Daur Ulang Sampah Datangkan Uang
21 - Jun - 2010 | 11:19 | kategori:SosialJakarta. Seputar Nusantara. Salah besar jika ada yang mengatakan masyarakat Jakarta tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Buktinya, masih ada sebagian masyarakat di kota megapolitan ini yang masih ingin menyelamatkan lingkungan dengan jiwa seni dan kreatifitasnya. Seperti Ibu Saiyah (43), warga Kampung Utan Ragunan ini tidak menyia-nyiakan waktunya untuk duduk diam di rumah dan terus melihat lingkungannya yang semakin penuh sampah tanpa berbuat apa-apa. Bersama rekan-rekannya berjumlah 7 orang, mereka membentuk satu tim yang mempunyai ide kreatif untuk mendaur ulang sampah. Ibu-ibu PKK daerah Kampung Utan ini memulai kegiatannya sejak tahun 2009. Ide ini muncul ketika seorang teman mereka yang berasal dari Bandung datang berkunjung lalu memberikan mereka ide untuk memanfaatkan sampah plastik bungkusan.
“Waktu itu ada teman saya bersama adiknya datang dari Bandung ke sini (Jakarta), terus kita diajari untuk buat tas kantongan dengan mendaur ulang sampah dari bungkusan-bungkusan bekas sabun cair, deterjen, kopi dan banyak lagi,” kata Saiyah saat berbincang dengan detikcom di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (21/6/2010).
Saiyah mengatakan banyak sekali sebenarnya yang bisa dimanfaatkan dari sampah non organik jika memang kita ingin menyelamatkan lingkungan. Selain mengasah kreatifitas, kegiatan ini juga bisa mendatangkan untung.
“Sampah jika dikelola menjadi yang bermanfaat tidak lagi menjadi sampah tapi menjadi uang. Buktinya saya bisa nambah-nambah buat dapur dan jajan anak,” ujar dia.
Untuk menghasilkan satu karya seperti tas tangan, dia dan timnya hanya membutuhkan waktu satu minggu saja. Meskipun sedikit mahal tapi sebanding dengan nilai karya seninya itu.
“Kita dapat bungkusan bisa dari warung, lalu kita cuci sampai bersih, kita lap dan mulai kita gunting dan lipat sesuai dengan pola dan motif yang akan kita pakai,” imbuhnya.
Dia pun kemudian menceritakan tentang lomba-lomba yang pernah ia ikuti bersama teman-temannya. Bahkan beberapa dari karya mereka sudah pernah sampai ke Belanda.
“Kita pernah menang di tingkat kecamatan, walikota dan terakhir di Provinsi DKI, Alhamdulillah kita menang terus. Kita juga bangga beberapa barang kita melalui seorang teman dipromosikan di Belanda,” cerita dia.
Tidak jauh berbeda dengan Saiyah, Rina (43) dan Rohilah (43) juga sebagian dari warga Jakarta yang sangat peduli akan lingkungan sekitar mereka. Sampah yang menumpuk, mendatangkan inspirasi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.
Warga asrama Dinas Kebersihan DKI daerah Semper, Jakarta Utara ini telah memulai kegiatan ini sejak tahun 2006. Berawal dari mendaur ulang plastik kemasan suatu produk, kini mereka mengembangkan kreatifitas untuk memanfaatkan kardus dan koran bekas.
Dengan modal semangat ingin menjaga lingkungan dari sampah yang terus bertambah setiap harinya, mereka terus berkarya seperti membuat kapal dari kardus, gambar dinding, tempat tissu, bahkan miniatur Monas. Seperti kapal, mereka menghabiskan 5 kardus air mineral, dan siap dalam waktu 5 hari saja.
“Jadi di Semper Barat RW 03 itu kita punya PKK, di PKK ini grup kita dikasih nama tim kreatif, ada 15 orang jumlahnya. Nah yang 15 orang inilah berbagi bagian untuk menciptakan karya-karya dari daur ulang sampah ini,” tutur Rina.
Mereka juga sering mengikuti kegiatan pameran-pameran yang diadakan pemerintah. Meskipun belum sampai memasarkan produknya ke luar negeri, menurut Rina, timnya telah mewakili Jakarta di tingkat Nasional untuk tahun 2010 ini.
Lebih lanjut Rina mengatakan kegiatan dia dan teman-temannya ini bisa ditiru oleh ibu-ibu lainnya. Karena, selain bermanfaat bagi lingkungan juga menambah pemasukan.
“Dari pada cuma gosip-gosip nggak menghasilkan apa-apa, mending seperti kita. Dapat bermanfaat bagi orang banyak dan lingkungan, buat beli bedak juga nggak perlu minta suami,” candanya. (dtc)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Sosial | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Sosial
- Jakarta Darurat Macet dan Banjir?
- Kisah Korban Banjir Wasior- Papua Barat Yang Berebut di Kapal Motor Gracelia
- Tabrakan Maut Kereta Api di Pemalang
- Nur Suhud ( Anggota Komisi IX DPR RI ) : Kepedulian Pemerintah Indonesia Terhadap TKI Sangat Rendah
- Nyaris Melahirkan Dalam Kereta Api
- Lebaran, Tol Cikampek Padat & Tersendat
- Situ Gintung Meluap, Banjir 1 Meter
- Separator Busway Telan Korban Jiwa
- Mobil Nyemplung di Cibubur Junction
- Korban Ledakan Gas, Ridho, Akan Segera Dioperasi Plastik Wajahnya
- Daur Ulang Sampah Datangkan Uang
- Pencabulan di Angkutan Umum
- Kecelakaan Maut di Nagreg, 8 Tewas
- Peluncuran Buku Jaminan Sosial Oleh DR. Emir Bernas Soendoro, SpOT Punya Tujuan Strategis ( Bagian Pertama )
- TKI Asal Madiun Tewas di Singapura
- Penggusuran Cina Benteng, Warga Diseret dan Ditendang Satpol PP
- Derita Cholisoh TKW di Arab Saudi
- Rhani Juliani Operasi Usus Buntu
- Ayo Bantu Bilqis dengan Koin Cinta!
- Hotel “Mesum” Marak di Purworejo, Polres Purworejo Tak Berkutik