DPR dan DPD Sudah Hilang Akal Sehat
17 - Sep - 2010 | 03:25 | kategori:Politik
Jakarta. Seputar Nusantara. Anggota DPR maupun DPD sudah kehilangan akal sehat karena sibuk lakukan kunjungan ke luar negeri yang menelan biaya miliaran rupiah. Padahal saat ini 31,02 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. “Kita betul-betul harus mengutuk. Di tengah 31,02 juta penduduk di bawah garis kemiskinan, DPR malah sibuk studi banding hingga miliaran rupiah. DPR dan DPD ini sudah kehilangan akal sehat, dua-duanya sudah main gila,” ujar Aktivis Koalisi Masyarakat untuk Antikorupsi (Kompak) Fadjroel Rahman kepada wartawan Kamis (16/9/2010).
Menurut Fadjroel jika hanya untuk membuat UU, apalagi sekelas RUU Pramuka, rasanya tidak perlu sampai buang-buang waktu dan uang ke luar negeri. “Yang paling ngawur itu yang soal pramuka, masa ke Afsel pramukanya kan ngawur ke sana,” celetuk pria berkacamata ini.
Dia yakin ini hanyalah akal-akal anggota DPR setelah beberapa usulan mereka yang berkaitan dengan anggaran ditolak. Apalagi terkait pelisiran ini terlihat tidak ada satu fraksi yang benar-benar menolak langsung kegiatan ini.
“Saya yakin setelah ditolak, seperti dana aspirasi, dana desa, dana rumah aspirasi kemudian mereka sekarang pelesir. Dan ini terlihat sekali taktiknya, karena yang telihat menolak hanya perorangan tidak ada 1 fraksi,” imbuhnya.
Kepada para anggota Dewan yang telah melakukan studi banding tersebut, Fadjroel meminta sepulangnya mereka dari studi banding tersebut hendaknya mengembalikan semua uang rakyat yang telah mereka gunakan selama berada di luar negeri. Karena jumlah yang segitu besar dia yakin banyak rakyat yang lebih membutuhkan.
“Buat Venna Melinda dan kawan-kawan kalau sudah balik tolong diganti uang rakyat. Saya mohon dikembalikan uang pelesiran itu,” tandasnya. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- KPK vs Tersangka Kasus Korupsi e-KTP Tannos Saling Serang di Pengadilan
- MKD Sidangkan 5 Anggota DPR RI
- Menteri UMKM Keluhkan Oknum Bea Cukai
- Presiden Prabowo Subianto Ungkap Pidatonya di Sidang Umum PBB Diterima Positif
- BEM SI dan Cipayung Plus Minta Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Dugaan Makar
- Megawati Lantik Hasto Jadi Sekjen PDI P
- Miliaran Ponsel Dapat Peringatan Gempa
- Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan Temui Presiden RI ke- 7 Jokowi
- KPK Tangkap Kontraktor di Sumatera Utara
- Madinah Kota Kedua Yang Dianggap Suci
- 121 Guru Besar FK UI Sampaikan Keprihatinan Sistem Pendidikan Kedokteran & Kesehatan
- Pegawai BIN (Badan Intelijen Negara) Secara Bertahap Pindah ke Ibu Kota Nusantara
- Presiden Prabowo Apresiasi TNI- Polri
- Kapolri Tinjau Pos Terpadu Mudik 2025
- Retret Kepala Daerah Gelombang 2 di Jakarta
- Budiman Ingin Megawati & Prabowo Bertemu
- Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi Gerindra Abdul Wachid : Jika Pelaksanaan Ibadah Haji Cuma 30 Hari, Maka Bisa Memangkas Biaya/ Hemat Rp 30 Juta
- Dugaan Rp 150 Miliar Dikorupsi Saat Dinas Kebudayaan Jakarta Digeledah Kejaksaan
- Profil Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Komjen Pol. Setyo Budiyanto
- Gibran Tinjau Makan Gizi Gratis