Emir Moeis Diduga Terlibat Century
15 - Feb - 2010 | 04:35 | kategori:Hukum
Jakarta. Seputar Nusantara. Politisi senior PDIP Emir Moeis diduga menikmati dana Bank Century sebelum bank tersebut di-bailout pada November 2008. Dana yang mengalir ke Emir mencurigakan. Namun, Emir membantah keras dugaan itu.
Dugaan ini didasarkan pada dokumen dengan judul ‘Transaksi Keuangan Mencurigakan atas Nama ZEM’ (terkait penggelapan dana kas valas Bank Century). ZEM yang dimaksud adalah Zederick Emir Moeis, yang merupakan anggota DPR dari PDIP.
Dalam dokumen yang didapatkan wartawan, Jumat (13/2/2010) lalu, disebutkan bahwa Emir Moeis secara rutin menerima setoran valas tanpa disertai fisik bank notes-nya ke rekening atas nama dirinya pada periode 2007-2008. Emir juga disebut menerima dana valas secara tunai dari Bank Century dalam jumlah relatif besar, namun tidak dicatat dalam pembukuan bank.
Sumber asal dana valas yang disetorkan ke rekening Emir atau pun yang diserahkan langsung kepada Emir diindikasikan berasal dari penggelapan kas valas Bank Century yang dilakukan oleh mantan Kepala Duvisi Bank Notes, Dewi Tantular. Sebagai catatan, saat ini Dewi Tantular, yang merupakan adik Robert Tantular, masih menjadi buron.
Sekretaris Nirwan Bakrie Disebut
Pada tahun 2008, Emir terindikasi sebanyak dua kali menitipkan dana tunai, total Rp 10 miliar ,di khasanah Bank Century. Dana itu diambil langsung oleh petugas bank dari sekretaris Nirwan D Bakrie, bernama Ani, yang berlokasi di Wisma Bakrie 2, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta.
Selanjutnya Emir juga beberapa kali pernah meminta bantuan petugas Bank Century untuk melakukan pembayaran beberapa kartu kredit milik Emir dengan jumlah antara ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Disebutkan dalam dokumen itu, sumber dana yang digunakan untuk pembayaran kartu kredit Emir Moeis masih tidak jelas dan perlu diselidiki lebih lanjut.
Saat dihubungi detikcom, Jumat (13/2/2010) lalu, Emir membantah dirinya menerima dana dari Bank Century. “Ah ngawur tuh, tanya saja PPATK,” kata Emir singkat.
Sementara itu, kepada Koran Tempo, Senin (15/2/2010), Emir Moeis tidak berkomentar panjang atas tuduhan itu. Dia meminta semua tudingan itu dibuktikan dengan dokumen. “Lihat saja laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Saya tidak mau berpolemik,” kata Emir.
Mantan Ketua Komisi XI DPR itu juga mengaku tidak menerima dana Century. “Yang pasti, saya tidak menerima satu sen pun dana Century,” kata Emir.
Empat Rekening Emir
Dalam dokumen itu, dirinci juga rekening-rekening Emir Moeis di Bank Century. Di Bank yang kini menjadi Bank Mutiara itu, Emir memiliki empat rekening dengan empat jenis rekening.
Di rekening jenis Giro Mutiara Rupiah, Emir memiliki saldo Rp 65.691.766. Di rekening jenis Giro Mutiara Valas, Emir memiiki saldo US$ 192.16. Di rekening jenis Tabungan Rupiah, Emir memiliki saldo Rp 92.088.685. Di rekening jenis Deposito Mutiara Rupiah, Emir memiliki saldo Rp 2.250.000.000. Semua besaran saldo tersebut per 21 Desember 2009. ( detik.com )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hukum | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Hukum
- Sebanyak 2.511 Personel Gabungan Kawal Reuni 212 di Silang Monas- Jakarta Hari Ini
- KPAI Dorong Sistem Deteksi Dini di Sekolah
- KDM Tepis Tudingan Menteri Keuangan Terkait Dana Pemda Yang Mengendap di Bank
- Rombongan Penyanyi Yang Sedang Naik Daun Kecelakaan di Magetan- Jawa Timur
- PP Persis Apresiasi Polri Pulihkan Keamanan
- Jatanras Polda Metro Tangkap 4 Aktor Penculikan Kepala Cabang Bank Jakarta
- Bahlil Bantah Isu Munaslub Golkar
- KPK Usut Kasus Pemerasan Izin TKA
- Bareskrim Polri Berikan Trauma Healing
- Kejaksaan Agung : Ada Kejanggalan Perhitungan Laba PT. Sritex 2020- 2021
- Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo Soroti Kecurangan Saat Tes UTBK SNBT 2025
- Presiden Prabowo Subianto Ungkap Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia
- Hakim Erintuah Damanik Pembebas Ronald Tannur Akui Pernah Mencoba Bunuh Diri
- PSU Papua Diupayakan Menggunakan APBD
- Terpidana Korupsi Dipindah ke NK
- KPK Beri Penjelasan Hasto Belum Ditahan
- Sekjen PDI Perjuangan Tersangka KPK
- PKB Ingatkan Gus Miftah Jangan Olok- Olok
- Hakim MK Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Para Kepala Dinas Kota Bekasi Dipanggil KPK