logo seputarnusantara.com

Mahfudz Siddiq : Jangan Sampai Ada Campur Tangan Asing Dalam Pilpres

Mahfudz Siddiq : Jangan Sampai Ada Campur Tangan Asing Dalam Pilpres

Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera)

24 - Jul - 2011 | 05:39 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Dikabarkan sebelumnya, Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) mengungkapkan adanya tawaran pihak asing melalui kedutaan untuk menaikkan Sri Mulyani menjadi tokoh nomor satu di Indonesia pada tahun 2014 mendatang. Menurut Ketua PPAD, Letjen (Purn.AD) Soerjadi, tawaran itu disampaikan langsung oleh salah satu pihak kedutaan saat menemui sejumlah purnawirawan di Jakarta beberapa waktu lalu.

” Sekitar tiga minggu lalu, beberapa perwira tinggi diprovokasi untuk mencalonkan Sri Mulyani oleh kedutaan asing. Lalu ada embel-embelnya, nanti didampingi TNI,” kata Soerjadi di Kantor PPAD, Matraman, Jakarta, Selasa (19/7).

Menurut Mahfudz Siddiq, Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera), bahwa pertama, kalau seseorang punya hajat maju dalam Pilpres (Pemilihan Presiden) itu syah- syah saja mencari dukungan. Calon tersebut mau berkomunikasi dengan sipil atau militer, itu hal biasa. Kedua, perpolitikan di Indonesia khususnya Pilpres, memang sangat menarik bagi asing terutama yang punya kepentingan di negara Indonesia.

” Kalau beberapa waktu yang lalu ada rumor bahwa perwakilan asing di Indonesia melakukan pendekatan kepada sejumlah Purnawirawan TNI AD untuk mendukung Sri Mulyani dan melakukan lobby- lobby, itu boleh- boleh saja,” ungkap Mahfudz Siddiq kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Jakarta, Jum’at 22 Juli 2011.

Menurut Mahfudz Siddiq, dalam perspektif hukum dan UU (Undang- Undang), tidak ada larangan untuk melakukan lobby- lobby politik. Sebab hal yang wajar dalam politik ada lobby- lobby. Tetapi kalau bicara secara politis, justru akan merugikan orang yang akan maju tersebut jika didukung oleh asing. Karena justru kemudian akan diketahui siapa dibelakangnya.

” Kalau asing melakukan penjajagan masalah Pilpres, wajar karena mereka melakukan penjajagan dan mencari informasi. Secara politik, kalau sekedar menggali dan menjajagi informasi, tidak masalah. Tetapi kalau sudah melakukan tekanan, itu baru melanggar,” tegas Politisi PKS ini.

Menurut Mahfudz Siddiq, perwakilan asing di Indonesia memang punya aparat intelijen/ spionase. Banyak aktor yang dijadikan spionase oleh asing di Indonesia, ada politisi, peneliti dan juga dari kalangan akademisi.

” Memang Pilpres 2014 nanti sangat menarik. Dikatakan sangat menarik karena pertama, SBY sudah tidak bisa mencalonkan lagi menjadi Presiden. Kedua, belum ada nama- nama yang muncul dan punya figur besar, sehingga ini sangat menarik bagi asing untuk melakukan penjajagan dan menggali informasi demi kepentingannya,” imbuhnya.

” Menurut saya, intelijen kita harus bekerja secara maksimal. Intelijen kita harus bekerja bukan hanya mengamankan orang- orang tertentu saja. Intelijen kita harus bekerja mengamankan kepentingan nasional dan jangan sampai kepentingan asing masuk dalam Pilpres. Ini yang harus dideteksi secara dini oleh aparat Intelijen kita,” ucap Mahfudz Siddiq.

” Intelijen kita harus bekerja atas nama kepentingan nasional, dan aparat intelijen harus bisa memastikan bahwa dalam Pilpres nanti tidak ada campur tangan kepentingan asing yang justru akan merugikan bangsa dan rakyat Indonesia. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline