Abdul Wachid (Anggota Fraksi Gerindra DPR) : Petani Tebu Harus Diberdayakan dan Ditingkatkan Kesejahteraannya
3 - Mei - 2010 | 14:49 | kategori:Politik
Jakarta. Seputar Nusantara. Indonesia memiliki lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas. Lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas tersebut, jika dimanfaatkan secara maksimal, maka akan menghasilkan komoditas yang handal. Khususnya lahan perkebunan untuk tanaman tebu, Indonesia memilikinya sangat luas. Tebu sebagai bahan untuk membuat gula, merupakan komoditas yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Menurut Abdul Wachid, anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI, bahwa saat ini petani tebu di Indonesia masih belum mendapatkan penghasilan yang maksimal dari hasil menanam tebu. Oleh karena itu petani tebu harus diberdayakan oleh pemerintah agar kesejahteraannya dapat meningkat. Sebab dari para petani tebu inilah letak dari berhasil tidaknya peningkatan produktifitas gula. Dengan berhasilnya para petani tebu, maka produktifitas gula secara otomatis akan naik, sebab bahan dasar gula adalah tebu.
Masih menurut Abdul Wachid, bahwa di Indonesia ada lahan basah/ sawah, dan ada lahan tegalan. Lahan sawah dan tegalan di Indonesia sangat luas sekali bisa dimanfaatkan untuk perkebunan tebu. Tegalan ditanami tebu saat musim labuhan, dan lahan sawah ditanami tebu saat musim marengan.
” Lahan tegalan di Jawa produksinya luar biasa, ada yang 800 Kuintal/ hektar, ada yang 700 Kuintal/ hektar. Ini bisa kita pacu dan kembangkan lagi,” ungkap Abdul Wachid dengan semangat.
Abdul Wachid memaparkan bahwa saat ini Pemerintah masih setengah- tengah dalam memberikan kebijakan yang berpihak kepada petani tebu. Harga gula, HPP pemerintah selalu menekan petani. Sebagai contoh pada tahun 2009 HPP kita ditekan hanya Rp 5.350,- sedangkan internasional harganya sampai Rp 9.000,- . Ini mestinya pemerintah memberikan support kepada para petani. ” Padahal kita sangat potensial dari segi lahan, sarana pra- sarana, cuaca, SDM, air, matahari. Dulu pernah swasembada zaman Belanda, kenapa sekarang tidak bisa?” tanya Abdul Wachid yang juga anggota Komisi VI DPR RI ini. ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- KPK vs Tersangka Kasus Korupsi e-KTP Tannos Saling Serang di Pengadilan
- MKD Sidangkan 5 Anggota DPR RI
- Menteri UMKM Keluhkan Oknum Bea Cukai
- Presiden Prabowo Subianto Ungkap Pidatonya di Sidang Umum PBB Diterima Positif
- BEM SI dan Cipayung Plus Minta Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Dugaan Makar
- Megawati Lantik Hasto Jadi Sekjen PDI P
- Miliaran Ponsel Dapat Peringatan Gempa
- Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan Temui Presiden RI ke- 7 Jokowi
- KPK Tangkap Kontraktor di Sumatera Utara
- Madinah Kota Kedua Yang Dianggap Suci
- 121 Guru Besar FK UI Sampaikan Keprihatinan Sistem Pendidikan Kedokteran & Kesehatan
- Pegawai BIN (Badan Intelijen Negara) Secara Bertahap Pindah ke Ibu Kota Nusantara
- Presiden Prabowo Apresiasi TNI- Polri
- Kapolri Tinjau Pos Terpadu Mudik 2025
- Retret Kepala Daerah Gelombang 2 di Jakarta
- Budiman Ingin Megawati & Prabowo Bertemu
- Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Gerindra Abdul Wachid : Jika Pelaksanaan Ibadah Haji Cuma 30 Hari, Maka Bisa Memangkas Biaya/ Hemat Rp 30 Juta
- Dugaan Rp 150 Miliar Dikorupsi Saat Dinas Kebudayaan Jakarta Digeledah Kejaksaan
- Profil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Komjen Pol. Setyo Budiyanto
- Gibran Tinjau Makan Gizi Gratis