logo seputarnusantara.com

Trio Macan = 3 Dara Manis & Cantik

4 - Jun - 2010 | 01:01 | kategori:Hiburan

Trio MacanJakarta. Seputar Nusantara. Khasanah musik di tanah air tak bisa dilepaskan dari dangdut. Namun, bukan perkara yang mudah untuk mempertahankan eksistensi penyanyi dangdut. Musik dan goyang tidak bisa dilepaskan dari dangdut. Jika bukan musik, maka goyang yang harus dikuatkan.

Hal ini disadari oleh Trio Macan yang terdiri dari Lia Ladysta, Yeni Anggrainy, dan Ayu Tera Prahastiwi. Di panggung dalam satu hari mereka bisa menggoyang dua panggung di tempat yang berbeda, seperti saat mereka bertandang ke Kutai Timur beberapa hari lalu untuk memperingati hari buruh internasional atas undangan pemerintah setempat. Banyak hal yang bisa dikulik saat menguntit tiga “macan” asal Jawa Timur ini, seperti kebiasaan bawa barang bawaan saat mau manggung, cerita soal fans yang “nakal”, sampai fantasy sex.

Perjalanan dimulai hari Kamis (29/4), Jakarta terasa panas, lebih dari biasanya, jam telah menunjukkan waktu pk. 16.15 WIB, Trio Macan lagi beraksi di layar TV mengisi acara HAPPY SONG-nya Trans Tv yang disiarkan secara live, padahal mereka telah dijadwalkan bertolak ke Kalimantan menuju Kabupaten Kutai Timur dengan flight pukul 18.45. Baru pada pukul 16.35 Trio Macan keluar dari Trans TV, cilakanya rombongan langsung dicegat kemacetan. Ini saatnya jam pulang kerja. Untung ac mobil cukup dingin meredam kepanikan.

Waktu telah menunjukkan pukul 16.55, laju kami pun tetap ngadat di salah satu wilayah termacet di Jakarta, Kuningan. Kondisi tol tetap padat merayap. Sesekali Lia memberikan es coklat kepada Nano, kekasihnya yang kadang terkantuk-kantuk di belakang kemudi. Bahkan mereka berdua sempat foto-foto mesra di tengah kemacetan. Berikut perbincangan kami di mobil:

Dengan kepadatan semacam itu, muskil untuk bisa tiba di bandara tepat waktunya. Tapi Lia kok terlihat tenang–tenang saja?
Sudah biasa kok kayak gini. Dulu, saat masih di kampung pernah Lia 4 kali terima job di tempat berbeda. Terpaksa dia harus “pecicilan” nguber waktu. Aku sering ketinggalan pesawat, dan mau tidak mau terpaksa beli tiket sendiri.

Lia tidak pernah pakai safety belt?
Males mas, sering kepencet-pencet jadi mencotot.

Setelah lebih dari satu jam bergulat di jalanan, akhirnya sampai juga dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng. Tadi ada 6 koper bawaan Trio Macan. Barang tidak boleh lupa dibawa saat berpergian?
Yang tak boleh lupa bantal. Kita selalu bawa bantal untuk nemenin tidur di perjalanan.

Selama manggung pernah nggak Trio Macan nemuin pengalaman yang unik?
Ada. Dulu Eva (eks Trio Macan) sering kesurupan kalau manggung. Dan ternyata dia dikerjain orang yang tidak suka dengan kita. Antara percaya dan tidak percaya hal itu sering banget, sebenarnya juga tidak hanya di dunia dangdut saja, hampir semua bidang mungkin ada yang kayak gitu, kalau tidak suka kirim-kirim yang aneh.

Jadi percaya adanya hal-hal gaib?
Mungkin aneh aja kalau di jaman seperti ini masih percaya hal-hal yang gituan, tapi kita lihat sendiri dengan mata kepala sendiri, mungkin kalau tidak lihat sendiri, susah juga buat percaya. Contohnya Eva itu. Ayu juga. Dia malah sempat kita bawa ke kepala suku Dayak karena kenanya di sini, tapi nggak ngaruh, malah sembuhnya dibawa ke Banyuwangi. Kalau Ayu ketahuan siapa yang kirim, temen kita sendiri. Kalau dia macem-macem lagi diancam buat dibalikin, yang buat dibikin gila.

Bicara soal gaib, ada nggak keinginan Trio Macan buat album religi?
Mungkin tidak bikin, tapi kita juga banyak bawain lagu-lagu religi tapi tidak diekspos. Sebenarnya kita bisa bawain lagu apa saja. Itu tergantung label.

Kenapa sih namanya Trio Macan?
Karena Trio Macan itu singkatan dari manis dan cantik. Kalau Trio Macan yang palsu cuman pakai kostum, kalau kita tidak tergantung kostum, tergantung dari eventnya saja.

Apa sih image sebenarnya dari Trio Macan?
Energik dan powerfull, kalau sexy itu ikut dengan sendirinya.

Tak takut dosa dengan penampilan seronok?
Dosa itu tidak tergantung dari pakaiannya. Dosa itu urusannya yang di atas. Kembali lagi kepercayaan orang masing-masing. Dosa bisa terjadi tidak hanya dari pakaian.

Ada pengalaman lain yang rada “serem” saat manggung?
Ada. Paling serem dicolek-colek. Mereka pilih-pilih coleknya. Kadang pantat, payudara. Ibu-ibu juga ada yang gemes.

Itu artinya panitia yang salah?
Kita sih tidak menganggap seperti itu, force majeure-lah.

Marah nggak?
Ganti kita yang gampar. Mereka kan colek pantat, kita ganti sekenanya apa yang kita pegang. (kapanlagi.com)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hiburan | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.