal. Tetapi kita melihat SBI hanya mengedepankan bahwa sekolah tersebut memiliki sekolah yang punya fasilitas berstandar internasional. Yang berstandar internasional itu sekolahnya bukan siswanya. Padahal pada sisi lain, kita masih punya anak- anak yang belum bisa mengenyam pendidikan secara wajar di sekolah.

” Sejauh ini belum ada keberpihakan pemerintah terhadap anak- anak CIBI (Cerdas Istimewa, Berbakat Istimewa). Anak- anak ini tidak tepat kalau dimasukkan pada pendidikan reguler. Yang ada sekarang dan hanya satu- satunya adalah program akselerasi, itu hanya percepatannya saja, tetapi proses belajar- mengajarnya tetap sama seperti anak- anak lainnya. Selama ini anak- anak CIBI hanya masuk ke sekolah-sekolah biasa, padahal anak- anak ini perlu memperoleh pendidikan khusus, dengan guru- guru yang khusus juga,” ungkap Hanif Dhakiri kepada seputarnusantara.com di Gedung DPR- Jakarta, Selasa 19 Juli 2011.

” Tetapi kenyataannya kok malah yang didorong- dorong hanya SBI saja, padahal SBI ini kan hanya sekedar menjaga gengsi saja, mahalnya saja. Secara esensial tidak ada perbedaan- perbedaan antara SBI dengan sekolah biasa, hanya pengantarnya saja menggunakan Bahasa Inggris,” imbuhnya.

Menurut Hanif Dhakiri, sekarang ini pada sisi lain masih banyak keluhan- keluhan masyarakat yang menyangkut biaya pendidikan di SBI yang mahal dan tidak akomodatifnya SBI terhadap masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya di SBI.

” SBI ini masih perlu dipertanyakan, dievaluasi dan pada akhirnya didudukkan pada tempatnya yang pas, apakah masih relevan SBI tersebut atau tidak. Kemudian kita perlu juga membangun sekolah yang khusus untuk anak- anak CIBI yang punya kemampuan khusus dengan IQ sangat tinggi. Kita perlu bangun sekolah khusus untuk anak- anak yang sangat cerdas,” pungkas Hanif Dhakiri dipenghujung wawancara. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline