Korupsi Iklan Pemprov DKI Jakarta
22 - Jul - 2010 | 15:01 | kategori:HukumJakarta. Seputar Nusantara. Mantan Kepala Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Journal Effendy Siahaan segera duduk di kursi terdakwa. Berkas perkaranya dinyatakan lengkap. “Bahwa hari kamis, 22 Juli ini berkas perkara atas nama tersangka JES, mantan Kabiro Hukum DKI Jakarta telah dilimpahkan ke pengadilan Tipikor,” ujar Juru Bicara KPK,Johan Budi, kepada wartawan di Gedung KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta, Kamis (22/7/2010).
JES diduga melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek pembuatan iklan filler televisi yang didanai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2006-2007.
Modus tersangka, yakni dengan cara menyisihkan sepuluh persen dari total anggaran proyek, yang nilainya mencapai Rp 3,9 miliar. Uang itu dimasukkan ke rekening Biro Hukum DKI dari total anggaran sebesar Rp 5,6 miliar.
JES dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang tindak pidana korupsi. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Hukum | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Hukum
- Sekjen PDI Perjuangan Tersangka KPK
- PKB Ingatkan Gus Miftah Jangan Olok- Olok
- Hakim MK Anwar Usman Dicopot dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi
- Para Kepala Dinas Kota Bekasi Dipanggil KPK
- Instruksi Jokowi Soal Antikorupsi
- Marahnya Jokowi, Anggaran Kesehatan Rp 75 Triliun Baru Terpakai 1,53 Persen
- KPK Tetapkan Walikota Kendari & Calon Gubernur Sultra sbg Tersangka Suap
- Kisah TKW Yang Dijual
- Hari Ini Ba’asyir Disidang
- ICW : DPR Khianati Agenda Pemberantasan Korupsi
- Sumbangan Pengusaha Rp 7,5 Miliar
- Farhat Abbas Tak Akan “Jual” Ayahnya
- BTB Harus Bisa Goyang Koruptor
- Hotel Crystal Saksi Bisu Pertemuan Para Mafia Hukum
- Kasus Gayus Tambunan, ICW Desak Polisi Segera Temukan Imam Cahyo
- Kejaksaan Agung Usut Dugaan Korupsi Ambulance dan Alat Kesehatan di Kementerian Kesehatan 2009
- Korupsi, Bupati Boven Digoel, Yusak Yaluwo Divonis 4,5 Tahun Penjara
- Misbakhun Divonis 1 Tahun Penjara
- Amien Rais : Skandal Krakatau Steel Lebih Dahsyat Dari Skandal Century
- Hendarman dan BHD Perlu Diperiksa