Zulfan Lindan : Target Pertumbuhan Ekonomi 2016 Yang Rasional 5,2%
Zulfan Lindan, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem (Nasional Demokrat)
Jakarta. Seputar Nusantara. Menteri Keuangan Bambang Sumantri Brodjonegoro telah menyampaikan bahwa
Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi antara 5,8 – 6,2% pada tahun 2016 mendatang.
Target pertumbuhan ekonomi tersebut lebih tinggi dari proyeksi pada tahun 2015 ini, namun lebih rendah dari target awal dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- 2019.
Menurut Zulfan Lindan, Anggota Fraksi Partai Nasdem DPR RI periode 2014- 2019, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2015 hanya 4,7%. Kemudian Komisi VI DPR RI mematok angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%.
” Kalau pemerintah mentargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%, apalagi sampai sebesar 6,2%, menurut saya itu terlalu tinggi. Kita harus melihat situasi ekonomi secara global yang sangat fluktuatif. Kemudian, perdagangan dalam negeri kita juga sedang mengalami penurunan,” ungkap Zulfan Lindan kepada seputarnusantara.com di ruang Komisi VI DPR RI- Senayan, pada Rabu 27 Mei 2015.
Zulfan Lindan lebih jauh menerangkan bahwa disamping perdagangan dalam negeri yang menurun, juga kemampuan daya beli masyarakat mengalami penurunan. Jadi, banyak yang seharusnya dilihat dan menjadi pertimbangan pemerintah dalam mentargetkan besaran pertumbuhan ekonomi.
” Menurut saya, DPR yang mematok angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, itu sangat rasional. Kalau pemerintah mentargetkan angka 5,8 – 6,2%, menurut saya itu terlalu berat,” terang Zulfan Lindan, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem ini.
Terkait dengan inflasi 2016 yang dipatok oleh pemerintah antara 3,0- 5,0%, menurutnya, dengan situasi perekonomian nasional dan global yang fluktuatif, pemerintah seharusnya rasional. Angka- angka itu tidak realistis. Mengapa angka inflasi tidak dipatok 3,0- 4,0% saja.
” Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal, pertama, pemerintah harus melakukan efisiensi. Kedua, kebutuhan yang sangat pokok di Indonesia adalah infrastruktur, maka infrastruktur itu harus digenjot betul oleh pemerintah. Kemudian yang ketiga, pemerintah harus melakukan belanja yang produktif jangan yang konsumtif,” tegas Politisi Partai Nasdem Dapil Aceh II ini.
Zulfan Lindan menjelaskan bahwa hal- hal itulah yang harus digenjot oleh pemerintah. Infrastruktur kita sangat lemah, seperti pelabuhan dan kereta api masih minim. Sedangkan negara kita adalah kepulauan, maka pelabuhan- pelabuhan harus diperbanyak. Selain itu, kereta api juga harus dikembangkan di seluruh Indonesia. Sehingga komunikasi dan distribusi antar pulau menjadi lancar.
” Transportasi yang murah itu kan kereta api dan bisa sekaligus mengangkut banyak orang. Kalau kita punya kereta api dengan kecepatan 300 KM/ jam, maka orang pergi ke Bandung akan naek kereta api yang hanya perlu waktu sekitar 30 menit. Mengapa China dengan penduduk 1,5 Miliar tapi jalanan gak macet. Maka transportasi umum di seluruh Indonesia harus diutamakan, khususnya kereta api. Karena seluruh kota besar di Indonesia sudah macet semua, jadi jangan hanya fokus pembangunan kereta api di Jakarta saja. Tetapi seluruh kota besar di Indonesia harus segera dibangun jalur kereta api,” pungkas Zulfan Lindan di penghujung wawancara. (Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Headline | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Headline
- Warga Aceh Utara Meninggal Dunia Diduga Akibat Dianiaya Oleh Oknum Polisi, Anggota DPD RI Haji Sudirman Minta Polda Aceh Tangani Serius
- RUPST Telkom Tahun Buku 2023, Fokus Transformasi dan Pertahankan Kinerja Operasional. Telkom Bagikan Dividen Rp 17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY
- Dalam Rangka Memperkuat Sinergitas, DPD RI Menerima Delegasi DPRD Kabupaten Klaten- Provinsi Jawa Tengah
- Kades dan Perangkat Desa Dihadiahi Tunjangan Purna Tugas/ Uang , Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Berharap Desa Semakin Mandiri
- PT. Telkom (Persero) Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis Melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon. Sepanjang Tahun 2023, Telkom Telah Melaksanakan Pemulihan Lahan Kritis di 4 Provinsi
- Ketua Komite III DPD RI Hasan Basri Berharap Kepada Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka Agar Libatkan Tokoh Kalimantan Dalam Kabinet
- Krusial Jelang Pilkada 2024, Senator DPD RI Filep Wamafma Uraikan Definisi Orang Asli Papua Dalam Perspektif Antropologi Hukum Hingga Politik Hukum
- Perkuat Cybersecurity Indonesia, Telkom Bersama F5, Pemain Global Multicloud Application Security and Delivery, Kokohkan Kemitraan Yang Strategis
- Kalah dari Uzbekistan, Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti Pacu Semangat Timnas Indonesia U-23 Tetap Menyala
- Viral Sepatu Seharga Rp 31,8 Juta, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Meminta Agar Bea Cukai Profesional
- Setjen (Sekretariat Jenderal) DPD RI Luncurkan Pojok Baca Digital (Pocadi)
- Sukses Bikin DPD RI Berdaya & Bertaji, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Terima Special Award dari PWI Jawa Timur
- Menghadiri Acara Halal Bi Halal dan Tasyakuran Milad PKS ke- 22, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Silaturahmi Sesama Anak Bangsa
- Dorong Penurunan Biaya Produksi Padi, Wakil Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin Minta Pemerintahan Prabowo Tata Ulang Lembaga Pertanian Dan Pangan
- Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Bangga Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U-b23, Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris 2024
- Ketua DPD RI Puji Isi Pidato Prabowo Subianto di KPU : Beliau Patriotik Sejati
- Nilai Putusan Mahkamah Konstitusi Sudah Tepat dan Proporsional, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin Ucapkan Selamat Kepada Prabowo- Gibran
- Tanggapi Putusan MK (Mahkamah Konstitusi), Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti : Harus Ditaati Para Pihak dan Mari Ambil Hikmahnya
- Nilai Rupiah Terus Terdepresiasi Akibat Ancaman Perang, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin : Momentum Wujudkan Kemandirian Pangan dan Energi
- Hadiri Halal Bihalal Pemuda Pancasila, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti Ingatkan 62 Kader PP di DPR dan DPD RI Untuk Kembalikan Pancasila