logo seputarnusantara.com

Nasir Jamil : Gejolak Yang Terjadi di Freeport- Papua Karena Motif Ekonomi

Nasir Jamil : Gejolak Yang Terjadi di Freeport- Papua Karena Motif Ekonomi

Nasir Jamil, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS

2 - Nov - 2011 | 02:41 | kategori:Headline

Jakarta. Seputar Nusantara. Situasi politik dan keamanan di Papua memanas. Diawali dengan aksi penembakan dan unjuk rasa oleh karyawan di PT. Freeport Indonesia yang berada di Papua. Kejadian berlanjut dengan aksi penembakan yang menimpa Kapolsek Kota Mulia, Ajun Komisaris Dominggus Otto Awes. Kemudian penembakan pos Brimob oleh orang tak dikenal, dan berbagai gejolak di Papua.

Menurut Nasir Jamil, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera), bahwa terjadinya gejolak Freeport di Papua terkadang diluar kendali aparat Kepolisian. Ada pihak- pihak yang bermain api, mereka punya kemampuan teknis dan kontra intelijen.

” Saya berharap agar Polisi membuka ke publik apa yang sebenarnya terjadi disana dan segera menyelesaikan gejolak Freeport di Papua secara tuntas,” ungkap Nasir Jamil kepada seputarnusantara.com di Gedung Nusantara I DPR RI- Jakarta.

Menurut Nasir Jamil, sekarang Polri sudah menetapkan siaga 1, maka Polisi harus segera menangkap pelaku penembakan dan pemicu gejolak. Serta Polisi harus mampu mengungkap dalangnya serta motif dibalik gejolak tersebut.

” Freeport itu ibarat gula, maka kemudian disitu ada semut hitam, hijau dan coklat yang mengerubutinya untuk mendapatkan dan menikmati gula. Jadi banyak semut yang datang ke Freeport,” ucap Nasir Jamil sambil berkelakar.

Menurutnya, gejolak Freeport di Papua bukanlah semata- mata karena motif politik dan keamanan saja, tetapi ada motif ekonomi dibalik itu semua. Jika ini benar, ini sangat keji. Hanya karena motif ekonomi tetapi sampai mengorbankan masyarakat.

” Jika dikaitkan dengan OPM, menurut saya hanyalah kecil saja. Kemungkinan kecil OPM bermain dibalik itu semua. Tetapi motif ekonomilah yang bermain, karena Freeport ibarat gula, banyak semut yang ingin menikmatinya,” tegas Politisi PKS asal Aceh ini.

Nasir Jamil menegaskan, harus ada sinergi antara kekuatan Militer dan Polri. Fungsi- fungsi intelijen TNI dan Polri harus ditingkatkan.

” Jangan menggunakan pendekatan Militeristik dan kekerasan, tetapi harus menggunakan pendekatan kultural. Ini bukan pekerjaan mudah yang bisa dilakukan hanya dalam waktu satu atau 2 hari saja, tetapi butuh proses panjang untuk menyelesaikan masalah Freeport dan Papua ini,” pungkas Nasir Jamil dengan tegas. ( Aziz )

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.

Tulisan dengan Kategori Headline