logo seputarnusantara.com

Pelayanan Haji : Makanan Basi, Perusahaan Katering Akan Ditegur

Pelayanan Haji : Makanan Basi, Perusahaan Katering Akan Ditegur

4 - Des - 2010 | 03:49 | kategori:Agama dan Opini

Madinah. Seputar Nusantara. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sangat menyesalkan kembali terulangnya makanan basi untuk jamaah. Perusahaan katering akan diperingatkan agar jangan sampai terulang makanan basi akibat heater (pemanas) yang rusak.

“Sebagian besar makanan yang tidak layak konsumsi penyebabnya adalah heater. Jadi ini akan kami tekankan kembali,” kata Pengawas Katering PPIH Sri Ilham Lubis.

Sri menyampaikan hal itu usai mengecek kasus makanan basi yang menimpa jamaah JKS 55 di Hotel Retaj Alharam, Madinah, Jumat (3/12/2010).

Data Sanitasi dan Surveilans (Sansur) Sektor IV, sebanyak 50 persen dari 266 boks yang disediakan Haedari untuk jamaah kloter 55 JKS Jumat telah basi. Sehari sebelumnya Haedari juga ketahuan menyajikan 10 boks lebih makanan basi. Makanan tersebut belum dimakan jamaah dan telah diganti dengan yang baru oleh Haedari.

Petugas Sansur Sektor IV Desvita menyatakan heater Haedari tidak dicolokkan dan makanan langsung dibagi-bagikan kepada ketua rombongan.

Sebelum kasus Haedari, perusahaan Fatani juga menyajikan makanan yang tidak layak konsumsi karena heaternya tidak berfungsi dengan sempurna.

Sri mengaku kasus katering basi tersebut di luar dugaannya. Sebab pihaknya sudah mengumpulkan semua katering yang ditunjuk dan mewanti-wanti agar jangan sampai ada lagi kasus katering khususnya yang disebabkan masalah heater.

“Saat sampel dicek, kondisi masih bagus. Ini masalahnya di heater,” kata Sri.

Mengenai sanksi kepada perusahaan katering yang menyajikan makanan basi, Sri belum bisa mengungkapkannya karena masih mengumpulkan informasi dan bukti.

“Kita akan kaji seberapa besar kelalaian katering itu sendiri. Makin besar kelalaiannya ya tentunya sanksinya makin besar,” kata Sri. (dtc/Aziz)

BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Agama dan Opini | Both comments and pings are currently closed.

Comments are closed.