Agus Sulistiyono,SE. ( Anggota DPR RI ) : Pemerintah Harus Lebih Serius Lagi Atasi Ledakan Tabung Gas
1 - Agu - 2010 | 04:21 | kategori:PolitikJakarta. Seputar Nusantara. Maraknya tabung gas 3 kg meledak di sejumlah daerah, membuat sejumlah pihak mengeluarkan kritik pedas tabung elpiji seakan momok menakutkan yang setiap saat mengincar nyawa sang pemilik rumah. Tidak sedikit masyarakat takut menggunakan kompor gas dan ingin beralih kembali ke minyak tanah yang dinilai lebih aman.Penggunaan bahan bakar gas, di kalangan masyarakat ekonomi kurang mampu dimulai dengan bergulirnya Program Konversi Minyak Tanah (Mitan) ke Gas, tahun lalu. Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) menarik peredaran minyak tanah dengan membagi-bagikan tabung gas beserta kompor gas secara gratis kepada warga. Namun ternyata program ini banyak memakan korban.
Menurut Agus Sulistiyono, SE, Anggota Komisi VII DPR RI, bahwa maraknya ledakan tabung gas 3 kg yang sudah banyak memakan korban jiwa dan merugikan harta benda, seharusnya tidak boleh terjadi seandainya pemerintah sejak awal mengantisipasinya. Komisi VII DPR RI juga sudah meminta keterangan kepada pemerintah dalam hal ini Pertamina, Menteri ESDM, Menteri Perdagangan dan Menko Kesra.
Masih menurut Agus Sulistiyono, bahwa penyebab ledakan tabung gas diantaranya adalah : pertama, umur selang dan regulator yang hanya 1 tahun, tetapi dipakai lebih dari 1 tahun ( kadaluarsa ), kedua, komponen tabung gas yang tidak ber- SNI ( Standar Nasional Indonesia ) sehingga kualitasnya sangat jelek. Ketiga, pemerintah terlambat dalam meng- antisipasi mengapa umur selang, regulator dan komponen lainnya hanya 1 tahun saja.
” Menurut saya, tidak hanya tabung gasnya saja, tetapi masih ada 3 titik kelemahan penyebab meledaknya tabung gas, yaitu : regulator, selang dan klep/ sambungan yang ke kompor gas,” ungkap Agus Sulistiyono, yang juga anggota Fraksi PKB DPR RI ini.
Oleh karena itu, menurut Agus Sulistiyono, pemerintah harus benar- benar serius dalam menangani masalah ledakan tabung gas ini, sebab disamping menelan korban jiwa juga harta benda.
Agus Sulistiyono menyarankan agar pertama, dengan belum membuminya penggunaan tabung gas, maka edukasi sangat penting dengan melibatkan Ormas- Ormas, LSM, aparat pemerintah di bawah seperti RT dan RW, dengan konsekwensi adanya anggaran. Kedua, sangat tidak mungkin konversi dicabut kembali. Ketiga, agar masayarakat teliti dulu saat membeli tabung gas dan komponen lainnya, timbang dulu kalau tidak sesuai dengan lazimnya, maka kembalikan saja. Keempat. Masyarakat harus hati- hati dalam menggunakan kompor gas.
Kelima, jangan sampai ketika ada bau gas, kompor langsung dinyalakan, itu sangat berbahaya, keenam, penyebab ledakan adalah kebocoran gas, jadi waspada jika gas bocor dan ketujuh, pemerintah dalam hal ini BPPT ( Badan Pangkajian dan Penerapan Teknologi ) harus meminimalisir kebocoran di titik- titik lemah komponen gas. ( Aziz )
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- Dugaan Rp 150 Miliar Dikorupsi Saat Dinas Kebudayaan Jakarta Digeledah Kejaksaan
- Profil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Komjen Pol. Setyo Budiyanto
- Gibran Tinjau Makan Gizi Gratis
- KaBIN Diganti Jelang Pelantikan Presiden
- 2 Orang Pengeroyok Wartawan Ditangkap
- Perayaan Ulang Tahun Kedua, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan YogyakartaBisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.
- Massa Demo Pemilu Long March ke Bawaslu
- Kemendikbud Siap Percepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19
- Jokowi Kembali Ingatkan Untuk Hilangkan Ego Lembaga dan Kedaerahan
- Anies Baswedan : Jakarta Punya Alat Penanggulangan Bencana Paling Lengkap
- Wacana Calon Presiden & Wakil Presiden Independen Agar Parpol Mereformasi Diri
- Golkar Minta Jatah Menteri Ditambah
- DPRD DIY Setuju Penetapan Gubernur Jogja
- Anggota Badan Kehormatan DPR Plesiran ke Turki Habiskan Rp 800 Juta
- PNS Nakal Bisa Langsung Dipecat!
- Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan
- Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
- Ida Ria S, SE, MM. ( Komisi VI DPR RI ) : Setahun Pemerintahan SBY Jilid II Sudah Banyak Kemajuan Yang Dicapai
- Drs. H. Roem Kono ( Komisi V DPR RI ) : Manajemen Transportasi Jakarta Harus Segera Diperbaiki Untuk Urai Kemacetan
- Drs.H.Achmad Syafii,M.Si.(Komisi V DPR) : Jakarta Sudah Darurat Macet dan Banjir