logo seputarnusantara.com

Ir. Nurdin Tampubolon : Pemerintah Harus Bisa Jaga Stok Nasional Sembako

Ir. Nurdin Tampubolon : Pemerintah Harus Bisa Jaga Stok Nasional Sembako

Ir. Nurdin Tampubolon, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat)

25 - Jul - 2011 | 01:24 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Menjelang bulan suci Ramadhan, setiap tahun, kita selalu dihantui kenaikan harga bahan- bahan pokok. Ulah spekulan, salah satu jawaban yang sering kita dengar sebagai penyebabnya. Pemerintah, oleh masyarakat diharapkan bisa lebih berperan dalam mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok. Artinya, bagaimana pemerintah bisa menghentikan ulah spekulan, distributor nakal, agar tak menjebak orang bermain di air keruh.

Kadang kita berpikir, dekat hari menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, seakan-akan merupakan “hari baik bulan baik” para spekulan, yang juga berimbas pada pedagang umumnya. Mestinya bukan begitu. Menyambut hari penuh ampunan, atau hari nan Fitri, harga bahan pokok seharusnya stabil. Masyarakat bisa bersuka cita menyambut puasa dan juga hari raya. Pemerintah, dalam hal ini menjadi bagian pentingnya.

Asumsi umum bahwa kebutuhan masyarakat dalam menyambut Ramadhan cenderung tinggi, merupakan salah satu indikasi, pedagang dan spekulan menaikkah harga. Bahkan, ada yang jahat dengan menimbunnya dulu atau menahan hingga kebutuhan pasar mendesak dan rakyat kepepet harga bisa meroket. Jika sudah demikian, yang paling menderita adalah kelas menengah bawah yakni kaum miskin.

Menurut Ir. Nurdin Tampubolon, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Hanura, bahwa mumpung masih dini, kita berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan proaktif mengendalikan sejumlah harga kebutuhan pokok atau sembako. Karena itu sangat penting artinya dalam hal ini agar stabilitas suplai tidak terganggu dan penegakkan hukum terhadap para spekulan atau “pedagang nakal” harus betul-betul ditegakkan setegak-tegaknya.

” Sekarang ini menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, memang harga bahan- bahan pokok sudah mulai naik bahkan tinggi sekali. Itu menunjukkan bahwa sistem perdagangan kita belum dilaksanakan secara profesional. Memang secara prinsip ekonomi, ketika permintaan naik harga jadi naik juga. Tetapi yang penting adalah kenaikan harga- harga tersebut masih bisa ditoleransi, artinya masih dalam batas kewajaran yang terjangkau oleh masyarakat,”  ungkap Nurdin Tampubolon kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara 1 DPR- Jakarta, pada Jum’at 22 Juli 2011.

Menurut Nurdin Tampubolon, seharusnya pemerintah segera melakukan sesuatu untuk menjaga stabilitas harga dengan operasi pasar, misalnya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah pemerintah harus bisa menjaga stok nasional sembako dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di daerah- daerah terpencil.

” Saya tegaskan sekali lagi, kalau ada spekulan- spekulan yang menimbun sembako dan mengeluarkannya saat masyarakat sangat membutuhkannya seperti saat Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, pemerintah dalam hal ini aparat penegak hukum harus menindak tegas,” ucapnya.

” Saya belum melihat upaya- upaya profesional yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Kementerian Perdagangan masih melakukan impor secara besar- besaran dengan bea masuk rendah/ gratis. Padahal kita mampu dan mempunyai barang yang sama di dalam negeri. Kementerian Perdagangan seharusnya membuat Road Map untuk mengembangkan perdagangan dalam negeri dan membuka jalur- jalur distribusi, sehingga rakyat kecil bisa menjangkau harga bahan- bahan pokok pangan dan bisa mendapatkannya secara cepat,” imbuhnya.

Nurdin Tampubolon memaparkan bahwa masyarakat setiap saat membutuhkan kebijakan pemerintah yang memiliki langkah antisipatif untuk menjamin terpenuhinya pasokan kebutuhan pokok menjelang dan saat puasa Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri. Untuk itu harus ada kemauan pemerintah menjamin ketersediaan stok pangan mulai dari tingkat produksi, distribusi, hingga sampai di pasar tradisional. Pada saat yang bersamaan, mestinya juga ada kesadaran masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan agar semua berjalan normal.

” Menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, jika dimaknai sebagai upaya menahan diri, maka harus tertanam di hati bahwa kita berbelanja sesuai kebutuhan saja. Jika kecerdasan masyarakat meningkat dalam memahami kebutuhan riil menyambut puasa, maka para spekulan atau mafia sembako akan merasa kehilangan apa yang dikatakan permintaan pasar melonjak. Hal ini dikarenakan, kita memahami bahwa menyambut bulan suci Ramadhan yang dilebihkan bukan pada belanja bahan pokoknya, tapi upaya memperbaiki diri dan meraih ampunan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa,” pungkas Ir. Nurdin Tampubolon di penghujung wawancara. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline