Fenomena Anggota DPR RI : Saat Sidang Tidur, Study Banding ke Luar Negeri Hanya Jalan- Jalan & Hamburkan Duit
18 - Sep - 2010 | 06:11 | kategori:PolitikJakarta. Seputar Nusantara. Studi banding DPR ke luar negeri terus menuai kritik. Langkah itu dianggap sebagai bentuk pengingkaran DPR terhadap komitmen dalam penuntasan tunggakan legislasi. “Rencana studi banding yang akan dijalani oleh dua Panja (RUU Hortikultura & RUU Kepramukaan) merupakan bentuk kontraproduktif terhada upaya mengoptimalkan waktu yang tersisa dalam menuntaskan tunggakan legislasi,” ujar Ronald Rofiandri Direktur Monitoring, Advokasi, dan Jaringan Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia (PSHK) dalam siaran pers, Sabtu (18/9/2010). Ronald ngatakan, kegiatan studi banding memakan waktu yang tidak sedikit. Semenatar DPR sendiri selalu mengeluh keterbatasan waktu dalam membahas RUU.
“Lebih spesifik lagi seperti RUU Kepramukaan, statusnya yang sebenarnya
menuntaskan pembahasan sebenarnya tidak perlu atau relevan lagi melakukan studi banding,” tegasnya.
Menurut Ronald, studi banding merupakan kesalahan fatal soal manajemen waktu yang dilakukan DPR khususnya anggota Panja. Secara tidak langsung, penjadwalan studi banding tersebut telah mengabaikan spirit dan komitmen sebagaimana yang telah digariskan oleh pimpinan DPR terkait dengan
optimalisasi waktu anggota DPR untuk fungsi legislasi.
Di satu sisi juga, pola penganggaran DPR sendiri memberikan peluang adanya pengalokasian anggaran studi banding untuk setiap RUU tanpa ditentukan lebih dulu urgensi, relevansi, dan tujuan negara (sbg objek studi banding),” tegasnya. (dtc/Aziz)
BERANDA | RSS 2.0 | KATEGORI: Politik | Both comments and pings are currently closed.
Tulisan dengan Kategori Politik
- Mendagri : KPU Harus Jaga Data Pemilih
- Perayaan Ulang Tahun Kedua, NeutraDC Hadirkan Fasilitas Pengelolaan Sampah untuk Lebih dari 10.000 Warga Desa Jambidan YogyakartaBisnis Data Center NeutraDC tunjukkan komitmen sustainability melalui pemberian mesin dan mendirikan bangunan pengelolaan sampah untuk satu desa, serta membagikan sejumlah tempah sampah pilah.
- Massa Demo Pemilu Long March ke Bawaslu
- Kemendikbud Siap Percepat Calon Perawat-Dokter Magang Tangani COVID-19
- Jokowi Kembali Ingatkan Untuk Hilangkan Ego Lembaga dan Kedaerahan
- Anies Baswedan : Jakarta Punya Alat Penanggulangan Bencana Paling Lengkap
- Wacana Calon Presiden & Wakil Presiden Independen Agar Parpol Mereformasi Diri
- Golkar Minta Jatah Menteri Ditambah
- DPRD DIY Setuju Penetapan Gubernur Jogja
- Anggota Badan Kehormatan DPR Plesiran ke Turki Habiskan Rp 800 Juta
- PNS Nakal Bisa Langsung Dipecat!
- Aung San Suu Kyi Serukan Agar Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan
- Badan Kehormatan DPR Kritik Keras Anggota DPR Yang Membawa Suami/ Istri Dalam Pengawasan Haji
- Ida Ria S, SE, MM. ( Komisi VI DPR RI ) : Setahun Pemerintahan SBY Jilid II Sudah Banyak Kemajuan Yang Dicapai
- Drs. H. Roem Kono ( Komisi V DPR RI ) : Manajemen Transportasi Jakarta Harus Segera Diperbaiki Untuk Urai Kemacetan
- Drs.H.Achmad Syafii,M.Si.(Komisi V DPR) : Jakarta Sudah Darurat Macet dan Banjir
- Drs.H.Imam Suroso,MM. (Komisi IX DPR) : Dana JHT Peserta Jamsostek Rp 4,9 Triliun & Bunganya Wajib Dikembalikan ke Peserta Jamsostek
- H.Said Akhmad Fawzy Zain Bachsin,S.HI. : Kepentingan Daerah Harus Kami Utamakan, Khususnya Penyelesaian Masalah RTRW Kalimantan Tengah
- Komisi V DPR Diam- Diam ke Luar Negeri
- Drs. Yoseph Umarhadi, M.Si. : Pemerintah Harus Fokus Pada Penanganan Banjir dan Kemacetan di Ibukota Jakarta