logo seputarnusantara.com

Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi Bontang Raih Anugerah Prestasi Insani

Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip & Dokumentasi Bontang Raih Anugerah Prestasi Insani

Danny PH. Siagian (kiri) dan Asdar Ibrahim (kanan)

25 - Jul - 2011 | 11:13 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Keberadaan perpustakaan di Indonesia, belum bisa dikatakan ‘minded’ di masyarakat. Bahkan menurut beberapa survey, minat baca masyarakat kita masih tergolong rendah. Sebab itu pula, keberadaan perpustakaanpun nyaris kurang diminati. Namun jika kepeloporan seseorang yang memiliki semangat tinggi, serta mampu ‘men-drive’ para jajarannya, untuk kemudian menumbuhkan minat baca masyarakat melalui keberadaan perpustakaan, maka niscaya akan tumbuh kebiasaan baru masyarakat, untuk selalu meningkatkan pengetahuan.

Drs. Asdar Ibrahim, M.Si, Kepala Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (Kepala KPAD) Bontang, Kalimantan Timur, sangat meyakini hal tersebut, sehingga dalam aktualisasinya tercermin sebagai rekam jejak (track record) yang dapat dilihat sebagai tekad membantu tingkat kecerdasan masyarakat Bontang. Setelah malang melintang di berbagai instansi Koperasi di Samarinda, maka sejak tahun 2002 masuk ke Bontang di berbagai instansi, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terakhir mengabdi di Perpustakaan Kota Bontang, membawa paradigma baru, dalam dunia perpustakaan, yang sebelumnya kerap dianggap sebagai tempat orang buangan.

Tentu bukan tidak ada tantangan. Awalnya, dia harus berusaha sekuat tenaga, untuk merubah paradigma para jajarannya terlebih dahulu. Dia harus membangun semangat internal dengan visi dan misi yang sama, untuk mewujudkan masyarakat yang maju, cerdas, adil dan sejahtera. Selanjutnya, berbagai aksi sosialisasi dilakukan dengan menjalin kerjasama dan komunikasi serta sinergisitas dengan pers dan sekolah dan Bidang Kominfo maupun masyarakat dari berbagai elemen, termasuk kerjasama dengan Perpustakaan Nasional (Pusat) dengan program digital pelayanan buku-buku di Perpustakaan Bontang.

Bahkan ia mengatakan, jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan Bontang saat ini sebanyak 22.212 judul atau setara dengan 64.748 examplar, dari yang sebelumnya masih sangat minim. Dari jumlah tersebut sebanyak  12 ribu judul sudah bisa diakses secara online. Sisanya ditargetkan akan terkoneksi tahun ini juga.

Jika tidak ada pemikiran maupun semangat juang yang dimiliki mantan siswa teladan di SMP dan SMA di Propinsi Sulawesi Selatan ini, maka yang menjadi pertanyaan adalah, apakah mungkin ada perubahan signifikan bagi masyarakat, sekalipun mungkin fasilitas memadai? Banyak catatan kemajuan yang dilakukan, walau masih kurun waktu 2 tahun ditanganinya. Perubahan performance perpustakaan sebaga taman bacaan, hingga kuantitas dan kualitas literatur buku serta buku yang diakses secara digital, dikembangkan.

Ditangan anak guru desa ini, sejak tahun 2010, berbagai lompatan program dan interaksi dengan berbagai instansi terkait, pers dan elemen masyarakat, Perpustakaan Kota Bontang dikembangkan menjadi ‘Objek Wisata Pendidikan’. Maka sangatlah wajar, jika lulusan S-1 Universitas Hasanuddin dan S-2 Universitas Mulawarman, yang berasal dari Sulawesi Selatan ini, mendapat penghargaan dari Lembaga Anugerah Prestasi Insani (Yayasan Anugerah Prestasi Insani, Jakarta, yang secara seksama memantau dan menilai perjuangan dan dedikasi yang dilakukan untuk turut membangun masyarakat.

Bertempat di Aryaduta Hotel, Jakarta, Sabtu (09/07/’11) dua pekan lalu, suami dari Gusti Rohaniah, SE ini menerima penganugerahan kategori “The Prominent Figure Of Indonesian Development Golden Award” tahun 2011, Edisi Juli 2011, bersama 24 orang lainnya, dari berbagai daerah di Indonesia, diantara 81 tokoh yang terjaring sebelumnya. Adapun beberapa aspek yang menjadi pertimbangan yaitu : Mampu mendorong peningkatan pembangunan dan pertumbuhan yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek); Bidang Ekonomi; Bidang Sosial; Bidang Budaya; dan Lingkungan Hidup, baik berdampak Regional maupun Internasional, di wilayahnya masing-masing.

Penganugerahan Award dan Sertifikat berupa pigura bertinta emas, diserahkan langsung oleh: Ketua Dewan Pembina YAPI, Mayjen TNI (Purn) ATS Siagian, SE; dan Penasehat, Prof. DR. H.B Kalili, MM, didampingi Chairman, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM, dan Ketua Pelaksana, Moody J. Prang. Sedangkan lelang berupa pigura besar yang mencantumkan seluruh nama penerima penghargaan pada malam itu, berhasil diraihnya, dengan donasi tertinggi, untuk disumbangkan bagi anak-anak sekolah dari Pendidikan Usia Dini hingga Sekolah Dasar, dari kalangan tak mampu, di sekitar pinggiran Jakarta.

Sangat Apresiatif
Ketika diwawancarai wartawan di lobby hotel, usai menerima penghargaan, ayah 4 anak (2 putra dan 2 putri) ini terlihat tetap segar dan semangat, walau mungkin merasa lelah.
“ Saya atas nama pribadi dan keluarga, sangat mengapresiasi penghargaan yang kami terima ini, karena tidak menduga bahwa kita telah dipantau sebelumnya, karena jauh dari pusat ibukota Negara. Harapan kami, penghargaan ini merupakan motivasi baru untuk tetap berkarya lebih baik lagi,” ujarnya menjawab pertanyaan.

Menurutnya, kalau ini dapat dilakukan secara even tahunan, tentu akan bisa memberi semangat bagi rekan-rekan lain yang secara serius dan turut membangun masyarakat, dalam berbagai bidangnya masing-masing.
Disinggung soal pentingnya substansi Pancasila sebagai bagian dari implementasi berbangsa dan bermasyarakat, ia mengatakan, ada sebuah kebutuhan mutlak untuk dipahami dan diimplementasikan.

Dikatakan, supplemennya harus dibangkitkan kembali, apapun bentuknya sekarang. Walau dulu ada P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), pada zaman Orde Baru. Namun dalam kondisi terakhir ada yang semacam hilang, maka perlu dibangkitkan.

Dia yakin dan sangat mendukung, agar Pancasila dimasukkan kembali dalam kurikulum sekolah. Karena ada Nasionalisme yang perlu dibangun berdasarkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Agar masyarakat Internasional juga dapat melihatnya sebagai jatidiri bangsa kita.

Sedangkan bagi generasi muda, dia tak lupa berpesan, agar nilai-nilai Pancasila dapat diaktualisasikan dalam pergaulan sehari-hari, sebagai generasi yang tangguh dan punya Nasionalisme yang tinggi, menuju manusia yang berakhlak dan potensial ke depan. Sementara itu, acara ramah tamah dihibur oleh artis top era tahun 80-an, Ratih Purwasih, dan artis ibukota lainnya. ( Dans/ Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline