Walhi Prihatin Kasus Lapindo Jadi Dagangan Politik SBY- Ical
29 - Mei - 2010 | 13:18 | kategori:HukumJakarta – Empat tahun lamanya kasus luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), atau lumpur lapindo terbengkalai. Namun, alih-alih akan diatasi secara tuntas, kasus tersebut justru menjadi dagangan politik.
“Kasus lapindo dijadikan alat politik, menjadi dagangan politik antara Ical dengan SBY. Pembentukan Sekber yang kemudian SBY menunjuk Aburizal sebagai ketua mengindikasikan kuat adanya deal politik. Kasus Lapindo ini telah di-bargain dengan kasus century,” ujar Executive Director Walhi, Berry Nahdian Forqan, Sabtu (29/5/2010).
Menurut Berry, perkawinan politik antara SBY dan Ical itu klop sudah dimana masing-masing mempunyai kelemahan sehingga akan saling menutupi. Ini akan menyebabkan rakyat, khususnya korban Lapindo, semakin menderita. Di sisi lain penegakan hukum atas kasus tersebut makin suram.
Dia memprediksi, kasus luapan lumpur yang menenggelamkan desa-desa di Sidoarjo itu nantinya tidak akan diapa-apakan oleh rezim SBY. Kalau pun diselesaikan, pihak Bakrie lah yang akan diuntungkan.
“Kecurigaan saya, Bakrie akan menggunakan instrumen negara melalui SBY untuk menyelesaikan lapindo ini terkait pembiayaan. Ada kemungkinan ia mendorong lumpur lapindo dijadikan bencana nasional, sehingga penanganannya menggunakan APBN,” ungkap Berry.
Berry menambahkan, Walhi mengajak masyarakat untuk bahu membahu meringankan beban masyarakat Sidoarjo yang menjadi korban lumpur lapindo. Kolektivitas publik ini diperlukan mengingat perselingkuhan politik di tingkat elit atas kasus lapindo sudah sangat memiriskan hati.
“Saya kira tidak kita tidak bisa berharap lagi kepada Presiden SBY. Kita melihat perselingkuhan politik itu sangat miris sekali. Makanya kita berharap publik memberi bantuan untuk meringankan beban para korban,” pinta Berry. (dtc)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hukum | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Hukum
- Sekjen PDI Perjuangan Tersangka KPK
- PKB Ingatkan Gus Miftah Jangan Olok- Olok
- Hakim MK Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Para Kepala Dinas Kota Bekasi Dipanggil KPK
- Instruksi Jokowi Soal Antikorupsi
- Marahnya Jokowi, Anggaran Kesehatan Rp 75 Triliun Baru Terpakai 1,53 Persen
- KPK Tetapkan Walikota Kendari & Calon Gubernur Sultra sbg Tersangka Suap
- Kisah TKW Yang Dijual
- Hari Ini Ba’asyir Disidang
- ICW : DPR Khianati Agenda Pemberantasan Korupsi
- Sumbangan Pengusaha Rp 7,5 Miliar
- Farhat Abbas Tak Akan “Jual” Ayahnya
- BTB Harus Bisa Goyang Koruptor
- Hotel Crystal Saksi Bisu Pertemuan Para Mafia Hukum
- Kasus Gayus Tambunan, ICW Desak Polisi Segera Temukan Imam Cahyo
- Kejaksaan Agung Usut Dugaan Korupsi Ambulance dan Alat Kesehatan di Kementerian Kesehatan 2009
- Korupsi, Bupati Boven Digoel, Yusak Yaluwo Divonis 4,5 Tahun Penjara
- Misbakhun Divonis 1 Tahun Penjara
- Amien Rais : Skandal Krakatau Steel Lebih Dahsyat Dari Skandal Century
- Hendarman dan BHD Perlu Diperiksa