Jeritan Hati Anggota DPR RI Fraksi PKS Misbakhun, Dibalik Jeruji Penjara
9 - Mei - 2010 | 13:07 | kategori:Hukum
Jakarta. Seputar Nusantara. Misbakhun, tersangka kasus L/C Bank Century kini ditahan di Bareskrim Mabes Polri. Politisi PKS ini mencurahkan isi hatinya lewat sebuah surat elektronik. Isi curahan hati Misbakhun yang dikirim, Minggu (9/5/2010), menceritakan tentang hari-harinya di penjara. Sembari menunggu waktu disidang, pria asal Pasuruan, Jawa Timur tersebut merangkai kalimat-kalimat indah. Berikut curahan hati Misbakhun:
Matahari terbit terakhir yang bisa saya saksikan adalah matahari terbit tanggal 26 April 2010 walaupun saya menyaksikan sebagai sebuah hal kegiatan rutin biasa seperti saya melewati hari-hari sebelumnya. Begitu juga itulah hari terakhir saya menyaksikan cakrawala, batas langit pagi itu.
Siapa yang akan menyangka bahwa periode tersebut adalah matahari terbit terakhir yang saya saksikan. Cakrawala terakhir yang saya pandang. Karena perjalanan waktu berikut adalah sebuah episode dimana matahari terbit, indahnya langit biru, warna lembayung cakrawala di kala senja, gemuruh hujan, teriknya matahari, gelapnya malam, redupnya sinar bulan sudah tidak bisa saya saksikan sebagai sebuah rutinitas. Menjadi sebuah hal yang indah ketika dibayangkan sebagai sebuah kenangan, sebagai sebuah hasrat karena kita sudah dalam keadaan yang tidak bisa merasakan.
26, 27, 28, 29, 30,…6, 7, 8, 9… Adalah sebuah deretan angka kalender bagi saya. Akan saya lewati sebagai sebuah perjalanan waktu dan perjalanan waktu dengan makna lebih. Keterbatasan ruang bukanlah sebuah pengekang atas imajinasi dan pemikiran manusia.
Mata manusia bisa dipuaskan oleh buaian pandangan indah matahari terbit, redupnya sinar matahari terbenam di batas cakrawala dan temaram sinar rembulan di gelapnya malam.
Imajinasi pemikiran manusia tidak akan pernah bisa dibatasi oleh sebuah tembok penyekat dalam bentuk apapun. Apakah itu sebuah ruang yang bernama penjara ataulah sebuah ruang isolasi. Karena sejatinya imajinasi pemikiran manusia adalah hakikinya milik sejati manusia yang paling tidak bisa disentuh oleh siapapun. Melekat dalam jasad bersama bersatunya roh. Pemiliknya Sang Khalik.
Akal manusia tidak pernah bisa menjangkau imajinasi pemikiran manusia. Itu adalah kekuasaan Tuhan yang ada dalam dunia riil manusia. Kata Tuhan, pelajarilah semua ciptaan-Ku tapi jangan pernah kamu mempelajari kekuasaan-Ku. Limit dan batas pembelajaran telah diberi. (dtc)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hukum | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Hukum
- Sebanyak 2.511 Personel Gabungan Kawal Reuni 212 di Silang Monas- Jakarta Hari Ini
- KPAI Dorong Sistem Deteksi Dini di Sekolah
- KDM Tepis Tudingan Menteri Keuangan Terkait Dana Pemda Yang Mengendap di Bank
- Rombongan Penyanyi Yang Sedang Naik Daun Kecelakaan di Magetan- Jawa Timur
- PP Persis Apresiasi Polri Pulihkan Keamanan
- Jatanras Polda Metro Tangkap 4 Aktor Penculikan Kepala Cabang Bank Jakarta
- Bahlil Bantah Isu Munaslub Golkar
- KPK Usut Kasus Pemerasan Izin TKA
- Bareskrim Polri Berikan Trauma Healing
- Kejaksaan Agung : Ada Kejanggalan Perhitungan Laba PT. Sritex 2020- 2021
- Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo Soroti Kecurangan Saat Tes UTBK SNBT 2025
- Presiden Prabowo Subianto Ungkap Rencana Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia
- Hakim Erintuah Damanik Pembebas Ronald Tannur Akui Pernah Mencoba Bunuh Diri
- PSU Papua Diupayakan Menggunakan APBD
- Terpidana Korupsi Dipindah ke NK
- KPK Beri Penjelasan Hasto Belum Ditahan
- Sekjen PDI Perjuangan Tersangka KPK
- PKB Ingatkan Gus Miftah Jangan Olok- Olok
- Hakim MK Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Para Kepala Dinas Kota Bekasi Dipanggil KPK