Kasus L/C Bodong Bank Century, Kantor PT. SPI Dijaga Aparat TNI
1 - Mar - 2010 | 15:03 | kategori:Hukum
Jakarta. Seputar Nusantara. Setelah tak menemukan kejelasan kantor PT Selalang Prima Internasional (SPI) milik politisi PKS Misbakhun di Mid Plaza, detikcom mendatangi sebuah rumah di Jalan Senopati 10, Jakarta Selatan. Rumah ini dijaga aparat TNI berseragam lengkap. Alamat Jalan Senopati nomor 10 ini tercantum dalam surat Bank Mutiara kepada PT SPI pada 4 November 2009 lalu saat pemberitahuan tentang persetujuan dalam restrukturisasi atas L/C US$ 22,5 juta Bank Century. Saat detikcom mendatangi rumah ini sekitar pukul 16.30 WIB, Senin (1/3/2010), rumah bercat putih itu tampak sepi. Cat bagian rumah sudah tampak kusam, apalagi bagian atapnya. Tidak ada aktivitas yang signifikan di rumah itu.
Hanya ada beberapa orang yang berjaga, sebagian di antaranya adalah anggota TNI. Menurut penjaga, rumah ini milik Franky Ongkowardojo, dirut PT SPI. Franky juga merupakan pemilik 1 persen saham PT SPI. Sebanyak 99,9 persen saham PT SPI dimiliki oleh Misbakhun — anggota DPR dari PKS yang juga tokoh inisiator Pansus Century.
Sang penjaga menjelaskan bahwa Franky sedang tidak ada di tempat. Franky sudah keluar rumah sejak pagi. Penjaga tak tahu ke mana Franky pergi. “Ini rumah milik Pak Franky. Itu kata karyawan PT Selalang. Rumah ini baru 1 bulan ditempati,” ujar salah satu penjaga.
Menurut penjaga, dalam satu minggu hanya dua kali pemiliknya mengunjungi rumah. Itu pun, dia jarang bertegur sapa atau berbincang dengan penjaga. “Dalam seminggu paling dua kali datang. Biasanya hanya Pak Franky dan Pak Budi,” imbuh dia. Sang penjaga tak menjelaskan siapa Budi yang dimaksud.
Penjaga yang sudah 2 tahun bertugas di rumah itu mengatakan, sebelumnya pemilik rumah adalah purnawirawan TNI Angakatan Darat. Namun baru sebulan terakhir ini Franky menempati rumah tersebut.
“Saya kurang tahu apakah rumah ini dijual atau tidak. Yang jelas sekarang yang sering ke sini Pak Franky dan Pak Budi. Pemilik yang lama sudah tidak pernah ke sini,” imbuhnya.
Pantauan detikcom, rumah berarsitektur lama ini dijaga oleh 3 orang dari anggota TNI berseragam lengkap dan 3 orang sipil berseragam safari. Mereka tidak tahu menahu mengenai aktivitas apa yang dikerjakan di dalam di rumah tersebut.
“Karena mereka baru 1 bulan, kita penjaga tidak tahu apa-apa kegiatan di dalam. Nomor telepon rumah atau pemilik saja kita tidak ada yang tahu,” jelasnya.
Di rumah yang berada di seberang kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Italia itu memang tidak terlihat tanda-tanda sebagai kantor. Tak ada papan nama PT SPI di bagian depan. ( detik.com )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hukum | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Hukum
- Sebanyak 2.511 Personel Gabungan Kawal Reuni 212 di Silang Monas- Jakarta Hari Ini
- KPAI Dorong Sistem Deteksi Dini di Sekolah
- KDM Tepis Tudingan Menteri Keuangan Terkait Dana Pemda Yang Mengendap di Bank
- Rombongan Penyanyi Yang Sedang Naik Daun Kecelakaan di Magetan- Jawa Timur
- PP Persis Apresiasi Polri Pulihkan Keamanan
- Jatanras Polda Metro Tangkap 4 Aktor Penculikan Kepala Cabang Bank Jakarta
- Bahlil Bantah Isu Munaslub Golkar
- KPK Usut Kasus Pemerasan Izin TKA
- Bareskrim Polri Berikan Trauma Healing
- Kejaksaan Agung : Ada Kejanggalan Perhitungan Laba PT. Sritex 2020- 2021
- Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo Soroti Kecurangan Saat Tes UTBK SNBT 2025
- Presiden Prabowo Subianto Ungkap Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia
- Hakim Erintuah Damanik Pembebas Ronald Tannur Akui Pernah Mencoba Bunuh Diri
- PSU Papua Diupayakan Menggunakan APBD
- Terpidana Korupsi Dipindah ke NK
- KPK Beri Penjelasan Hasto Belum Ditahan
- Sekjen PDI Perjuangan Tersangka KPK
- PKB Ingatkan Gus Miftah Jangan Olok- Olok
- Hakim MK Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Para Kepala Dinas Kota Bekasi Dipanggil KPK