Usut Korupsi Tiket Pesawat di Kementerian Luar Negeri, Kejagung Akan Periksa 22 Saksi
1 - Mar - 2010 | 14:54 | kategori:Hukum
Jakarta. Seputar Nusantara. Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menunjuk 9 jaksa untuk menangani kasus dugaan korupsi tiket pesawat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). 22 Saksi dari travel dan staf Kemenlu akan diperiksa. “Untuk kasus dugaan mark up tiket Kemenlu, Kejaksaan menunjuk 9 jaksa untuk penanganan. Saat ini telah disusul jadwal pemeriksaan dan telah dilayangkan pemanggilan sebanyak 22 orang,” kata Kapuspenkum Kejagung Didiek Darmanto.
Hal ini disampaikan dia dalam jumpa pers di Gedung Kejagung, Jalan Sultan Hasanudin, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2010).
Dijelaskan dia, pemeriksaan akan berlangsung mulai Selasa 2 Maret 2010. 6 Saksi dari pihak travel rekanan Kemenlu akan dimintai keterangan.
“Saya hanya hanya tahu 3 yaitu Pan Travel, Sila Tour, dan Anugerah Dayu Wisata,” ujar dia.
Pemeriksaan dilanjutkan pada Rabu 3 Maret 2010. Ada 6 orang yang diperiksa yakni dari pihak travel dan staf Biro Keuangan Deplu.
Kemudian pemeriksaan diteruskan 4 Maret, 5 orang dari staf Biro Keuangan Deplu, pejabat pembuat komitmen Biro Keuangan Deplu, mantan staf Biro Keuangan Deplu, dan staf Kepegawaian dan Administrasi akan diperiksa.
“Untuk minggu ini, direncanakan pemeriksaan Selasa, Rabu dan Kamis,” kata Didiek.
Didik mengatakan, pemeriksaan selanjutnya akan dilanjutkan pada Selasa 9 Maret. Rencananya, 4 orang saksi akan diperiksa yakni dari staf Biro Kepegawaian dan staf Irjen Deplu dan Sekjen Deplu.
Pemeriksaan terakhir 10 Maret, lanjut dia, 1 saksi yakni staf Biro Kepegawaian akan dimintai keterangan.
“Diharapkan dalam masa 60 hari kerja penanganan selesai. 60 Hari kerja dihitung sejak surat perintah penanganan tanggal 22 Februari 2010,” ujar Didiek.
Kasus dugaan korupsi tiket diungkap oleh ICW. ICW telah melaporkan kasus ini ke KPK terkait dugaan mark-up tiket pesawat diplomat pada 2009. Kerugian negara ditaksir miliaran rupiah.
ICW juga melaporkan 2 pejabat tinggi Kemenlu, NHW dan IC, ke KPK atas dugaan menerima gratifikasi terkait uang tiket itu. Gratifikasi yang diterima mencapai nilai miliaran rupiah. ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hukum | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Hukum
- Sebanyak 2.511 Personel Gabungan Kawal Reuni 212 di Silang Monas- Jakarta Hari Ini
- KPAI Dorong Sistem Deteksi Dini di Sekolah
- KDM Tepis Tudingan Menteri Keuangan Terkait Dana Pemda Yang Mengendap di Bank
- Rombongan Penyanyi Yang Sedang Naik Daun Kecelakaan di Magetan- Jawa Timur
- PP Persis Apresiasi Polri Pulihkan Keamanan
- Jatanras Polda Metro Tangkap 4 Aktor Penculikan Kepala Cabang Bank Jakarta
- Bahlil Bantah Isu Munaslub Golkar
- KPK Usut Kasus Pemerasan Izin TKA
- Bareskrim Polri Berikan Trauma Healing
- Kejaksaan Agung : Ada Kejanggalan Perhitungan Laba PT. Sritex 2020- 2021
- Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo Soroti Kecurangan Saat Tes UTBK SNBT 2025
- Presiden Prabowo Subianto Ungkap Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia
- Hakim Erintuah Damanik Pembebas Ronald Tannur Akui Pernah Mencoba Bunuh Diri
- PSU Papua Diupayakan Menggunakan APBD
- Terpidana Korupsi Dipindah ke NK
- KPK Beri Penjelasan Hasto Belum Ditahan
- Sekjen PDI Perjuangan Tersangka KPK
- PKB Ingatkan Gus Miftah Jangan Olok- Olok
- Hakim MK Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Para Kepala Dinas Kota Bekasi Dipanggil KPK